Badan Akreditasi Nasional untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah di Provinsi NTB baru-baru ini mendapatkan tambahan kuota lembaga yang akan divisitasi untuk akreditasi tahun 2025. Awalnya, kuota yang ditetapkan untuk visitasi luring hanya 76 lembaga, namun kini angka tersebut melonjak menjadi 489 satuan pendidikan. Peningkatan ini disebabkan oleh keputusan pemerintah pusat untuk membuka blokir anggaran bagi lembaga tersebut.
Ketua badan akreditasi setempat, H. Ahmad Ikmal, S., M.Si., mengungkapkan bahwa penghapusan blokir anggaran berpengaruh langsung terhadap kuota yang tersedia untuk visitasi. Kuota awal untuk visitasi di seluruh Indonesia seharusnya mencakup 2.000 satuan pendidikan, tetapi kini totalnya mencapai 38.059 yang meliputi PAUD, kesetaraan, serta jenjang sekolah dasar dan menengah.
Detail Kuota Akreditasi di NTB
Rincian mengenai jumlah lembaga yang akan diakreditasi di NTB mencakup berbagai kategori. Terdapat 163 lembaga PAUD, 166 lembaga kesetaraan (Paket A, B, dan C), serta 160 lembaga pendidikan dasar dan menengah. Angka-angka ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi tersebut.
Salah satu hal yang menarik adalah bagaimana status akreditasi menjadi sebuah keharusan bagi lembaga pendidikan. Dalam Permendikbudristek nomor 58 tahun 2024, dinyatakan bahwa status akreditasi adalah syarat penting untuk penandatanganan ijazah. Hal ini menunjukan betapa pentingnya akreditasi bagi kelangsungan pendidikan yang berkualitas.
Strategi dan Proses Akreditasi
Sasaran utama untuk visitasi lembaga PAUD adalah satuan pendidikan yang belum pernah diakreditasi sama sekali. Sementara untuk lembaga kesetaraan, tujuan visitasi adalah lembaga yang berstatus Belum Terakreditasi (BT) atau yang telah memperoleh akreditasi sementara pada tahun sebelumnya.
Dalam kategori pendidikan dasar dan menengah, kriteria sasaran visitasi meliputi lembaga yang belum terakreditasi, lembaga dengan status sementara, serta lembaga yang memiliki kelas akhir di tahun pelajaran 2025/2026. Proses akreditasi direncanakan akan dimulai pada bulan Agustus untuk PAUD, sedangkan untuk pendidikan kesetaraan dan dasar menengah direncanakan diadakan sekitar bulan Oktober. Hal ini menunggu selesainya pengembangan instrumen yang diperlukan untuk proses akreditasi.
Jumlah 76 lembaga awal yang direncanakan untuk divisitasi pada tahun 2025 sangat kecil dibandingkan dengan jumlah yang divisitasi pada tahun 2024 lalu, yang mencapai 2.106 lembaga. Penggabungan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dengan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini- Pendidikan Non-Formal pada tahun lalu ke dalam satu lembaga yang dikenal dengan nama BAN-PDM NTB juga menunjukkan upaya konsolidasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah tersebut.
Dengan penambahan kuota serta penegasan tentang pentingnya status akreditasi, diharapkan bahwa ke depan kualitas pendidikan di NTB dapat meningkat, memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak dan generasi mendatang untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.