www.tempoaktual.id – Dua pelajar asal Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil meraih prestasi yang mengharukan dengan terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional. Mereka adalah Arafat Abdullah Hanif dari AMMAN Academy, Kabupaten Sumbawa Barat dan Mutia Yuningsih dari SMAN 3 Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa. Terpilihnya mereka untuk mewakili provinsi NTB di ajang bergengsi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat setempat.
Proses seleksi yang diikuti oleh kedua pelajar ini berlangsung ketat dan berjenjang, dimulai dari tingkat daerah hingga pusat. Dari 15 April hingga 2 Mei 2025, mereka menjalani berbagai tahapan ujian yang menguji kemampuan fisik dan mental serta karakter kepemimpinan mereka. Hasilnya, Arafat dan Mutia berhasil mengalahkan ribuan pelajar lainnya dan keluar sebagai pemenang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpoldagri) NTB, H. Ruslan Abdul Gani, mengungkapkan rasa bangga lewat pernyataan resmi. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya prestasi individu, melainkan cerminan dari potensi luar biasa yang dimiliki siswa-siswi di NTB. Melalui seleksi tersebut, dua pelajar ini diharapkan dapat menjadi teladan bagi generasi muda lainnya.
“Kami bersyukur atas pencapaian ini dan berharap Arafat serta Mutia dapat mengemban tugas dengan baik di tingkat nasional,” ujar Ruslan. Ia juga menambahkan bahwa tujuan seleksi Paskibraka adalah mencari pelajar unggul dengan karakter yang kuat dan cinta tanah air yang tinggi.
Selama proses seleksi, Arafat dan Mutia menunjukkan dedikasi serta semangat juang yang tinggi. Hal ini membuat mereka layak mendapatkan kesempatan untuk mewakili NTB dalam upacara kenegaraan yang diadakan pada HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2025. Upacara tersebut akan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia.
Keberhasilan ini tentunya menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda di NTB untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi bangsa. Ruslan berharap generasi mendatang akan lahir sebagai pemimpin yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berbakti kepada tanah air. “Kita semua harus bahu-membahu untuk menciptakan generasi yang berkualitas,” imbuhnya.
Perjalanan Menuju Seleksi Paskibraka Nasional
Seleksi Paskibraka Nasional adalah proses yang tidak mudah, memerlukan ketekunan dan latihan yang intensif. Dari awal seleksi di daerah, banyak pelajar yang menunjukkan semangat tinggi, namun hanya beberapa yang dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya. Proses ini dirancang untuk menilai daya saing dan karakter, serta kemampuan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Tes yang diadakan mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik hingga pengetahuan mengenai sejarah bangsa. Arafat dan Mutia tidak hanya harus berkompetisi secara fisik, tetapi juga menunjukkan kemampuan berbicara dan berinteraksi serta kedisiplinan yang tinggi. Semua hal ini tergabung dalam seleksi untuk membentuk karakter mereka sebagai calon pemimpin masa depan.
Selama tahapan seleksi, mereka juga didampingi oleh pelatih profesional yang memberikan arahan dan bimbingan. Dukungan dari sekolah dan keluarga juga sangat penting dalam membantu mereka untuk fokus pada tujuan. Keterlibatan orang tua dalam proses ini memberikan motivasi yang lebih bagi para peserta untuk berjuang menjadi yang terbaik.
Dalam proses ini, jaringan sosial antar peserta juga dibangun, menciptakan persahabatan yang kuat. Arafat dan Mutia tidak hanya berkompetisi, tetapi mereka saling mendukung dan berbagi pengalaman selama setiap latihan. Ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada keberhasilan mereka di tahap akhir seleksi.
Pengaruh Penghargaan bagi Masyarakat dan Generasi Muda
Keberhasilan Arafat dan Mutia membawa dampak positif bagi masyarakat NTB, yang merasa bangga akan pencapaian ini. Hal ini bisa meningkatkan motivasi pelajar lainnya untuk berprestasi dan mengikuti jejak mereka. Masyarakat mengharapkan lebih banyak putra-putri daerah yang bisa mengukir prestasi di tingkat nasional.
Dampak dari penghargaan ini juga tidak hanya terasa di kalangan pelajar, tetapi juga menciptakan rasa persatuan dan kebanggaan masyarakat. Masyarakat merasa tergerak untuk memberikan dukungan bagi generasi muda lainnya agar lebih aktif dalam berprestasi di berbagai bidang. Ini menjadi katalis untuk lebih banyak kegiatan positif di lingkungan pendidikan.
Ruslan menyampaikan harapannya bahwa pencapaian ini bisa menjadi model bagi sekolah-sekolah lain untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. “Kita diharapkan bisa terus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang mendorong siswa-siswi untuk berprestasi,” terangnya. Ini menjadi momen untuk menegaskan betapa pentingnya pendidikan yang baik untuk membentuk generasi yang unggul.
Ketika Arafat dan Mutia tampil di Istana Merdeka nanti, mereka tidak hanya mengangkat nama pribadi, tetapi juga nama daerah yang mereka cintai. Ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa sumber daya manusia di NTB juga bisa bersaing di level nasional bahkan internasional. Semua ini menegaskan bahwa masa depan cerah dapat tercipta dari hasil didikan yang baik.
Menjaga Semangat Kebangsaan dan Karakter di Era Globalisasi
Di era globalisasi ini, menjaga semangat kebangsaan menjadi semakin penting bagi generasi muda. Masyarakat dan pemerintah perlu terus berkolaborasi dalam mendidik siswa agar memiliki karakter dan wawasan kebangsaan yang kuat. Hal ini menjadi landasan bagi mereka untuk menghadapi perkembangan zaman yang kian pesat.
Kompetisi di era modern tidak lagi hanya antar individu, tetapi juga antar bangsa. Oleh karena itu, pemahaman sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang baik perlu ditanamkan sejak dini. Dalam hal ini, pendidikan berperan sangat besar untuk mencetak generasi bangsa yang mampu bersaing dengan peradaban dunia.
Keberhasilan Arafat dan Mutia diharapkan menjadi contoh bagi siswa lainnya untuk mengejar mimpi mereka dengan tekad yang kuat. Mereka perlu diyakinkan bahwa setiap usaha dan kerja keras akan menuai hasil yang sepadan. Generasi yang kuat dan berkarakter adalah masa depan yang menjanjikan bagi bangsa ini.
Di tengah tantangan yang ada, komitmen untuk terus mengembangkan diri dan cinta terhadap tanah air harus tetap menjadi prioritas. Setiap langkah kecil yang diambil hari ini dapat meninggalkan jejak yang signifikan bagi generasi yang akan datang. Semangat kebangsaan dan karakter yang baik adalah kunci untuk menghadapi masa depan dengan optimis.