www.tempoaktual.id – Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Santong yang terletak di Kabupaten Lombok Utara merupakan salah satu solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan listrik di Nusa Tenggara Barat. Dengan kapasitas 1.000 kilowatt, PLTMH ini memanfaatkan sumber daya air pegunungan sebagai energi terbarukan, memberikan alternatif yang ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar.
PLTMH Santong dioperasikan oleh PLN Unit Induk Wilayah NTB dan menjadi bagian penting dari inisiatif untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Kehadirannya membuktikan bahwa pemanfaatan energi berbasis sumber daya lokal dapat mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan.
General Manager PLN UIW NTB, Sri Heny Purwanti, dalam kunjungannya ke PLTMH Santong menekankan pentingnya transformasi menuju energi hijau. “Inisiatif ini tidak hanya menjadikan listrik lebih andal, tetapi juga rendah emisi, menjawab tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak,” ungkapnya.
Saat ini, total kapasitas pembangkit EBT di NTB mencapai 39,20 MW, dengan kontribusi 16,47 MW yang berasal dari pembangkit tenaga mikrohidro seperti PLTMH Santong. Dengan demikian, pembangkit ini memainkan peran kunci dalam mencapai bauran energi bersih yang ditargetkan untuk terus meningkat.
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN NTB menargetkan penambahan pembangkit EBT yang signifikan. Hingga tahun 2034, jumlah tambahan yang direncanakan mencapai 457 MW, setara dengan 36,94% dari total kapasitas listrik di NTB.
Untuk Pulau Lombok, pengembangan energi bersih direncanakan sekitar 190 MW, dengan penekanan pada energi solar dan sistem baterai. Upaya ini membawa harapan baru untuk masyarakat dalam mengakses energi yang lebih bersih dan efisien.
“PLTMH Santong bukan sekadar pembangkit listrik, melainkan simbol dari pemanfaatan potensi lokal. Dengan memaksimalkan sumber daya air di pegunungan, kita tidak hanya menyediakan listrik bersih tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat,” lanjut Sri Heny.
PLN terus berupaya berbagi inisiatif mengenai energi hijau. Salah satu program yang diperkenalkan adalah Renewable Energy Certificate (REC), yang diharapkan dapat mempercepat kesadaran masyarakat dan meningkatkan partisipasi mereka dalam mendukung penggunaan energi bersih.
Di NTB, berbagai pembangkit energi terbarukan telah beroperasi di berbagai lokasi, dari skala mikro hingga sistem hibrida. Ini menciptakan diversifikasi dalam sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil.
Keberagaman Pembangkit Energi Terbarukan yang Ada di NTB
Pembangkit listrik ramah lingkungan mencakup beragam jenis, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Keberadaan pembangkit ini sangat penting, terutama di daerah terpencil yang membutuhkan akses listrik yang lebih baik.
Di sektor mikrohidro, NTB telah mengembangkan sejumlah PLTMH seperti PLTMH Pengga dan PLTMH Narmada. Pembangkit ini tidak hanya mendukung pemenuhan listrik lokal tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi wilayah tersebut.
Selain itu, PLTMH Independent Power Producer (IPP) juga dibangun oleh pihak swasta. Proyek-proyek seperti PLTMH IPP Kukusan dan PLTMH IPP Sesaoat menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pengembangan energi terbarukan di NTB.
Di sisi lain, sejumlah PLTS telah dibangun, terutama di kawasan wisata dan pulau-pulau kecil, seperti PLTS Gili Trawangan. PLTS ini memainkan peranan penting dalam mendukung kebutuhan energi di tempat-tempat tersebut, sambil tetap mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Proyek energi surya lainnya dikelola oleh swasta sebagai bagian dari inisiatif IPP. Misalnya, PLTS IPP Pringgabaya dan PLTS IPP Selong menunjukkan bahwa sektor swasta juga berperan dalam mencapai target energi terbarukan di NTB.
Inovasi dan Terobosan Terkini dalam Energi Terbarukan
Salah satu inovasi terbaru adalah pengembangan pembangkit tenaga surya hybrid, seperti PLTS Hybrid Medang. Pembangkit ini menggabungkan penggunaan tenaga surya dengan baterai atau diesel, sehingga dapat memberikan pasokan listrik yang lebih stabil, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Rencana PLN juga mencakup pemanfaatan potensi arus bawah laut sebagai sumber energi. Ini menunjukkan betapa seriusnya PLN dalam mencari dan mengimplementasikan solusi energi yang inovatif dan ramah lingkungan.
PLN berkomitmen untuk mendukung provinsi NTB dalam mencapai visi sebagai wilayah berbasis energi bersih dan rendah karbon. Dengan target Net Zero Emission pada tahun 2050, provinsi ini berusaha untuk menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia.
Seiring dengan-upaya tersebut, PLN melaporkan bahwa proporsi EBT di sistem kelistrikan NTB telah mencapai 5,35%. Ini merupakan langkah awal menuju pencapaian angka 25,20% pada tahun 2034 sesuai dengan RUPTL yang sudah ditetapkan.
Sebagai bagian dari strategi ini, PLN menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. Melalui pengembangan pembangkit energi terbarukan dan penguatan sistem kelistrikan, harapannya NTB dapat menjadi provinsi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peran Masyarakat dalam Mendukung Energi Bersih
Kesuksesan inisiatif energi bersih tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah atau PLN, tetapi juga memerlukan dukungan penuh dari masyarakat. Kesadaran akan pentingnya energi terbarukan harus dibangun melalui edukasi dan kampanye yang efektif.
Masyarakat perlu terlibat dalam program-program energi hijau melalui partisipasi langsung, baik dalam bentuk investasi kecil-kecilan caranya membuat sistem tenaga surya mandiri di rumah atau menggunakan produk energi hijau yang disediakan oleh PLN.
Dengan terlibat dalam program-program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat langsung dari energi yang lebih bersih tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dukungan masyarakat sangat penting untuk mencapai kesuksesan transformasi energi di NTB.
Pengembangan energi terbarukan di NTB merupakan langkah strategis dan berkelanjutan. Keberadaan pembangkit seperti PLTMH Santong boleh jadi menjadi contoh nyata bahwa perubahan ke arah energi bersih sangatlah mungkin dan dapat dilakukan.
PLN bersama seluruh masyarakat NTB memiliki visi yang sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui pemanfaatan energi bersih dan terbarukan. Membangun kesadaran dan kolaborasi akan menjadi kunci untuk mewujudkan tujuan ini dalam waktu yang tidak terlalu lama.