Mataram – SMKN 3 Mataram bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) menunjukkan bahwa produk program konversi layak untuk bersanding dengan merek kendaraan listrik lainnya di ajang Electric Vehicle (EV) Experience Chapter 3 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Selasa, 20 Mei 2025.
Berdasarkan data, program konversi kendaraan listrik ini memberikan dampak yang signifikan dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Siswa dan guru SMKN 3 Mataram melakukan persiapan dengan cepat untuk mengikuti ajang bergengsi yang digagas bersama oleh PT PLN dan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC).
Pameran Inovasi Kendaraan Listrik
Dalam ajang EV Experience, SMKN 3 Mataram memamerkan inovasi berupa buggy car dan dua motor konversi yang hasilnya dirancang oleh siswa. Buggy car ini dilengkapi baterai lithium 72v/100ah, motor bldc 3kw, kontroler 150A, dan charger 72v/20ah, mampu menempuh kecepatan maksimum 40 km/jam dengan jarak tempuh antara 40-60 km. Daya angkutnya mencapai 600 kg, cukup untuk enam orang penumpang.
Hadi Kurniawan, guru dan tim pelatih konversi, menjelaskan bahwa motor listrik hasil konversi ini hanya memerlukan 2 kWh listrik untuk menempuh jarak 10 km, yang menghasilkan biaya sekitar Rp 5.000. Sebagai perbandingan, motor berbahan bakar bensin akan menghabiskan satu liter pertalite dengan harga sekitar Rp 10.000 untuk jarak yang sama.
Dampak Positif Terhadap Lingkungan dan Ekonomi
Keterlibatan SMKN 3 Mataram dalam ajang ini dianggap sebagai langkah penting untuk mempromosikan produk bengkel konversi yang telah mendapatkan sertifikat grade B dari Kementerian Perhubungan. Produksi berbagai jenis kendaraan berbasis baterai di sekolah ini telah mencapai 66 unit, mendukung tujuan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Yasir, menyampaikan bahwa dengan berkolaborasi bersama SMK di NTB, mereka mengkampanyekan transisi energi melalui kendaraan listrik. PLN juga sudah menyiapkan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebanyak 37 unit di berbagai titik di NTB.
Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang nantinya akan mendukung pariwisata dan menuju NTB hijau. PLN juga telah berhasil melatih 60 teknisi motor listrik di NTB, memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri kendaraan listrik di wilayah tersebut.
Melalui kolaborasi antara sekolah dan industri, diharapkan dapat tercipta lebih banyak inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan serta keterampilan siswa di bidang teknologi kendaraan listrik di masa depan.