• Latest
  • Trending
Provinsi Sumbawa: Aspirasi Rakyat dan Ambisi Politik yang Berlaku

Provinsi Sumbawa: Aspirasi Rakyat dan Ambisi Politik yang Berlaku

Ketua DPRD NTB Menyoroti Kenaikan Harga Tiket Pesawat yang Tinggi

Ketua DPRD NTB Menyoroti Kenaikan Harga Tiket Pesawat yang Tinggi

Lombok Pusat Penerbangan Nasional untuk Indonesia

Lombok Pusat Penerbangan Nasional untuk Indonesia

SMKN 3 Mataram Harap ANBK Rekam Kondisi Nyata Pembelajaran

SMKN 3 Mataram Harap ANBK Rekam Kondisi Nyata Pembelajaran

Volume Lalat Menurun di SRMP 18 Mataram Setelah Proses Fogging

Volume Lalat Menurun di SRMP 18 Mataram Setelah Proses Fogging

Pansus RPJMD Fokus Penajaman Potensi Hilirisasi Ekonomi Hijau dan Biru di NTB

Pansus RPJMD Fokus Penajaman Potensi Hilirisasi Ekonomi Hijau dan Biru di NTB

Semangat Kemerdekaan dan Sinergi Energi Budaya Pastikan Kelistrikan di Festival Sangiang Api 2025

Semangat Kemerdekaan dan Sinergi Energi Budaya Pastikan Kelistrikan di Festival Sangiang Api 2025

Sabun Alami Berbasis Tanah Liat untuk Kesehatan Kulit

Sabun Alami Berbasis Tanah Liat untuk Kesehatan Kulit

Jeratan Hukum Kades, Pemerintah Didorong Susun Regulasi Dana Desa Jaminan Pinjaman Kopdes

Jeratan Hukum Kades, Pemerintah Didorong Susun Regulasi Dana Desa Jaminan Pinjaman Kopdes

Konferda PDIP NTB Segera Digelar Menunggu Petunjuk Pelaksanaan dari DPP

Konferda PDIP NTB Segera Digelar Menunggu Petunjuk Pelaksanaan dari DPP

Sinergi BRI dan Indogrosir Luncurkan Inovasi Transaksi untuk Dukung UMKM dan Ritel Modern

Sinergi BRI dan Indogrosir Luncurkan Inovasi Transaksi untuk Dukung UMKM dan Ritel Modern

Peringatan Hari Anak Nasional dengan Ruang Kreatif untuk Anak-anak di Bhumi Resto

Peringatan Hari Anak Nasional dengan Ruang Kreatif untuk Anak-anak di Bhumi Resto

Warga Keluhkan Musik Keras di Pantai Duduk Batulayar, Pol PP Kirim Tim Pendamping

Warga Keluhkan Musik Keras di Pantai Duduk Batulayar, Pol PP Kirim Tim Pendamping

Retail
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Login
  • Home
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ntb
  • Polhukam
No Result
View All Result
Tempoaktual.id
No Result
View All Result

Provinsi Sumbawa: Aspirasi Rakyat dan Ambisi Politik yang Berlaku

Provinsi Sumbawa: Aspirasi Rakyat dan Ambisi Politik yang Berlaku

BacaJuga

SMP 18 Mataram Siap Jadi Sekolah Rakyat Untuk Masyarakat

SMP 18 Mataram Siap Jadi Sekolah Rakyat Untuk Masyarakat

40 Mahasiswa dari 12 Negara Hadir dalam Ajang Gebyar Pemelajar BIPA 2.0 2025

40 Mahasiswa dari 12 Negara Hadir dalam Ajang Gebyar Pemelajar BIPA 2.0 2025

Oleh: Dayyan Zakky Salam
Ketua Umum Forum Mahasiswa Hukum Samawa Universitas Mataram

Wacana pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa kembali menjadi fokus diskusi di masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB). Di berbagai forum, baik yang formal maupun informal, suara dukungan terhadap pemekaran wilayah ini semakin menguat. Tuntutan ini dianggap sebagai sebuah upaya untuk mempercepat pembangunan yang merata, memperkuat pelayanan publik, dan memberikan ruang lebih banyak bagi kearifan lokal Pulau Sumbawa untuk berkembang.

