www.tempoaktual.id – Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Natalius Pigai, mengunjungi Balai Desa Kuta pada hari Jumat, 20 Juni 2025. Dalam kunjungan tersebut, beliau berdialog dengan warga setempat untuk mendengarkan berbagai pengaduan, terutama terkait masalah lahan yang ada di dalam Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.
Warga Desa Kuta mengungkapkan harapan agar Menteri HAM dapat membantu menyelesaikan masalah lahan yang telah berlarut-larut tersebut. Kejelasan dan penyelesaian masalah ini sangat diinginkan oleh masyarakat, mengingat dampaknya bagi kehidupan mereka sudah cukup lama dirasakan.
Di dalam kawasan The Mandalika yang luasnya mencapai 1.175 hektar, terdapat tiga jenis persoalan lahan yang dihadapi oleh warga. Beberapa warga masih menunggu pembebasan lahan, sementara yang lain mengaku menerima pembayaran yang tidak sesuai, dan ada pula yang belum mendapatkan seluruh pembayaran dari pihak pengelola.
Sekitar 35 kepala keluarga yang tinggal di kawasan tersebut menolak untuk meninggalkan lokasi mereka sebelum ada kejelasan dari pengelola. Mereka berharap adanya solusi yang konkret dari pihak-pihak terkait agar masalah ini dapat diselesaikan secepat mungkin.
Selain masalah lahan, warga juga mengadukan kurangnya kerjasama dari pihak pengelola kawasan Mandalika. Banyak warga yang kesulitan mendapatkan rekomendasi saat mengurus sertifikat tanah mereka yang berbatasan langsung dengan kawasan tersebut. Hal ini menambah beban bagi warga yang membutuhkan kepastian hukum atas lahan mereka.
Pentingnya Dialog Antara Warga dan Pengelola
Dialog antara masyarakat dan pemerintah sangat penting untuk menemukan jalan keluar dari masalah yang ada. Mendengarkan langsung keluh kesah warga adalah langkah awal yang baik untuk mencari solusi. Keterbukaan dari pihak pengelola kawasan akan sangat membantu dalam mewujudkan kerjasama yang positif.
Menteri HAM menjelaskan bahwa keberadaan mereka di lokasi adalah untuk menyerap masalah yang dihadapi warga tanpa adanya penyuntingan. Dengan informasi yang akurat dan nyata, diharapkan solusi yang tepat dapat diambil. Hal ini juga untuk memastikan bahwa pembangunan tetap berlangsung tanpa merugikan masyarakat.
Pemerintah berkomitmen untuk mencari solusi terbaik bagi seluruh pihak yang terlibat. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab mereka untuk menjamin hak masyarakat, terutama dalam suasana pembangunan yang berkembang pesat. Keterlibatan masyarakat dalam proses ini harus diperhatikan dengan seksama.
Dengan kehadiran Menteri HAM tersebut, harapan warga untuk adanya perubahan yang lebih baik semakin meningkat. Mereka ingin pemerintah memberi perhatian lebih pada hingar bingar pembangunan di kawasan mereka, sehingga hak-hak mereka tetap terlindungi. Dalam konteks ini, dialog menjadi jembatan yang penting untuk membangun kepercayaan antara kedua belah pihak.
Tantangan bagi Masyarakat Dalam Kawasan Ekonomi Khusus
Pembangunan kawasan Ekonomi Khusus Mandalika membawa tantangan tersendiri bagi masyarakat setempat. Banyak yang merasa terancam dengan rencana pengembangan yang ada, terutama nelayan yang khawatir kehilangan tempat tinggal. Hal ini serius harus diperhatikan agar masyarakat tidak terpinggirkan.
Warga kampung nelayan di Desa Kuta berupaya mencari solusi permanen yang dekat dengan sumber kehidupan mereka, yaitu pantai. Dengan status mereka sebagai nelayan, tentu saja keberadaan mereka sangat bergantung pada akses ke laut yang mudah. Permohonan untuk relokasi menjadi harapan mereka agar tetap bisa menjalani profesi dengan baik.
Pemerintah harus mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan dengan proyek pembangunan. Apa yang terlihat sebagai kemajuan bagi sebagian orang, bisa jadi menyisakan dampak negatif bagi yang lain. Oleh karena itu, sebuah pendekatan yang inklusif diperlukan agar semua pihak merasa terlibat dan terpenuhi hak-haknya.
Keterlibatan masyarakat tidak hanya dijadikan formalitas, tetapi harus menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan. Jika tidak, ketimpangan akan semakin menjauhkan masyarakat dari manfaat pembangunan. Edukasi dan informasi mengenai rencana pengembangan harus disebarluaskan agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Situasi saat ini memang cukup menantang, tetapi harapan untuk masa depan yang lebih baik masih ada. Masyarakat Desa Kuta berharap pemerintah dan pengelola kawasan dapat bekerja sama demi kepentingan bersama. Dengan mengedepankan dialog dan kerjasama, diharapkan semua masalah dapat teratasi.
Menteri HAM berjanji untuk mengomunikasikan masalah yang dihadapi warga dengan pihak-pihak yang berwenang. Dialog yang berlangsung diharapkan menjadi langkah awal untuk mengidentifikasi solusi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Keterlibatan semua elemen sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah secara adil.
Hasil dari dialog ini akan memberikan peta jalan bagi pengambilan keputusan ke depan. Dengan cara ini, masyarakat dapat melihat bahwa suara mereka didengar dan diperhatikan. Kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas dalam setiap lintasan pembangunan.
Akankah ada langkah nyata setelah dialog ini? Inilah yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Mereka berharap setiap janji yang diucapkan tidak hanya sebatas kata-kata, tetapi akan diwujudkan dalam tindakan nyata demi kesejahteraan mereka.