www.tempoaktual.id – Rumah Sakit Mata Provinsi Nusa Tenggara Barat terus berupaya menjadikan diri sebagai pusat rujukan kesehatan mata terbaik di Indonesia Timur. Dengan fokus pada penanganan kebutaan dan kesehatan mata, rumah sakit ini bertekad untuk memperbaiki angka prevalensi kebutaan yang mengkhawatirkan di wilayah tersebut.
Pada tahun 2014, data dari Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) menunjukkan bahwa prevalensi kebutaan di NTB mencapai 4%. Dengan katarak sebagai penyebab utama yang mencapai 78,1%, RS Mata NTB memprioritaskan layanan pada kondisi ini.
Selain katarak, terdapat juga 15,9% kasus kelainan refraksi pada anak yang perlu diperhatikan. Diperkirakan, total kasus kebutaan di NTB saat ini mencapai 37.533, di mana 29.314 di antaranya disebabkan oleh katarak.
Di bawah kepemimpinan dr. Cahya Dessy Rahmawati, Sp.M, rumah sakit ini berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan, pengelolaan, serta jangkauan pelayanan kepada masyarakat. Melalui evaluasi terus-menerus, pihak rumah sakit berusaha menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat yang semakin mendesak.
Dalam upaya tersebut, dr. Cahya menyatakan bahwa RS Mata NTB berfokus pada peningkatan mutu layanan dari segi sumber daya manusia hingga fasilitas. Dia percaya bahwa pelayanan terbaik merupakan cerminan dari komitmen rumah sakit kepada masyarakat NTB.
Sejak tahun lalu, RS Mata NTB telah meluncurkan layanan vitreoretina yang menjadi satu-satunya di NTB. Layanan ini sangat penting bagi pasien yang menderita penyakit retina sehingga mereka tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
RS Mata NTB juga telah berhasil meraih sertifikat akreditasi paripurna, yang merupakan salah satu indikator bahwa rumah sakit ini memenuhi standar mutu layanan dan keselamatan pasien. Pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan pelatihan rutin bagi tenaga medis dan koordinasi antar-unit pelayanan yang lebih baik.
Salah satu dokter spesialis di RS Mata sedang melanjutkan pendidikan fellowship, yang memungkinkan rumah sakit ini menambah layanan subspesialis glaukoma di tahun depan. Ini merupakan langkah positif untuk meningkatkan ragam layanan kesehatan yang tersedia.
RS Mata juga proaktif dalam menggelar berbagai kegiatan bakti sosial, seperti operasi katarak, yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Program ini menunjukkan komitmen rumah sakit untuk memberikan akses layanan pemeriksaan mata gratis serta mempermudah akses melalui program BPJS.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Mata di NTB
Dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mata, RS Mata NTB terus berinovasi. Upaya ini termasuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan mata secara rutin dan deteksi dini masalah kesehatan mata.
Melalui seminar dan workshop yang melibatkan masyarakat, RS Mata bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyakit mata dan cara pencegahannya. Edukasi ini diharapkan dapat menurunkan angka kebutaan di NTB secara signifikan.
Kerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan menjadi bagian penting dari strategi pengembangan sumber daya manusia. Dengan kolaborasi ini, RS Mata NTB berharap dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang lebih kompeten dan berlisensi dalam bidang kesehatan mata.
Selain pendidikan, RS Mata juga semakin memperkuat fasilitas dan teknologi medis yang ada. Dalam menjalankan layanannya, rumah sakit ini memanfaatkan peralatan terkini untuk diagnosis dan terapis agar dapat memberi hasil yang lebih akurat dan efektif.
Transformasi yang dilakukan RS Mata bertujuan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersahabat dan ramah pasien. Dengan demikian, setiap pasien yang datang merasa nyaman dan terlayani secara optimal.
Strategi Kolaborasi untuk Layanan Kesehatan yang Lebih Baik
RS Mata NTB percaya bahwa kolaborasi antara semua pihak terkait adalah kunci sukses untuk meningkatkan layanan kesehatan. Mereka mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam mendukung berbagai program dan kegiatan yang diadakan.
Peningkatan kualitas layanan kesehatan yang komprehensif memerlukan sinergi antara rumah sakit, pemerintah, dan masyarakat. Ketiga pihak diharapkan bisa bekerja sama dalam menciptakan sistem layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih efisien.
Rumah sakit ini juga berupaya memperkuat jaringan dengan lembaga kesehatan lainnya. Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kapabilitas pelayanan tetapi juga memperluas jangkauan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan mata.
Kegiatan sosial dan pemeriksaan gratis menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Dengan adanya program-program ini, masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari pelayanan kesehatan yang diberikan tanpa harus khawatir akan biaya yang tinggi.
RS Mata NTB optimis dengan rencana dan program yang ada, mereka dapat menjadi rumah sakit rujukan regional yang handal. Keberhasilan ini sangat tergantung pada dukungan kolaboratif dari berbagai unsur yang peduli terhadap kesehatan masyarakat NTB.
Kesimpulan: Komitmen untuk Masyarakat NTB yang Lebih Sehat
Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang terencana, RS Mata NTB menetapkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan layanan kesehatan mata di NTB. Visi ini bukan hanya untuk mengurangi angka kebutaan tetapi juga untuk memberi masyarakat akses yang lebih baik.
Melalui penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas, RS Mata berharap dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat NTB. Kesadaran akan kesehatan mata diharapkan dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya edukasi dan pemeriksaan rutin.
Dengan upaya yang berkelanjutan, RS Mata NTB berambisi untuk menjadi institusi kesehatan yang bisa diandalkan oleh semua lapisan masyarakat. Melalui kerjasama dan keterlibatan aktif, visi ini dapat terwujud demi masa depan kesehatan yang lebih baik bagi NTB.
Ke depannya, RS Mata NTB akan terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, lebih manusiawi, dan lebih menyentuh hati setiap pasien. Melalui ketekunan dan dedikasi, mereka ingin setiap masyarakat NTB merasakan manfaat kesehatan mata yang lebih optimal.