Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengirimkan tenaga kerja terampil ke luar negeri, khususnya ke Jepang. Namun, calon pekerja sering kali menghadapi tantangan terkait biaya yang cukup tinggi dalam proses pengiriman mereka.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov NTB telah menyiapkan skema subsidi bunga pinjaman bagi calon pekerja migran yang ingin berkarir di Jepang. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.
Dukungan Sekolah dalam Program Magang
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Mataram, Sulman Haris, menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif positif ini. “SMK Negeri 3 Mataram perlu aktif dalam program ini dengan menjalin kerjasama bersama lembaga-lembaga afiliasi IMM atau International Manpower Development Organization, Japan yang resmi dan terpercaya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Program magang ke Jepang terbukti menjadi salah satu alternatif yang memberikan peluang besar bagi siswa untuk mengembangkan karir setelah lulus. Selain menjalin kerja sama dengan IM Japan, SMKN 3 Mataram juga bekerja sama dengan berbagai lembaga resmi lainnya untuk menawarkan program magang yang serupa kepada alumni dan masyarakat
Solusi dan Tantangan dalam Penempatan Kerja
Sampai saat ini, BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) SMKN 3 Mataram telah melakukan kerjasama dengan Passion Japan Incorporation dalam bentuk MoU untuk dua kategori: Visa Magang Kerja selama 3 tahun dan Visa Kerja Berkeahlian Khusus (Specified Skill Workers) untuk kontrak 5 tahun. Masing-masing tipe visa menawarkan kompensasi yang berbeda, sehingga menarik bagi lulusan.
Namun, kendala utama yang dihadapi alumni dan masyarakat adalah tingginya biaya awal serta kebarangkalian bahwa kondisi kesehatan mereka tidak memenuhi syarat ketat yang ditetapkan untuk bekerja di Jepang. Meski menghadapi rintangan tersebut, pihaknya tetap mendukung sepenuhnya program-program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap kesenjangan lapangan pekerjaan yang saat ini tidak sebanding dengan jumlah lulusan yang ada.
Di samping itu, penting untuk memberdayakan siswa-siswi yang telah selesai mengikuti program magang. “Ini agar mereka bisa mengembangkan usaha atau berwirausaha sesuai dengan keterampilan dan pengalaman yang telah mereka dapatkan di Jepang,” pungkas Sulman.