www.tempoaktual.id – Warga Dusun Duduk di Desa Batulayar kini menghadapi masalah serius akibat suara keras dari musik dangdut yang diputar di warung-warung sekitar Pantai Duduk. Suasana yang awalnya tenang dan damai kini berubah menjadi hiruk-pikuk, mengganggu kenyamanan penghuni setempat.
Banyak yang mengungkapkan keprihatinan mereka yang mendalam. Seorang warga, yang enggan mengungkapkan identitasnya, menceritakan rasa frustrasinya ketika setiap malam dia terbangun oleh dentuman suara yang nyaris tanpa henti.
Upaya untuk melaporkan masalah ini telah dilakukan oleh sejumlah warga, mencakup pengaduan kepada kepala dusun hingga kepolisian setempat. Meski telah ada tanggapan, situasi seperti ini masih tetap terjadi dan belum menemukan jalan keluar.
Kekhawatiran Warga Terhadap Kebisingan yang Berlangsung
Rasa damai yang mereka impikan nyatanya terganggu oleh riuhnya musik yang seakan tidak mengenal waktu. Mereka merasa pada saat ini tinggal di klub malam tanpa henti yang tidak pernah ditutup.
“Kami sangat mendukung usaha dan pariwisata, namun hak kami sebagai warga juga harus dihormati,” ungkap seorang warga lain. Menurut mereka, masalah ini bukan sekadar sepele, tetapi berhubungan langsung dengan kualitas hidup dan kesehatan mental komunitas.
Mereka khawatir bahwa jika kebisingan ini terus berlangsung, daya tarik Pantai Duduk sebagai destinasi wisata yang ramah lingkungan akan memudar. Hal ini bisa berimbas negatif tidak hanya bagi warga, tetapi juga bagi pengunjung yang mencari tempat yang tenang untuk bersantai.
Langkah-langkah yang Diterima dari Pihak Berwenang
Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP Lombok Barat I Ketut Rauh telah mengonfirmasi adanya laporan dari masyarakat mengenai kebisingan tersebut. Ia mengatakan, laporan telah diterima dan pihaknya sedang melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikannya.
“Kami telah meminta perangkat kecamatan untuk melakukan mediasi yang melibatkan kepala desa dan kepala dusun,” kata Rauh. Mediasi ini diharapkan dapat menciptakan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa perlu adanya tindakan lebih lanjut yang mungkin mengganggu suasana.
Tim dari Satpol PP juga telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan langsung. Mereka ingin memahami situasi dengan lebih baik dan menemukan solusi yang tepat bagi ketidakpuasan warga.
Harapan untuk Menciptakan Keseimbangan Antara Kehidupan dan Pariwisata
Diharapkan, melalui mediasi dan kerja sama, kedua belah pihak dapat menemukan titik temu yang memuaskan. Warga sangat mendambakan suasana tenang untuk kembali ke tempat tinggal mereka, sementara usaha pariwisata tetap dapat tumbuh dan berkembang.
Komunitas berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan. Pengaturan yang lebih baik dapat memastikan bahwa kebisingan tidak lagi menjadi masalah yang merugikan kualitas hidup mereka.
Beberapa warga bahkan memberikan saran terkait pemantauan kebisingan. Menurut mereka, pengaturan jam operasional untuk musik dan aktivitas lain yang berpotensi mengganggu bisa menjadi solusi jangka panjang.