www.tempoaktual.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan meluncurkan sistem ijazah elektronik pada tahun 2025. Dengan inovasi ini, keabsahan ijazah tidak lagi ditentukan oleh bentuk fisik, melainkan oleh data yang direkam secara daring.
Langkah ini diambil untuk menjawab kekhawatiran masyarakat, terutama terkait kualitas kertas ijazah yang diterima oleh para siswa. Sekolah kini memiliki hak untuk mencetak ijazah mandiri tanpa perlu menunggu blangko dari kementerian seperti tahun-tahun sebelumnya.
Purni Susanto, seorang pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, menjelaskan bahwa sistem baru memungkinkan proses verifikasi ijazah menjadi lebih efisien. Dengan mengandalkan data online, keaslian ijazah kini dapat diperiksa melalui situs resmi atau langsung ke institusi pendidikan terkait.
Regulasi yang mengatur penerbitan ijazah ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tiga prinsip utama yang harus diperhatikan adalah validitas, akurasi, dan legalitas, meskipun dalam praktiknya masih terdapat beberapa kendala.
Dengan adanya digitalisasi ini, diharapkan proses penerbitan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko pemalsuan yang sering terjadi pada ijazah konvensional.
Pada tahun ini, sekolah hanya diperbolehkan mengajukan jumlah ijazah sesuai dengan jumlah siswa yang lulus. Ini berbeda dengan prosedur sebelumnya yang biasanya mengharuskan pengajuan blangko dalam jumlah yang lebih banyak.
Pengumuman kelulusan siswa jenjang SMA dijadwalkan berlangsung pada 5 Mei 2025. Penetapan kelulusan ini akan dilakukan dengan surat keputusan kepala sekolah setelah melalui rapat dewan guru.
Surat keputusan tersebut wajib diunggah pada platform e-Ijazah yang telah disiapkan oleh kementerian. Dokumen lain yang harus diunggah adalah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang juga memerlukan meterai.
Proses pengunggahan SK kelulusan dan SPTJM harus dilakukan paling lambat 14 hari setelah pengumuman kelulusan. Kemudian, Daftar Nominasi Tetap (DNT) akan ditetapkan oleh kementerian untuk siswa yang berhak menerima ijazah.
Kementerian akan membuat nomor seri ijazah untuk siswa yang sudah terdaftar dalam DNT sebelum ijazah dicetak oleh pihak sekolah. Ini menjadi langkah baru yang menggantikan sistem lama di mana DNT ditentukan oleh Dinas Pendidikan setempat sebelum ujian berlangsung.
Dalam sistem yang baru ini, DNT ditetapkan setelah pengumuman kelulusan, yang memastikan hanya siswa yang lulus yang akan mendapatkan nomor seri untuk ijazah mereka.
Pentingnya Sistem Ijazah Elektronik dalam Pendidikan Saat Ini
Sistem ijazah elektronik tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga untuk memberikan kenyamanan bagi siswa dan orang tua. Dengan kemudahan akses data daring, mereka dapat dengan mudah memverifikasi keabsahan ijazah.
Inovasi ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan. Dengan meminimalisir penggunaan kertas, langkah ini selaras dengan prinsip ramah lingkungan yang semakin penting saat ini.
Digitalisasi ijazah juga menjadi solusi bagi masalah pemalsuan dokumen yang kerap merugikan banyak pihak. Dengan sistem yang lebih transparan, risiko penyalahgunaan ijazah dapat diminimalisir secara signifikan.
Kemampuan untuk mencetak ijazah secara mandiri oleh sekolah memberi kebebasan lebih bagi institusi pendidikan dalam mengelola dokumen kelulusan. Ini juga menghilangkan ketergantungan pada blangko ijazah resmi dari kementerian.
Pihak sekolah diharapkan dapat menjadi lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pencetakan ijazah, termasuk memastikan data yang masuk ke sistem adalah akurat dan valid. Ini akan meningkatkan integritas pendidikan di Indonesia.
Perubahan Prosedur dalam Pengumuman Kelulusan Siswa
Pengumuman kelulusan kini dilakukan melalui sistem yang terintegrasi, memungkinkan semua pihak terlibat dalam proses verifikasi. Sistem ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi antara sekolah, siswa, dan orang tua.
Setelah pengumuman kelulusan, langkah selanjutnya adalah pengunggahan dokumen yang dibutuhkan. Ini adalah prosedur baru yang memperkuat keterbukaan proses pendidikan.
Dari sisi administrasi, pengelolaan dokumen menjadi lebih sistematis dan terstandardisasi. Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi kebutuhan modern dalam pendidikan yang terus berkembang.
Penggunaan platform daring dalam pengumuman kelulusan juga menjadi bagian dari transformasi digital yang sedang berlangsung. Ini memberikan akses yang lebih luas kepada semua stakeholders pendidikan.
Dengan sistem baru ini, siswa akan mendapatkan kejelasan yang lebih baik mengenai status kelulusan mereka. Proses ini diharapkan menumbuhkan rasa kepercayaan anak didik terhadap institusi pendidikan mereka.
Tantangan dan Harapan di Era Digitalisasi Pendidikan
Namun, penerapan sistem baru ini juga menghadapi tantangan tersendiri. Tidak semua sekolah memiliki infrastruktur yang memadai untuk menerapkan ijazah elektronik dengan baik.
Kendala teknis sering kali muncul, terutama di daerah yang masih minim akses internet. Oleh karena itu, perlu ada dukungan tambahan untuk memastikan semua sekolah dapat menyesuaikan dengan sistem baru ini.
Dari sisi siswa, pemahaman mengenai penggunaan sistem digital juga menjadi krusial. Mereka harus siap untuk beradaptasi dengan cara baru dalam mengelola dokumen pendidikan.
Tantangan ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Dengan sinergi yang baik, diharapkan transisi ini dapat berlangsung lancar.
Di masa depan, diharapkan sistem ijazah elektronik menjadi standar yang diakui secara luas dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Ini adalah langkah besar menuju pendidikan yang lebih baik dan transparan.