Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB berencana untuk menghidupkan kembali beberapa jurusan yang sebelumnya ditutup di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTB. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa jurusan-jurusan yang ada di SMK relevan dengan kebutuhan dunia usaha, industri, dan masyarakat.
Salah satu pihak yang menjelaskan rencana ini adalah Supriadi, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikbud NTB, yang menyatakan bahwa menghidupkan kembali jurusan-jurusan yang telah ditutup sangat penting untuk memenuhi harapan siswa yang ingin sekolah di SMK. Banyak siswa yang bingung ketika jurusan yang mereka inginkan tidak tersedia, sehingga harus mencari pilihan lain.
Pentingnya Menghidupkan Jurusan yang Ditutup
Dalam menjelaskan tantangan ini, Supriadi menyebutkan contoh konkret dari salah satu SMK di Batukliang Utara, yang sebelumnya memiliki jurusan teknik rekayasa, otomotif, dan teknik bisnis sepeda motor, namun akhirnya ditutup. Keputusan tersebut berakibat langsung pada jumlah siswa yang mendaftar. Sekolah tersebut mengalami penurunan jumlah siswa hingga setengah dari total, dari hampir 800 menjadi sekitar 400 siswa.
Hal ini menjadi bukti bahwa antusiasme siswa dalam bidang otomotif dan teknik bisnis sangat tinggi. Banyak siswa yang akhirnya beralih ke SMA karena tidak menemukan jurusan yang sesuai. Penutupan jurusan ini terlihat kurang bijak, mengingat permintaan masyarakat terhadap keahlian di bidang tersebut.
Strategi Pembukaan Jurusan Baru Berdasarkan Kebutuhan
Dikbud NTB tidak hanya berencana untuk membuka kembali jurusan yang ditutup, tetapi juga mempertimbangkan pembukaan jurusan atau kompetensi keahlian baru. Pembukaan kompetensi baru ini berasal dari kebutuhan yang semakin meningkat di masyarakat dan dunia kerja. Melihat kondisi ini, pihak Dikbud telah mengarahkan sekolah untuk melakukan analisis terhadap kebutuhan lokal yang relevan.
Supriadi menambahkan bahwa beberapa sekolah sudah mulai melakukan kajian untuk menentukan sifat urgensi dari pembukaan jurusan baru. Jika jurusan yang diusulkan memang diperlukan, pihak Dikbud berkomitmen untuk memberikan izin agar sekolah dapat membuka jurusan tersebut. Ini menunjukkan adanya keseriusan dari pemerintah untuk memastikan pendidikan kejuruan berjalan seiring dengan perkembangan industri dan kebutuhan masyarakat.
Upaya yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu menciptakan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. Dengan demikian, siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan teori, tetapi juga keterampilan praktis yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. Melalui pendekatan ini, diharapkan SMK bisa menjadi solusi yang efektif dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.