www.tempoaktual.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Dalam agenda yang penuh makna ini, mereka mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) guna memastikan kestabilan pasokan dan harga bahan pangan yang terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.
GPM yang dilaksanakan secara serentak di 135 titik ini, melibatkan berbagai pihak, termasuk Perum Bulog, Bank Indonesia (BI), serta TNI dan Polri. Melalui kegiatan ini, diharapkan tidak hanya kebutuhan pangan yang tercukupi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat semakin terjamin.
Pada momen kegiatan GPM di Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Plt. Inspektur Inspektorat Provinsi NTB, Lalu Hamdi, menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI. Upaya ini, katanya, adalah langkah positif untuk mendukung masyarakat di tengah dinamika ekonomi yang sering kali tidak menentu.
Pentingnya Kegiatan GPM dalam Kesejahteraan Masyarakat
Kegiatan GPM tidak hanya sekadar distribusi pangan, melainkan juga merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Dalam situasi yang penuh tantangan, kestabilan harga pangan sangat penting bagi daya beli masyarakat. Dengan adanya GPM, diharapkan masyarakat dapat mengakses kebutuhan sehari-hari tanpa beban yang berat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Aidy Furqan, menjelaskan peran strategis Bulog dalam pendistribusian pangan. Pendistribusian beras sebanyak 900 ton, serta komoditas lain seperti gula dan minyak goreng, menjadi salah satu solusi untuk menjaga aksesibilitas masyarakat terhadap pangan. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama lintas lembaga sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Dengan melibatkan TNI, Polri, PT Pos, dan BUMN lainnya, kegiatan ini menciptakan sinergi yang maksimal. Pemimpin Wilayah Perum Bulog NTB, Sri Muniati, juga menekankan bahwa GPM dilaksanakan di 117 kecamatan, menjadikan keseluruhan titik pelaksanaan mencapai 135 lokasi. Semua ini bertujuan untuk memastikan setiap warga mendapatkan pangan yang layak dan terjangkau.
Strategi Pengendalian Inflasi Melalui GPM yang Efektif
Salah satu aspek utama dalam GPM ini adalah pengendalian inflasi yang diupayakan oleh Bank Indonesia Provinsi NTB. Kepala Perwakilan BI, Hario K. Pamungkas, menyatakan bahwa GPM merupakan langkah nyata untuk menjaga stabilitas inflasi di daerah. Inflasi yang terkendali menjadi indikator penting dalam menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dengan fokus pada empat pilar, yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga, dan Komunikasi Efektif, BI turut berperan aktif dalam memantau pelaksanaan GPM. Keberhasilan pengendalian inflasi berkorelasi langsung dengan daya beli masyarakat yang tentu saja sangat penting. Ketersediaan bahan pokok menjadi jantung dari kehidupan sehari-hari, dan itulah yang diupayakan lewat GPM.
Menariknya, program GPM ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga sebagai implementasi nyata dari strategi pengendalian inflasi. Dengan kolaborasi yang terjalin antara pemerintah dan berbagai lembaga, diharapkan bisa mengurangi tekanan inflasi dan meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap perekonomian lokal.
Menghadapi Tantangan di Masa Depan dengan Kesiapan Pangan
Tentunya, kegiatan seperti GPM harus dilihat sebagai cerminan dari kesiapan pemerintah dalam menghadapi tantangan yang ada di masa depan. Dalam konteks ketahanan pangan, kolaborasi yang terjalin dapat menjadi fondasi yang kuat untuk pembangunan yang berkelanjutan. Masyarakat harus dapat merasakan langsung dampak positif dari berbagai inisiatif yang diambil oleh pemerintah.
Selain itu, keberlanjutan program GPM ini menjadi penting agar masyarakat tidak hanya bergantung pada satu momentum tertentu. Diperlukan perencanaan yang matang agar program ini bisa terus diimplementasikan dengan baik. Dengan semangat gotong royong, diharapkan masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan di daerah mereka masing-masing.
Penting untuk terus memonitor dan mengevaluasi setiap langkah yang diambil dalam program-program pangan. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan mendorong terciptanya ekosistem yang mendukung ketahanan pangan di NTB. Aksi kolektif yang dilakukan saat ini adalah modal utama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.