Namun, dalam semangat euforia ini, sebaiknya kita menelisik lebih dalam: apakah ini benar-benar aspirasi rakyat, atau sekadar ambisi dari elite yang menyamarkan kepentingan pribadi dalam suara rakyat?

Kesenjangan yang Meningkat, Apa Solusinya?

Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa Pulau Sumbawa menghadapi tantangan pembangunan yang serius. Akses jalan yang buruk, fasilitas pendidikan yang minim, layanan kesehatan yang tidak memadai, dan tingkat kesejahteraan yang masih tertinggal dibandingkan Lombok, yang kini berstatus sebagai pusat administrasi di Provinsi NTB, menjadi masalah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Ketimpangan ini menjadi argumen utama bagi para pendukung pemekaran.

Namun, perlu ditanyakan: apakah pembentukan provinsi baru adalah satu-satunya atau bahkan solusi terbaik? Ketika akar masalah utama terletak pada pola distribusi anggaran, niat perencanaan pembangunan daerah yang lemah, serta birokrasi yang terlalu sentralistis dan elitis, membentuk provinsi baru mungkin hanya akan menambah beban administratif tanpa menyentuh akar permasalahan yang ada.

Refleksi dari Pemekaran Wilayah Sebelumnya

Sejarah mencatat banyak pemekaran daerah yang justru tidak membawa dampak positif bagi masyarakat. Berdasarkan laporan evaluasi dari lembaga terkait, lebih dari 70% daerah hasil pemekaran mengalami kesulitan dalam mandiri secara fiskal dan administratif. Alih-alih menjadi pusat pertumbuhan baru, banyak yang malah menjadi beban bagi negara.

Kemungkinan besar, jika Provinsi Pulau Sumbawa terbentuk, ia hanya akan menjadi “provinsi elitis”, dengan elit baru yang menikmati kekuasaan baru, sementara masyarakat tetap menghadapi masalah lama seperti kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya akses layanan publik yang layak.

Siapa yang Diuntungkan?

Wacana pemekaran sering kali menjadi arena politik identitas dan proyek kekuasaan. Ketika muncul peluang untuk jabatan baru – dari gubernur, DPRD provinsi, hingga pejabat struktural lainnya – maka peluang politik pun terbuka lebar. Sayangnya, dalam banyak kasus, masyarakat cuma dijadikan alat legitimasi, bukan penerima manfaat utama.

Patut dicermati, sejauh mana masyarakat Sumbawa benar-benar memahami dan mendukung agenda ini? Apakah ada ruang partisipatif yang memungkinkan suara masyarakat dari kalangan bawah, bukan hanya suara elite atau birokrasi?

Menemukan Jalan Tengah: Otonomi Berkeadilan

Pemekaran wilayah bukanlah hal yang tabu, terutama jika prosesnya dipersiapkan dengan baik. Namun, penting untuk bersikap kritis dan rasional. Jika tujuan utama adalah pemerataan pembangunan dan penguatan layanan publik, maka ada cara lain yang lebih strategis dan realistis.

Pemerintah provinsi NTB perlu didorong untuk melakukan distribusi anggaran yang lebih equitable. Penguatan kelembagaan di tingkat kabupaten/kota, perencanaan pembangunan yang berbasis partisipasi publik, dan transparansi anggaran bisa menjadi solusi nyata tanpa menunggu keputusan politik dari pusat yang belum pasti datang.

Menyusun Evaluasi yang Rasional dan Strategis

Dalam konteks kebijakan publik, setiap pemekaran—baik untuk provinsi maupun daerah mandiri—harus dilaksanakan berdasarkan evaluasi yang rasional dan berbasis data. Seberapa siap sumber daya manusia dan infrastruktur? Apakah mampu menopang pembiayaan yang diperlukan? Apakah masyarakat benar-benar paham akan implikasi jangka panjang dari pemekaran tersebut? Yang paling penting, adakah jaminan bahwa pemekaran ini akan benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat?

