www.tempoaktual.id – Pelatihan Pembelajaran Mendalam (PM) yang diadakan oleh Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) baru saja berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Dari tanggal 19 hingga 24 Agustus 2025, kegiatan ini menjangkau lima kabupaten/kota, yang menandakan langkah signifikan dalam transformasi pendidikan di NTB.
Lebih dari 1.000 guru dan kepala sekolah terlibat dalam pelatihan ini, menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan kualitas pendidikan. Program yang menggunakan pola IN–ON–IN ini melibatkan fasilitator profesional dan mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan setempat.
Pentingnya pelatihan ini tidak hanya terletak pada materi yang disampaikan, tetapi juga pada pengalaman belajar yang aktif dan interaktif. Kepala sekolah dan guru memiliki peran penting dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif di sekolah.
Transformasi Pendidikan Melalui Pelatihan Pembelajaran Mendalam
Pelatihan Pembelajaran Mendalam diharapkan mampu membawa dampak positif bagi praktik pembelajaran di sekolah-sekolah di NTB. Wirman Kasmayadi, Kepala BGTK NTB, menjelaskan bahwa proses pembelajaran perlu melibatkan pengalaman nyata agar peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif.
Pembelajaran aktif yang ditawarkan dalam pelatihan ini bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang membantu mengaitkan pengetahuan dengan situasi nyata. Dengan demikian, sekolah dapat menjadi tempat di mana siswa merasa terinspirasi untuk belajar.
Melalui metode interaktif yang diterapkan dalam pelatihan, para peserta diharapkan dapat menjalin kerjasama dan saling tukar pengalaman. Ini penting untuk menciptakan jaringan pendukung yang dapat terus berkembang dalam dunia pendidikan masing-masing.
Pendidikan yang Bermakna: Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Pelatihan ini juga dirancang untuk memperkuat kepemimpinan di antara kepala sekolah. Mereka didorong untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat membimbing guru-guru di sekolah masing-masing. Dengan menciptakan iklim belajar yang positif, diharapkan akan ada peningkatan kualitas belajar di kalangan siswa.
Peserta pelatihan dilatih untuk mengaplikasikan konsep pembelajaran yang berkesadaran dan bermakna. Ini adalah pendekatan inovatif yang dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran lebih dalam dan relevan dengan kehidupan mereka.
Fokus pelatihan pada penerapan metode interaktif, diskusi, dan praktik langsung juga menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan cara ini, para peserta diharapkan dapat membawa perubahan yang nyata di sekolah-sekolah mereka.
Jangkauan Luas Pelatihan di Berbagai Wilayah
Penyelenggaraan pelatihan di berbagai titik strategis di NTB menjadikan kegiatan ini lebih mudah diakses oleh para peserta. Di Lombok Barat, misalnya, pelatihan diadakan di beberapa sekolah, di mana para guru dan kepala sekolah hadir dengan semangat untuk belajar.
Kota Mataram menjadi salah satu lokasi penting, dengan pelatihan yang dilakukan di beberapa SMP. Metode yang digunakan mencakup diskusi interaktif dan praktik langsung, serta penekanan pada kepemimpinan pendidikan.
Di Lombok Utara, pelatihan yang diadakan di SKB dan SMAN 1 Gangga berhasil menarik perhatian 158 peserta. Hal ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan yang signifikan untuk pengembangan profesional di kalangan guru dan kepala sekolah.
Demikian juga di Dompu, pelatihan berlangsung di tiga lokasi, di mana 225 peserta berkesempatan untuk mengikuti kelas dengan berbagai topik yang relevan. Kepala Dinas Pendidikan Dompu menekankan bahwa pelatihan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Kota Bima tidak ketinggalan dalam hal ini, dengan pelatihan yang menarik perhatian 88 peserta. Fokus di daerah ini adalah penerapan konsep Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan dalam aktivitas pembelajaran sehari-hari.
BGTK NTB menjadikan pelatihan ini sebagai tonggak untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik. Dengan pendekatan kolaboratif, diharapkan para guru dan kepala sekolah dapat mentransfer pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh kepada rekan-rekan mereka di sekolah masing-masing.