www.tempoaktual.id – Selong – Akhirnya, Perslotim mencetak sejarah baru dalam dunia sepak bola, berhasil menjadi juara Piala Soeratin U-17 regional NTB tahun 2025. Ini adalah pencapaian pertama setelah sekian lama, di mana terakhir kali mereka meraih gelar juara pada tahun 2017, meskipun hanya di tingkat Pulau Lombok. Kemenangan ini bukan hanya sekadar trofi, tetapi juga merupakan simbol kebangkitan sepak bola di Kabupaten Lombok Timur.
Kemenangan ini membawa harapan baru bagi para pesepakbola muda di Lombok Timur. Adanya prestasi ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dukungan, mereka dapat bersaing di level yang lebih tinggi. Dalam laga final yang diadakan di GOR Lalu Muslihin Selong, Perslotim berhasil mengalahkan PSKT Sumbawa melalui adu penalti yang menegangkan.
Ketua Askab PSSI Lotim, Muhammad Yusri, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi ini dan bertekad untuk menjadikan Lombok Timur sebagai pusat sepak bola di NTB. Kesuksesan ini membangkitkan semangat pecinta sepak bola di daerah tersebut, yang selama ini mendambakan prestasi dalam cabang olahraga ini.
Pentingnya Dukungan untuk Pengembangan Sepakbola di Lombok Timur
Melihat potensi yang dimiliki Lombok Timur, banyak diharapkan kehadiran perhatian lebih terhadap pengembangan olahraga, khususnya sepak bola. Banyak pemain dari daerah ini yang saat ini memperkuat tim lain di Mataram, tetapi mereka siap kembali jika Lombok Timur memberikan perhatian yang lebih besar. Kesiapan mereka menunjukkan kerinduan untuk berkontribusi bagi daerah asal mereka.
Dari final Piala Soeratin U-17 yang dilangsungkan baru-baru ini, terlihat bahwa meskipun dalam waktu persiapan yang singkat, para pemain mampu menunjukkan performa maksimal. Hasil luar biasa ini menjadi bukti bahwa dengan pelatihan yang baik, mereka mampu bersaing di level yang lebih tinggi. Dalam hal ini, perhatian dari para pelatih dan pengurus PSSI sangatlah krusial.
Lebih jauh, Yusri menambahkan bahwa investasi dalam pengembangan para pemain muda di usia U-17 sangat penting. Generasi muda dianggap sebagai tulang punggung untuk mencetak pemain profesional di masa depan. Namun, tantangan soal pendanaan jadi kendala utama dalam proses tersebut.
Menjalani Tantangan di Tingkat Nasional
Dari hasil juara ini, Perslotim berhak mewakili NTB di Piala Soeratin tingkat nasional yang akan diadakan di Surakarta. Keberadaan tim ini di level nasional bukanlah perjalanan yang mudah, apalagi dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi, termasuk persiapan yang terbatas. Yusri berharap, mereka setidaknya tidak tereliminasi di babak penyisihan.
Menyoroti lawan-lawan dari Pulau Jawa, Yusri mencatat bahwa persaingan akan sangat ketat. Meski kekuatan fisik dan pengalaman mungkin menjadi suatu masalah, ia percaya bahwa kemampuan teknis para pemain tidak bisa dianggap remeh. Membangun mental yang kuat dan pengalaman bertanding adalah langkah yang perlu diambil untuk mencapai hasil positif.
Para pemain Perslotim diakui berasal dari latar belakang yang sulit, di mana banyak dari mereka tidak memiliki akses yang memadai untuk peralatan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mengatasi masalah ini akan menjadi tantangan utama bagi pihak PSSI dan pengurus lokal. Mereka perlu menemukan solusi agar pemain bisa tampil optimal tanpa terhambat oleh masalah keterbatasan.
Peran Pelatih dan Dukungan Masyarakat dalam Kesuksesan Sepakbola
Dalam pelaksanaan program latihan dan persiapan, peran pelatih sangat penting dalam membangun strategi dan meningkatkan kemampuan individu para pemain. Pelatih Gempa telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan tim. Strategi yang diterapkan membuktikan efektivitasnya dalam meraih kemenangan bersejarah ini.
Kehadiran pejabat pemerintah dalam mendukung tim juga menunjukkan komitmen keluarga besar PSSI Lotim untuk membangun sepak bola yang lebih baik di daerah. Hal ini penting untuk menciptakan sinergi antara tim, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya memajukan olahraga. Dukungan ini menjadi pendorong tambahan bagi para pemain untuk memberikan yang terbaik.
Sekda Lotim, H. M. Juaini Taofik, menyatakan bahwa sepak bola bukan sekedar soal menang atau kalah, tetapi juga menjadi alat pemersatu masyarakat. Semangat anak muda NTB dalam menggeluti olahraga ini sangat menginspirasi, dan mereka berhak mendapatkan kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan bakat mereka.