Car Free Night semakin populer dari minggu ke minggu, menarik minat banyak pengunjung. Pada 17 dan 18 Mei 2025, area kegiatan ini meluas hingga merambah ke jalur depan pendopo, memberikan kesempatan lebih kepada pedagang dan UMKM untuk berjualan. Meskipun demikian, kehadiran kerumunan ini memunculkan tantangan baru, terutama terkait masalah sampah yang belum teratasi dengan baik.
Wakil Bupati, Hj. Nurul Adha, mengungkapkan kekecewaanya terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum menyiapkan tempat sampah, meski sudah diingatkan sebelumnya. Saran ini sangat penting untuk menjaga kebersihan area Car Free Night dan memberikan kemudahan bagi warga agar dapat membuang sampah dengan tepat. Menurutnya, jalur Gerung mengalami kemacetan cukup parah akibat banyaknya pengunjung. Nurul Adha menambahkan, “Saya dari Langko kembali ke pendopo, jalur Dasan Geres sudah macet, ketika saya memilih jalur Gerung, ternyata kondisi serupa juga,” ungkapnya.
Pentingnya Pengelolaan Sampah di Kegiatan Car Free Night
Pengelolaan sampah secara efektif sangat krusial dalam acara besar seperti Car Free Night. Keberadaan tong sampah yang cukup akan membantu mengurangi jumlah sampah yang berserakan dan menjaga kebersihan lingkungan. Faktanya, saat acara berlangsung, volume sampah dapat meningkat secara signifikan. Data menunjukkan bahwa even serupa di daerah lain mampu menjaring tidak hanya pengunjung, tetapi juga berkontribusi pada pendapatan daerah melalui retribusi dan pajak. Oleh karena itu, lebih banyak tempat sampah dan pengelolaan yang baik menjadi keharusan.
Masyarakat juga perlu diajak berpartisipasi dalam menjaga kebersihan. Memberikan edukasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan menjadi langkah awal yang baik. Inisiatif ini dapat memperkuat rasa kepedulian terhadap lingkungan dan membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman bagi semua pengunjung.
Dampak Ekonomi dari Kegiatan Car Free Night
Selain permasalahan sampah, memastikan bahwa area ini tetap menarik juga penting untuk meningkatkan ekonomi lokal. Car Free Night tidak hanya menjadi ajang berkumpulnya masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk pelaku usaha kecil dan UMKM. Banyak pihak yang merasakan dampak positif, yaitu perputaran uang yang menguntungkan bagi pedagang. Dengan meningkatnya pengunjung, potensi pendapatan juga mengalami kenaikan yang signifikan.
Strategi pelaksanaan yang baik akan membantu meningkatkan daya tarik Car Free Night sebagai acara rutin. Selain menambah keragaman produk yang dijual, ketersediaan tempat dan fasilitas yang memadai juga akan membuat pengalaman pengunjung semakin menyenangkan. Penutupan satu jalur jalan untuk Car Free Night adalah langkah yang tepat, asalkan disertai dengan upaya maksimal dalam pengelolaan lokasi dan kebersihan area. Jika semua elemen ini dapat berjalan seiring, Car Free Night dapat menjadi salah satu ikon positif bagi masyarakat serta ekonomi lokal.
Dengan demikian, setiap aspek—mulai dari kebersihan hingga pelaksanaan—perlu mendapat perhatian lebih agar Car Free Night tetap menjadi kegiatan yang dinanti setiap minggunya. Momen ini bisa menjadi jembatan bagi masyarakat untuk bersilaturahmi dan menikmati waktu bersama, sambil memberdayakan pelaku UMKM dan pedagang kecil di daerah.