Pemekaran wilayah bukan sekadar soal menciptakan pemerintahan baru, tetapi juga berkaitan dengan perancangan sistem pelayanan, pembiayaan, dan partisipasi warga. Tanpa rencana induk yang jelas, pemekaran tersebut hanya akan menambah masalah baru.

Menggali Opsi Lain yang Relevan

Jika cita-cita utama adalah memberikan pelayanan publik yang lebih dekat, efisien, dan adil, maka sudah saatnya kita terbuka untuk opsi peningkatan status kota administratif, reformasi tata kelola kabupaten, atau penguatan mekanisme distribusi anggaran yang berpihak pada wilayah yang tertinggal.

Pulau Sumbawa memiliki sumber daya dan semangat kolektif yang tidak kurang. Yang diperlukan adalah arah strategis yang jelas yang benar-benar memprioritaskan kebutuhan masyarakat daripada kepentingan politik sesaat.

Penutup

Diskusi mengenai pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa bukan sekadar tentang pilihan administratif. Ini adalah kesempatan untuk menentukan arah pengelolaan, jalur pembangunan, dan nilai-nilai demokrasi lokal kita. Setiap opsi memiliki implikasi, dan setiap keputusan akan membawa konsekuensi.

Sebagai masyarakat yang peduli, kita harus menjadi pengingat akan pentingnya akal sehat dalam proses ini. Menolak euforia yang tanpa dasar, sambil menuntut bukti nyata bahwa setiap langkah pemekaran benar-benar diarahkan untuk kepentingan rakyat, bukan sekadar demi kepentingan kekuasaan.

Wacana ini merupakan momen penting untuk menguji kedewasaan demokrasi lokal. Aspirasi mungkin layak diperjuangkan, tetapi harus disertai dengan kejujuran: apakah ini benar-benar untuk rakyat atau sekadar proyek untuk sekelompok elit? Sebagai generasi muda Sumbawa, saya sangat mendukung ide pemekaran ini, tetapi satu hal yang pasti: Provinsi baru tidak akan berarti banyak tanpa perubahan pada sistem lama yang ada.

Previous Post

Sumbawa Timur Mining Terima IDMA 2025 untuk Keterbukaan dan Kreativitas Informasi Digital

Next Post

Kunjungan Pengusaha China ke Pemkot Mataram

Rekomendasi

Tes Urine Acak Warga Binaan di Lapas Selong Lombok Timur

Tes Urine Acak Warga Binaan di Lapas Selong Lombok Timur

Teknologi Masaro Tangani 20 Ton Sampah Lobar Harian

Teknologi Masaro Tangani 20 Ton Sampah Lobar Harian

Pentingnya Pemahaman Geologi DAS untuk Mencegah Bencana oleh Pemerintah

Pentingnya Pemahaman Geologi DAS untuk Mencegah Bencana oleh Pemerintah

Urgensi Pemberlakuan KUHAP Baru Menurut Wamenkum Eddy

Urgensi Pemberlakuan KUHAP Baru Menurut Wamenkum Eddy

Supervisor Retail Mataram Diduga Gelapkan Rp12 Juta untuk Aktivitas Judi Online

Supervisor Retail Mataram Diduga Gelapkan Rp12 Juta untuk Aktivitas Judi Online

Tegaskan Sikap Tidak Ikut Demo 20 Mei

Tegaskan Sikap Tidak Ikut Demo 20 Mei

DPRD NTB Mendesak Gubernur Tentukan Nasib PT GNE

DPRD NTB Mendesak Gubernur Tentukan Nasib PT GNE

Sidebar

Kategori

  • Ekonomi
  • Ntb
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Polhukam
Tempoaktual.id

© 2025 TempoAktual . Seluruh hak cipta dilindungi undang.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ntb
  • Polhukam

© 2025 TempoAktual . Seluruh hak cipta dilindungi undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?