www.tempoaktual.id – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram berupaya untuk memberdayakan perempuan prasejahtera melalui berbagai program. Salah satu yang menonjol adalah kisah inspiratif Ibu Muliani, seorang pengusaha kerajinan rotan dan ketak yang berasal dari Lombok.
Ibu Muliani tidak hanya menjaga tradisi lokal, tetapi juga berambisi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan modal, ia tetap berjuang dan berinovasi untuk mengembangkan usahanya.
Dengan bergabung di PNM, Muliani merasakan transformasi yang signifikan dalam usahanya. Dia tidak hanya mendapatkan akses modal, tetapi juga berbagai pelatihan dan pendampingan yang memberinya kepercayaan diri untuk merambah pasar yang lebih luas.
Kisah Perjuangan Ibu Muliani dalam Mengembangkan Usaha Kerajinan
Ibu Muliani memulai usaha kerajinan rotan dan ketak dengan penuh ketekunan. Dengan modal yang terbatas, ia bekerja keras untuk memasarkan produk kerajinannya di pasar lokal. Keberadaan PNM menjadi titik balik bagi perkembangan usahanya.
Berkat bimbingan dari PNM, saat ini Muliani telah berhasil menembus berbagai pameran berskala nasional. Dia bahkan mendapat kesempatan untuk menampilkan produknya di pameran internasional yang diadakan di Jepang, membuktikan bahwa usaha kecil juga bisa bersaing di level global.
Antusiasme dan dedikasi Muliani dalam berusaha adalah contoh nyata betapa pentingnya dukungan dalam membangun usaha. Dengan adanya akses ke pasar yang lebih luas, ia berharap produk kerajinan yang dihasilkannya dapat mengangkat tarap hidup tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga komunitas sekitar.
Peran penting PNM dalam Proses Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan menjadi salah satu fokus utama PNM dalam menjalankan program-programnya. Melalui pendampingan dan akses ke berbagai sumber daya, mereka menciptakan peluang bagi perajin lokal untuk bertahan dan berkembang. Langkah ini mendukung perempuan untuk berperan aktif dalam ekonomi keluarga.
Sebagai pemimpin cabang, Zulkarnain Nurdin mengungkapkan pentingnya semangat kolaborasi. Komitmen PNM tidak terbatas untuk memberikan modal, tetapi juga mendampingi nasabah dalam proses belajar dan pengembangan usaha. Ini menjadi kunci untuk menciptakan dampak yang lebih luas dalam masyarakat.
Bersama PNM, Muliani merasa bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi tantangan. Dia mendapatkan dukungan dari sesama perajin dan pihak-pihak yang peduli dengan pengembangan usaha kecil, menciptakan lingkungan yang saling menguatkan dan memberi harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Inisiatif Pemberdayaan Perempuan di Mataram: Dampak yang Berkelanjutan
Inisiatif yang dijalankan PNM di Mataram memberi dampak positif terhadap pemberdayaan perempuan. Ini tidak hanya tentang meningkatkan ekonomi, tetapi juga membangun keberanian dan kepercayaan diri di kalangan perempuan. Banyak dari mereka yang kini berani mengejar mimpi dan cita-cita dengan lebih leluasa.
Muliani menjadi salah satu contoh bagaimana seorang ibu rumah tangga bisa berubah menjadi pengusaha sukses. Dia tidak hanya berfokus pada usahanya, tetapi juga turut memberdayakan perempuan lainnya di desanya dengan berbagi keterampilan dan pengetahuan tentang anyaman. Ini menunjukkan nilai-nilai gotong royong yang dipegang teguh dalam masyarakat.
Selain itu, keberhasilan Ibu Muliani menginspirasi banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan tradisi kerajinan lokal. Hal ini menunjukkan bahwa usaha kecil yang tumbuh dengan dukungan komunitas dan organisasi keuangan memiliki potensi untuk berkembang secara berkelanjutan.