www.tempoaktual.id – Tim kesenian dari Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan penampilan mereka dalam acara yang sangat penting. Dalam suasana yang megah di Istana Merdeka, tim penari NTB menampilkan Tari Tembolak Beaq, memperlihatkan kekayaan budaya dan seni daerah.
Acara tersebut berlangsung pada tanggal 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Penampilan ini bukan hanya menampilkan keindahan tari, tetapi juga menyiratkan pesan persatuan dan kebanggaan bagi masyarakat NTB.
Pada kesempatan tersebut, tim penari NTB mampu menarik perhatian banyak orang setelah penari dari Wakatobi. Dengan melibatkan 200 penari yang tergabung dalam satu tim, mereka memadukan keindahan tarian dari tiga etnis utama di NTB, yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo, yang dikenal dengan sebutan Sasambo.
Kebanggaan NTB dalam Menampilkan Tari Tradisional
Kepala Bidang Pengembangan Daya Saing dan Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi NTB, H. Tarmidzi, merasakan kebanggaan dan haru saat melihat penampilan tersebut. Ia menyatakan, persiapan untuk acara ini dilakukan dengan matang, dimulai dari latihan yang intensif baik di NTB maupun di Jakarta.
Latihan yang dipimpin oleh koreografer Lalu Suryadi Mulawarman menghasilkan penampilan yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan makna. H. Tarmidzi berharap agar penampilan tim penari NTB dapat ditampilkan pada berbagai acara lainnya, tidak hanya pada momen-momen tertentu saja.
Harapan H. Tarmidzi tersebut menunjukkan pentingnya promosi budaya daerah di tingkat nasional. Dengan begitu, tarian tradisional NTB bisa terus dikenalkan kepada masyarakat yang lebih luas, memberikan nilai positif bagi generasi muda.
Peran Tarian dalam Memperkuat Identitas Budaya
Salah satu penari, Lalu Galih Asanka Mulawarman, mengungkapkan rasa bangganya bisa tampil di pentas nasional. Ia percaya bahwa penampilannya tidak sekadar formalitas, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menyampaikan nilai-nilai kebangasaan kepada generasi muda, terutama dari NTB.
Menurutnya, setiap gerakan dalam Tari Tembolak Beaq menyimpan cerita dan sejarah yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat NTB. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mempertahankan warisan budaya ini melalui seni pertunjukan.
Seni tari, dalam konteks ini, menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengajak masyarakat memahami dan mencintai budaya lokal. Di tengah arus modernisasi, tari tradisional bisa menjadi jembatan untuk memperkuat identitas dan kebanggaan daerah.
Menghargai Budaya Lokal dalam Konteks Nasional
Penampilan yang dilakukan di Istana Merdeka juga membawa pesan tentang pentingnya menghargai dan melestarikan budaya lokal. Ketika masyarakat melihat keindahan tari, diharapkan bahwa mereka juga akan merasa terpanggil untuk lebih mengenali dan mencintai budaya mereka sendiri.
Seiring perkembangan zaman, tantangan untuk menjaga nilai-nilai budaya semakin besar. Namun, dengan adanya penampilan seperti ini, harapan untuk melestarikan tradisi dan budaya sangat mungkin tercapai, asalkan ada dukungan dari semua kalangan.
Tari Tembolak Beaq yang ditampilkan oleh tim NTB adalah contoh konkret bagaimana seni bisa menjadi alat untuk memperkuat rasa kebangsaan. Melalui pertunjukan ini, masyarakat diingatkan kembali pada akar budaya mereka.
Melihat Masa Depan Kesenian di NTB
Keputusan untuk menghadirkan seniman muda dalam acara bergengsi ini membuka jalan bagi generasi penerus untuk terus berkarya. Penampilan di tingkat nasional menjadi motivasi bagi mereka untuk lebih mengeksplorasi potensi seni dan budaya yang mereka miliki.
Selanjutnya, diharapkan bahwa pemerintah dan masyarakat dapat memberikan perhatian lebih terhadap pelestarian seni dan budaya daerah. Pendanaan dan dukungan dalam bentuk fasilitas juga sangat dibutuhkan untuk mengasah bakat-bakat baru di bidang seni.
Peran lembaga-lembaga kebudayaan dan pendidikan sangat penting dalam proses ini. Dengan menerapkan program-program yang mendukung pengembangan seni tradisional, NTB dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam upaya memperkaya khazanah budaya Indonesia.