www.tempoaktual.id – Pembalap-pembalap tuan rumah kembali menunjukkan kehebatannya dalam ajang balapan Idemitsu FIM Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit. Dalam dua hari penyelenggaraan pada tanggal 30 dan 31 Agustus 2025, mereka berhasil meraih posisi tertinggi di tiga kategori balapan yang berbeda.
Pembalap Indonesia yang berpartisipasi tidak hanya bersaing dengan peserta lokal, tetapi juga menunjukkan kemampuan mereka di tingkat internasional. Khususnya, mereka tampil menonjol dalam kelas U15, Asia Production 250 (AP250), dan Supersport 600 (SS600).
Di kelas U15, Dimas Juli Atmoko dari Racetech Sixty Racing berhasil meraih kemenangan berturut-turut dalam dua race. Hal ini menandakan potensi besar yang dimiliki oleh pembalap muda Indonesia dalam kompetisi balapan internasional.
Kemenangan Beruntun Pembalap Indonesia di Mandalika
Di kategori U15, Dimas mencatatkan prestasi luar biasa dengan memenangkan race pertama dan kedua. Keberhasilannya ini menjadi sorotan penting, tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk tim dan negara.
Sementara itu, Fadillah Ardi Aditama dari Astra Honda Racing Team menunjukkan performa mengesankan di AP250 dengan meraih podium di race pertama. Meski di race kedua ia harus puas dengan tempat ketiga, semangatnya untuk bersaing tetap mengagumkan.
Namun, di race kedua, Ardi menghadapi kendala ketika mendapatkan penalti yang membuatnya kehilangan posisi teratas. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya konsentrasi dan disiplin di lintasan balap.
Tantangan Berat bagi Pembalap di Kelas SS600
M. Adenanta Putra dari Astra Honda Racing Team menjadi bintang di race pertama kelas SS600 dengan performa yang sangat cepat. Sayangnya, di race kedua, ia mengalami kecelakaan yang membuatnya terpaksa mundur tiga lap sebelum finis.
Rekan satu timnya, Herjun Atna Firdaus, berhasil mengambil alih posisi puncak di race kedua setelah tampil impresif. Manuvernya untuk menyalip pembalap Thailand di tikungan terakhir menunjukkan kemampuannya beradaptasi dengan tekanan saat berlaga.
Kisah perjuangan para pembalap ini menggambarkan betapa sengitnya persaingan di ARRC, di mana setiap kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Dalam beberapa saat, seorang pembalap bisa terpuruk sementara rekan satu tim bisa meraih kemenangan.
Pembalap Lain Berjuang di Kelas yang Kompetitif
Di dua kelas lainnya, yaitu TVS Asia One Make Championship dan ASB1000, pembalap Indonesia mengalami kesulitan dalam bersaing. Meskipun Andi Farid Izdihar berhasil menaiki podium ketiga di race kedua, dia hanya mampu finish di posisi tujuh di race pertama.
Keberhasilan Andi menjadi pendorong semangat bagi tim dan jelas menunjukkan bahwa pembalap Indonesia juga memiliki potensi untuk bersaing di kancah internasional, walaupun tantangannya sangat besar. Determinasi dan kerja keras semakin penting pada level ini.
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association, Priandhi Satria, menyatakan bahwa hasil ARRC 2025 di Mandalika memuaskan dan menjadi bukti peningkatan kemampuan pembalap Indonesia di arena balap internasional.
Pengaruh Sirkuit Mandalika bagi Pembalap Nasional
Suksesnya pembalap Indonesia menunjukkan bahwa mereka bisa bersaing di level internasional mengindikasikan perkembangan yang signifikan. Ajang ARRC memberikan platform yang memungkinkan mereka untuk menunjukkan kemampuan dan berjuang untuk kemenangan.
Tahun ini, total ada 106 pembalap berpartisipasi dan Indonesia menjadi negara dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 27 pembalap. Hal ini mengindikasikan sumber daya manusia yang melimpah di dunia motorsport Indonesia.
Banyak pembalap yang terlibat di ARRC merupakan peserta dari Kejuaraan Nasional Mandalika Racing Series. Ini menjadi salah satu bukti konkrit bahwa Sirkuit Mandalika berkontribusi terhadap pengembangan pembalap nasional secara signifikan.
Celah yang terbuka bagi pembalap Indonesia untuk bersaing dalam skala internasional semakin lebar. Kerja sama antara pengurus, masyarakat, dan komunitas memang sangat diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan ARRC 2025 di Sirkuit Mandalika bukan hanya menjadi ajang balap, tapi juga menciptakan lingkungan yang berkembang bagi pembalap Indonesia untuk berprestasi di ajang balapan internasional. Ini adalah langkah maju bagi dunia motorsport di Indonesia.