www.tempoaktual.id – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang akan dilaksanakan pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) diprediksi akan membawa dampak ekonomi yang signifikan. Dengan perkiraan perputaran ekonomi lebih dari Rp800 miliar, event ini diharapkan menjadi dorongan bagi sektor-sektor yang terdampak oleh situasi ekonomi sebelumnya.
Partisipasi sebanyak 38 provinsi dan total 12.378 atlet dalam festival ini menunjukkan antusiasme yang tinggi. Kegiatan ini juga di nilai akan menghidupkan kembali industri perhotelan serta sektor transportasi dan logistik yang mengalami penurunan.
Ketua Panitia Pelaksana, Ibnu Riza Pradipto, optimis bahwa penciptaan 9.500 lapangan pekerjaan selama acara berlangsung akan memberikan manfaat ekonomi jangka pendek dan panjang bagi masyarakat setempat.
Ibnu menjelaskan bahwa festival ini tidak hanya melibatkan para atlet, tetapi juga ribuan perangkat pertandingan, ofisial, dan inorga. Ini memperlihatkan komitmen kolektif masyarakat dalam menyukseskan Fornas VIII NTB.
Fornas VIII diharapkan dapat menjadi ajang yang mendunia, mendorong gaya hidup aktif serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebugaran. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas bangsa secara keseluruhan.
Ketua KORMI Nasional, Adil Hakim, mengungkapkan bahwa Fornas VIII menjadi lebih dari sekadar kompetisi olahraga. Ajang ini juga bertujuan untuk membangkitkan sportivitas dan budaya olahraga di semua lapisan masyarakat.
Dari perspektif Adil, tujuan utama Fornas adalah kesehatan dan kebugaran, tercermin dalam tagline “Kalah Senang Semua Senang”. Hal ini menunjukkan semangat kolektif yang berfokus pada kebahagiaan bersama.
Fornas VIII sebagai Pendorong Perekonomian Lokal yang Dinamis
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menekankan pentingnya Fornas VIII dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerah. Ia menjelaskan bahwa 90 persen kegiatan yang dilakukan dalam festival ini melibatkan unsur masyarakat, dari berbagai latar belakang.
Keterlibatan masyarakat dalam penyediaan dan pelaksanaan kegiatan, termasuk event organizer, lighting, dan lainnya, menunjukkan potensi ekonomi lokal yang besar. Ini merupakan bukti nyata bahwa masyarakat NTB siap berkontribusi dalam setiap aspek event tersebut.
Fornas juga berfungsi sebagai ajang promosi potensi pariwisata NTB. Keindahan alam, kuliner khas, dan budaya lokal akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan peserta yang hadir.
Dalam konteks promosi ini, berbagai pertunjukan seni daerah akan turut serta, memperlihatkan sejauh mana olahraga dan budaya dapat beriringan. Hal ini juga diharapkan dapat menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.
Dengan dukungan kuat dari seluruh elemen masyarakat, Fornas VIII diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya di arena olahraga tetapi juga dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat NTB.
Transformasi Olahraga Rekreasi menjadi Gaya Hidup Sehat
Fornas VIII bukan hanya sebuah ajang kompetisi, tetapi juga merupakan upaya untuk mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih aktif. Selama festival berlangsung, berbagai aktivitas olahraga akan diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Penyelenggaraan festival ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli akan kesehatan fisik dan mental. Kebiasaan berolahraga secara rutin bisa menjadi gaya hidup yang lebih menyehatkan.
Integrasi antara olahraga dan kebudayaan lokal bertujuan untuk menciptakan komunitas yang lebih dinamis dan inklusif. Acara ini akan menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan saling mendukung.
Melalui berbagai kegiatan yang ada, Fornas VIII juga menargetkan untuk menarik partisipasi generasi muda. Dengan memberi mereka pengalaman positif, diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan pada olahraga sejak dini.
Kegiatan ini berpotensi untuk membangkitkan semangat kebersamaan, saling menghormati, dan menghargai kerja keras setiap individu yang terlibat dalam olahraga. Ini merupakan langkah awal menuju masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Kehadiran Budaya Lokal dalam Festival Olahraga yang Meriah
Keberagaman budaya di NTB akan menjadi sorotan dalam Fornas VIII. Pelaksanaan festival ini dijadwalkan tidak hanya untuk olahraga, tetapi juga untuk merayakan budaya dan tradisi yang ada.
Berbagai kuliner khas yang berasal dari suku Sasak, Samawa, dan Mbojo akan menjadi daya tarik bagi pengunjung. Makanan-makanan ini tidak hanya menawarkan kelezatan tetapi juga nilai-nilai budaya yang mendalam.
Pameran seni dan budaya juga akan dilaksanakan dalam rangka menampilkan kekayaan warisan budaya lokal yang beraneka ragam. Hal ini menjadi kesempatan untuk generasi muda mengenal dan menghargai budaya mereka sendiri.
Kegiatan ini bisa menjadi salah satu bentuk edukasi yang efektif. Melalui interaksi langsung dan pertunjukan, masyarakat dapat lebih memahami dan mengapresiasi tradisi yang ada.
Dengan demikian, Fornas VIII bukan hanya sekadar ajang olahraga, tetapi juga perayaan budaya yang meningkatkan rasa identitas dan kebanggaan masyarakat NTB. Keterlibatan semua elemen masyarakat dalam festival ini adalah kunci keberhasilan dan dampak jangka panjang yang diharapkan.