www.tempoaktual.id – PT Dharma Lautan Utama berperan penting dalam mendukung keberhasilan Kejuaraan Dai Kyokushin Karate Indonesia (DKKI) pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat. Dukungan yang diberikan berupa fasilitas transportasi untuk para atlet DKKI yang berpartisipasi dalam ajang olahraga bergengsi ini.
Kancho Sengging, pendiri sekaligus ketua DKKI, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap panitia Fornas yang telah melaksanakan kejuaraan dengan sangat baik. Ketersediaan sarana dan prasarana untuk para atlet juga mendapat sorotan positif, di mana semua kebutuhan mereka dapat dipenuhi oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi).
“Saya sangat terkesan dengan suasana pertandingan yang berlangsung hidup dan menarik. Penonton dan pemain memiliki semangat yang tinggi, tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada pengalaman bertanding yang menyenangkan,” ujar Sengging saat acara tersebut berlangsung di Gor Turida Mataram.
Antusiasme para peserta untuk mengikuti ajang ini sangat luar biasa. Bahkan, panitia terpaksa membatasi kuota peserta dari berbagai daerah, karena tingginya minat untuk mengikuti turnamen tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi panitia dalam menentukan pemenang di antara peserta yang memiliki kualitas yang merata.
“Setiap peserta pastinya memiliki kemampuan yang baik. Hal ini membuat kami kesulitan dalam menentukan juara, karena semua atlet menunjukkan performa yang luar biasa. Namun, tetap saja harus ada satu yang menjadi pemenang,” tambahnya.
Antusiasme dan Harapan untuk Meningkatkan Kuota Peserta pada Fornas
Ketua Umum DKKI, Senpai Tunggul Aryo W., mengekspresikan harapan yang sama terkait penambahan kuota peserta. Ia menganggap kehadiran cabang olahraga Karate Kobudo ini dalam Fornas adalah sejarah penting, mengingat DKKI baru berdiri pada tahun 2022 dan resmi menjadi bagian dari Kormi pada tahun 2023.
“Dengan bangga kami menjadi salah satu anggota tetap dari Induk Olahraga Kormi pada tahun 2025 ini. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk keikutsertaan kita di masa mendatang,” ungkap Aryo, didampingi oleh Ketua Dewan Guru DKKI.
Pihaknya berharap Fornas IX nanti dapat mengakomodasi lebih banyak peserta. Keterbatasan dana dan akomodasi membuat banyak karateka dari daerah tidak dapat berpartisipasi dalam ajang ini. Dari 18 kelas yang diikuti, total ada 162 karateka yang berasal dari 10 provinsi di Indonesia. Menariknya, sekitar 50 persen dari mereka adalah peserta mandiri.
“Kami mengerti bahwa keterbatasan dana Kormi di masing-masing daerah menjadi salah satu penyebab pembatasan kuota. Kami berharap ke depan, Kormi dapat memenuhi harapan para karateka untuk dapat berpartisipasi lebih banyak,” jelas Aryo.
DKKI kini telah menjangkau 15 provinsi dengan 98 dojo yang tersebar serta hampir 5.000 anggota karateka aktif.
Pentingnya Fornas VIII bagi Atlet dan Pengembangan Karate di Indonesia
Elmeyra Aghna Vania, seorang atlet dari DKKI yang mewakili Jawa Tengah, berhasil meraih juara dalam kategori Kumite Senior Putri Bebas pada Fornas VIII 2025 ini. Keberhasilannya menjadi salah satu wadah untuk menunjukkan skill serta kompetensinya dalam karate di arena yang lebih besar.
Bagi Elmeyra, kemenangannya tidak lepas dari dukungan orang tua, sensei, rekan-rekannya di DKKI, serta partner latihannya. “Yang terpenting adalah saya melakukan hal yang saya cintai. Ketika saya bahagia, itulah yang membuat saya bisa menikmati setiap momen di dalam pertandingan,” katanya.
Keikutsertaan Elmeyra di berbagai kejuaraan telah memberinya banyak pelajaran berharga. “Karena di luar sana selalu ada rintangan yang harus dihadapi. Saya ingin memberikan pesan kepada generasi muda untuk tetap semangat, karena semua pengalaman yang diperoleh sangat bermakna,” jelasnya.
Menurutnya, pengalaman dalam Fornas bukan hanya tentang menang atau kalah. “Kita harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dan belajar dari setiap pertandingan,” tegasnya.
Elmeyra, yang kini masih berstatus mahasiswa di jurusan Teknik Sipil, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Fornas VIII di NTB. “Saya berharap ajang ini dapat membantu mengembangkan karate di Indonesia lebih jauh,” tutupnya.