www.tempoaktual.id – Selong – Pentingnya perbaikan data dalam upaya menekan angka stunting di Kabupaten Lombok Timur telah menjadi sorotan utama oleh Ketua Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S), H. Muh Edwin Hadiwijaya. Dalam pernyataannya di Selong, ia mengungkapkan keprihatinan atas temuan terbaru tentang Keluarga Berisiko Stunting (KRS) dan prevalensi stunting yang masih berada di tingkat tinggi, yang mengancam masa depan generasi muda di daerah tersebut.
Data terbaru menunjukkan bahwa pada tahun 2024, jumlah KRS di Lombok Timur mencapai 53.303 keluarga, angka yang cukup mengkhawatirkan. Sementara itu, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan prevalensi stunting di wilayah tersebut mencapai 33,2 persen, jauh di atas rata-rata nasional yang hanya 19 persen.
Di tengah tantangan ini, Edwin menyatakan keyakinannya bahwa penurunan jumlah KRS dapat berbanding lurus dengan penurunan angka stunting. Namun, ia mencatat bahwa meskipun upaya perbaikan data telah dilakukan, laporan SSGI justru memperlihatkan peningkatan prevalensi stunting dari 27 persen pada tahun 2023 menjadi 33,2 persen, yang menimbulkan pertanyaan mendalam.
Perbaikan data yang akurat, menurut Edwin, merupakan langkah krusial dalam penyusunan perencanaan yang lebih efektif. Ia menekankan bahwa saat ini, keakuratan data menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan dapat tepat sasaran dan memberikan dampak nyata.
Diakui oleh Edwin bahwa tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah. Dengan angka KRS yang begitu besar dan target penurunan stunting yang ambisius, yaitu dari 33,2% menjadi 25%, dibutuhkan strategi yang fokus dan terencana dengan baik. Tanpa peta perencanaan yang jelas, upaya ini akan sulit untuk berhasil.
Pentingnya Inisiatif Program Keluarga Sehat dan Cerdas
Inisiatif untuk merancang program yang berfokus pada keluarga sehat dan cerdas menjadi salah satu langkah penting dalam mengatasi masalah stunting. Program ini tidak hanya akan memberikan pengetahuan kepada keluarga mengenai pola makan sehat, tetapi juga mengedukasi mereka tentang pentingnya kesehatan anak sejak dini. Dengan pendekatan yang menyeluruh, diharapkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi dan kesehatan akan meningkat secara signifikan.
Selanjutnya, keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat setempat, sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung. Kerja sama ini akan memperkuat upaya dalam memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga berisiko stunting. Dalam hal ini, pelatihan dan penyuluhan menjadi kunci untuk memaksimalkan dampak positif dari program tersebut.
Keterlibatan masyarakat juga ditekankan sebagai bagian dari proses ini. Melalui partisipasi aktif, masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung. Hal ini akan mendorong keluarga untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan gizi anak-anak mereka, sehingga meminimalisir risiko terjadinya stunting di masa depan.
Strategi Menghadapi Stunting Melalui Koordinasi Multisektoral
Koordinasi antara berbagai sektor menjadi hal yang mutlak dalam mengatasi masalah stunting. Sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan sosial harus bekerja sama untuk merancang solusi yang komprehensif. Dengan integrasi program di berbagai sektor, dampak positif dapat dirasakan secara lebih luas dan berkelanjutan.
Misalnya, sektor pendidikan juga dapat berperan dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang pentingnya gizi dan kesehatan. Melalui kurikulum yang mendukung kesadaran akan kesehatan, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli dan berpengetahuan. Oleh karena itu, pelibatan sekolah dalam program-program kesehatan menjadi sangat penting.
Lebih lanjut, penggunaan teknologi informasi untuk penyuluhan juga menjadi alternatif yang menjanjikan. Dengan memanfaatkan media sosial dan aplikasi, informasi mengenai kesehatan dan gizi dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat. Ini akan mempermudah penyampaian pesan penting mengenai pencegahan stunting kepada masyarakat dalam cara yang lebih menarik dan interaktif.
Evaluasi dan Monitoring Dalam Upaya Menekan Angka Stunting
Evaluasi berkala dan monitoring yang ketat juga harus dilakukan untuk memastikan bahwa upaya-upaya yang dilakukan memberikan hasil yang signifikan. Dengan data yang akurat dan terkini, pihak-pihak terkait dapat mengukur kemajuan yang dicapai dalam penanggulangan stunting. Hal ini menjadi penting agar perencanaan ke depan dapat disesuaikan berdasarkan hasil yang didapatkan.
Selain itu, umpan balik dari masyarakat juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dengan memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga-keluarga berisiko stunting, program-program yang dirancang dapat lebih relevan dan tepat sasaran. Pendekatan seperti ini akan mendukung kelancaran implementasi dan keberlanjutan program-program yang telah direncanakan.
Pada akhirnya, peran semua elemen masyarakat sangat penting dalam mendukung program pencegahan stunting. Kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga akan menciptakan sinergi yang efektif. Dengan begitu, harapan untuk menurunkan angka stunting di Lombok Timur menjadi lebih realistis dan dapat tercapai dalam waktu dekat.