www.tempoaktual.id – Mataram menyaksikan langkah signifikan dari KPU Provinsi NTB dalam meningkatkan kinerja kelembagaan. Langkah ini diambil melalui konsolidasi yang melibatkan seluruh KPU Kabupaten/Kota di NTB, dipimpin oleh Sekretaris KPU Provinsi NTB, Mars Ansori Wijaya, pada akhir bulan Juli 2025.
Rapat konsolidasi ini dijadwalkan dalam periode tanpa tahapan pemilu, dianggap sebagai waktu yang ideal bagi KPU untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu yang akan datang. Mars Ansori menjelaskan bahwa setiap kegiatan, sekecil apa pun, memiliki dampak penting bagi kemajuan lembaga.
Dalam forum tersebut, Ia meminta seluruh jajaran sekretariat untuk berkomitmen tinggi dalam mendukung kinerja lembaga. Konsolidasi ini tidak hanya sekadar ajang seremonial, tetapi juga bagian penting dari evaluasi dan penguatan sistem kerja KPU di seluruh NTB.
Menurut Ansori, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan arsip. Dia menegaskan bahwa arsip memiliki peran vital sebagai bukti legalitas dan kedaulatan institusi. Oleh karena itu, manajemen yang baik atas arsip harus diterapkan untuk memastikan keutuhan dan keberlanjutan data.
Dia memberikan contoh pentingnya pengelolaan arsip, selaras dengan pengelolaan logistik pemilu yang harus dilakukan secara cermat. Dengan menekankan bahwa kerapian dokumen harus dipahami sebagai bagian integral dari validitas proses administrasi, Ia berharap agar tidak ada lagi kesalahan yang mengancam legitimasi lembaga.
Lebih lanjut, dia meminta semua unit kerja untuk memastikan bahwa dokumen pertanggungjawaban keuangan tetap lengkap dan siap untuk diaudit oleh BPK. Hal ini merupakan langkah penting menuju akuntabilitas yang lebih baik dalam kinerja lembaga.
Mars Ansori juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan nilai SAKIP KPU menuju predikat A. Dengan target yang jelas dari nilai 79,3 ke minimal 80, ia mendorong jajaran KPU untuk tidak hanya mengikuti rekomendasi evaluasi, tetapi juga untuk menciptakan sistem yang lebih transparan.
Konsolidasi sebagai Langkah Strategis Menuju Kinerja Optimal
Konsolidasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi di antara semua KPU di NTB. Hal ini sangat penting agar setiap kebijakan yang diambil dapat dilakukan dengan koordinasi yang baik antara semua unit. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan lebih efektif dan terukur.
Forum ini juga menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan administrasi pemilu. Setiap kabupaten dan kota memiliki tantangan dan solusi yang berbeda, sehingga diskusi terbuka sangat membantu dalam menciptakan sinergi antarlembaga.
Dalam proses ini, KPU Provinsi NTB berkomitmen untuk mendukung pengembangan kapasitas jajaran KPU di tingkat kabupaten dan kota. Dengan memberikan pelatihan dan bimbingan teknis, diharapkan seluruh jajaran dapat melaksanakan tugas mereka dengan lebih baik dan profesional.
Selain itu, kolaborasi antar KPU juga terlihat dalam pengembangan sistem informasi yang lebih baik. Penyempurnaan teknologi informasi penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pemilu.
Keterlibatan masyarakat dalam proses pemilu juga sangat diharapkan. Dengan mendukung keterbukaan informasi, masyarakat bisa lebih memahami dan terlibat aktif dalam proses demokrasi yang terjadi di daerahnya.
Pentingnya Manajemen Arsip untuk Kedaulatan Institusi
Manajemen arsip di KPU menjadi isu utama yang ditekankan oleh Mars Ansori. Ia menggambarkan arsip bukan hanya sekadar dokumen, melainkan representasi keberlangsungan dan legitimasi KPU sebagai lembaga. Masyarakat perlu melihat arsip sebagai bagian dari kedaulatan informasi.
Pengelolaan arsip yang baik harus meliputi pengamanan fisik hingga pengelolaan akses. Tindakan pencegahan dan kontrol yang lebih ketat menjadi langkah preventif untuk menjaga keutuhan dokumen penting. Dengan demikian, setiap informasi yang disimpan akan memiliki nilai historis dan hukum.
Menurut Ansori, penting bagi setiap pegawai KPU untuk memahami tanggung jawab mereka terkait pengelolaan dokumen. Ketidakpedulian dalam hal ini bisa berakibat fatal, termasuk hilangnya legitimasi yang dimiliki KPU di mata publik.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan tentang pengelolaan arsip bagi pegawai baru. Dengan menanamkan semangat ini sejak awal, institusi diharapkan bisa memiliki budaya kerja yang lebih baik dalam hal manajemen informasi.
Pengelolaan arsip yang baik juga akan berkontribusi pada pembuatan laporan yang lebih akurat saat pemeriksaan keuangan. Ini adalah bagian dari pemenuhan tanggung jawab kepada masyarakat dan negara, serta menegaskan komitmen KPU untuk transparansi.
Peningkatan Nilai SAKIP Sebagai Indikator Kinerja KPU
Nilai SAKIP KPU saat ini dianggap masih di bawah standar yang diharapkan. Dengan target peningkatan nilai, langkah-langkah strategis harus diambil untuk mencapai predikat A. Ini tidak hanya mencerminkan kinerja KPU, tetapi juga keinginan untuk lebih profesional dalam administrasi pemerintahan.
Evaluasi berkala akan dilakukan untuk memantau kemajuan setiap unit dalam memenuhi target ini. Melakukan perbaikan yang bersifat sistemik menjadi kunci untuk mencapai tujuan jangka panjang. Proses ini akan melibatkan kolaborasi semua pihak di KPU.
Mars Ansori percaya bahwa dengan sistem yang transparan dan akuntabel, kepercayaan publik terhadap KPU akan meningkat. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa segala proses pemilu dilakukan dengan keadilan dan akuntabilitas.
Perubahan sikap dan metode kerja di KPU diharapkan dapat tercipta melalui konsolidasi ini. Ini adalah waktu yang tepat untuk merumuskan berbagai inovasi dalam administrasi pemilu yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan segala sesuatunya yang terprogram dengan baik, diharapkan KPU NTB akan mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih baik, menjadi lembaga yang dipercaya dan dihormati oleh masyarakat luas.