Mataram – Pemprov NTB berupaya menjadikan bank daerah sebagai holding company tunggal milik pemprov dalam sektor keuangan. Saat ini, pemprov tengah melakukan proses pengalihan BPR NTB ke skema syariah, dengan tujuan untuk mengintegrasikannya secara vertikal dengan lembaga keuangan syariah yang ada.
Pernyataan ini disampaikan oleh Gubernur NTB dalam sebuah webinar yang membahas masa depan perbankan syariah. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 25 Mei 2025 dan mengangkat tema tentang pelajaran berharga dari dinamika yang dialami oleh bank syariah daerah.
Transformasi Menuju Perbankan Syariah
Langkah pemrov dalam mengalihkan BPR ke skema syariah menunjukkan komitmen untuk mengoptimalkan sektor perbankan daerah. Perbankan syariah memiliki potensi luar biasa, terutama saat ketidakpastian ekonomi global melanda. Hal ini memberikan harapan baru bahwa masyarakat bisa merasakan manfaat dari bank syariah yang lebih stabil dan terpercaya.
Menurut penjelasan gubernur, perbankan syariah menawarkan kepastian bagi pengusaha. Dalam konteks ini, banyak pelaku usaha dari berbagai latar belakang, termasuk nonmuslim, mulai beralih ke sistem syariah. Alasan utama mereka adalah kepastian hasil dan ketiadaan bunga, yang menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia bisnis yang penuh risiko. Dengan sistem yang berbasis pada prinsip syariah, pengusaha merasa lebih aman dan nyaman.
Potensi Perbankan Syariah di NTB
Dalam menghadapi tantangan, gubernur melihat bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan di bank syariah. Dengan dukungan dari pemprov, bank diharapkan dapat memberikan keuntungan tidak hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi masyarakat luas. Strategi pemberdayaan usaha masyarakat perlu menjadi fokus utama agar keberadaan bank syariah benar-benar bermakna.
Pemberdayaan masyarakat melalui produk dan layanan bank syariah dapat memperluas akses keuangan dan menciptakan peluang usaha baru. Melalui program-program edukasi dan pelatihan, masyarakat diharapkan lebih memahami manfaat sistem perbankan syariah. Dengan demikian, dukungan dan kepercayaan dari masyarakat akan semakin kuat, dan bank syariah dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Memasuki era baru perbankan syariah, penting bagi setiap pihak untuk berkolaborasi dan berinovasi. Dengan potensi yang ada, diharapkan bank syariah dapat menjadi andalan masyarakat NTB dan turut menyumbang pertumbuhan ekonomi daerah ke depan.