www.tempoaktual.id – SMPN 13 Mataram melangsungkan aksi sosial bertajuk “SMPN 13 Peduli Bencana Banjir” pada tanggal 6 Juli 2025, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap musibah banjir yang menimpa beberapa wilayah Kota Mataram. Dalam kegiatan ini, seluruh elemen sekolah, terutama para siswa, berkontribusi dalam mendukung warga yang terkena dampak.
Kegiatan penggalangan bantuan ini dimulai dengan instruksi dari Kepala SMPN 13, H. Ahmad Saehu, S.Pd., yang mengajak siswa untuk mengumpulkan berbagai kebutuhan pokok. Bantuan yang terkumpul mencakup beras, minyak goreng, mi instan, gula, air mineral, serta makanan kaleng dan kebutuhan lainnya yang penting untuk keseharian.
“Proses pengumpulan ini berlangsung dengan penuh sukarela dan semangat, mencerminkan nilai-nilai empati dan gotong royong yang terus kami tanamkan di lingkungan sekolah,” kata Saehu dengan penuh bangga.
Kegiatan Penggalangan Bantuan untuk Korban Banjir
Bantuan yang berhasil dikumpulkan ditujukan khususnya bagi wali murid yang terkena dampak bencana. Dengan melakukan pendataan yang tepat, sekolah ingin memastikan bahwa bantuan yang disalurkan benar-benar dapat meringankan beban mereka yang sedang mengalami kesulitan.
Pihak sekolah juga telah melaksanakan penyerahan bantuan secara simbolis kepada para wali murid pada 18 Juli 2025. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya sekadar berfungsi sebagai ajang sosial, tetapi juga sebagai bentuk kepekaan individu terhadap lingkungan sekitar.
Kepala sekolah, H. Ahmad Saehu, menyampaikan rasa terima kasihnya atas antusiasme siswa dan dukungan dari semua pihak. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pentingnya kepedulian sosial sejak usia dini,” tegasnya.
Pendidikan Karakter Melalui Kepedulian Sosial
Aksi sosial ini merupakan bagian dari upaya SMPN 13 Mataram dalam pendidikan karakter, di mana siswa diajak untuk mengembangkan rasa empati. Dengan melihat langsung kebutuhan masyarakat dan terlibat dalam penggalangan bantuan, diharapkan mereka memahami pentingnya solidaritas dan gotong royong.
“Kami berinisiatif untuk mendokumentasikan setiap proses pengumpulan dan penyaluran bantuan agar bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain,” jelas Saehu. Kegiatan ini diharapkan bisa mengajak lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan sosial.
Bersama, mereka menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Proses belajar di SMPN 13 tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Siswa Sebagai Duta Sosial
Siswa diharapkan bisa menjadi duta sosial yang mampu membawa nilai-nilai tersebut ke masyarakat lebih luas. Mereka belajar bahwa kepedulian tidak terbatas pada lingkungan sekolah saja, tetapi juga kepada sesama, yang mungkin berada dalam kesulitan akibat bencana.
Dengan menumbuhkan rasa kepedulian ini, siswa belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial mereka. Mereka tidak hanya berperan sebagai pelajar, tetapi juga sebagai individu yang peduli dan siap memberikan bantuan ketika dibutuhkan.
“Saat siswa belajar untuk berbagi dan peduli pada orang lain, mereka memupuk karakter positif yang sangat berharga untuk masa depan,” kata Saehu, menegaskan betapa pentingnya inisiatif ini untuk pengembangan karakter siswa di SMPN 13 Mataram.