Jakarta – Kemenangan 2-0 tim nasional sepak bola U-17 Indonesia atas Afghanistan di Grup C Piala Asia U-17 2025, yang berlangsung Jumat dini hari WIB, bukan hanya sekadar angka di papan skor. Keberhasilan ini mengindikasikan lebih dari sekadar hasil akhir pertandingan.
Dengan gol-gol yang dicetak oleh Alfredo Hengga dan Muhammad Zahaby Gholy, Indonesia melaju ke perempat final dengan status sebagai juara Grup C, mengumpulkan total sembilan poin dari tiga pertandingan. Namun, pertanyaan yang muncul adalah, “Apa makna sebenarnya di balik kemenangan ini?”
Pertimbangan Lebih Dari Sekadar Skor
Pengamat sepak bola Muhammad Kusnaeni mengungkapkan bahwa perspektif masyarakat dalam menilai sebuah pertandingan tidak seharusnya hanya berfokus pada hasil akhir. Menurutnya, meskipun menang, skor 2-0 ini tergolong kurang meyakinkan bagi sebagian penggemar kepada timnas U-17. Namun, inilah yang menarik: menjadi juara grup bukanlah satu-satunya hal yang patut kita puji.
Hal ini terjadi karena pelatih Nova Arianto sengaja merotasi sebagian besar pemain, memberikan kesempatan kepada mereka yang selama ini kurang bermain. Di pertandingan ini, hanya empat pemain inti yang diturunkan sejak menit pertama. Praktik rotasi ini memang berisiko, terutama ketika hasil akhir sudah bukan menjadi penentu posisi di grup. Tetapi, hal ini memberi kesempatan bagi pelatih untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi para pemain muda yang dimiliki.
Strategi dan Peluang dalam Menghadapi Fase Selanjutnya
Lebih dari sekadar merotasi para pemain, pertandingan melawan Afghanistan juga memberikan banyak insight bagi tim pelatih. Dengan beberapa kesalahan yang terjadi di lapangan dan dua gol yang tercipta menjelang akhir pertandingan, jelas bahwa masih ada banyak hal yang harus diperbaiki. Namun, ini adalah kesempatan yang baik bagi pelatih untuk melihat potensi dan kapasitas masing-masing pemain, agar dapat memetakan kekuatan tim menjelang kompetisi yang lebih besar, seperti Piala Dunia U-17 yang berlangsung pada bulan November mendatang.
Setelah memastikan lolos ke perempat final, Indonesia akan berhadapan dengan tim posisi kedua Grup D. Saat ini, Korea Utara memimpin Grup D dengan empat poin, diikuti oleh Tajikistan dan Oman, keduanya dengan tiga poin. Jadi, penentuan lawan berikutnya masih menggantung, dan semua mata tertuju pada pertandingan terakhir di Grup D yang akan menentukan lawan Indonesia. Namun, berkaca dari performa ini, lebih penting bagi tim untuk fokus pada persiapan kondisi fisik para pemain agar dalam kondisi terbaik.
Dengan demikian, pesan yang dapat diambil adalah tak perlu memusingkan tentang siapa yang akan dihadapi di fase gugur nanti. Fokus utama haruslah menyiapkan setiap pemain agar dapat tampil bugar dan siap tempur dalam setiap pertandingan mendatang. Setiap pertandingan, termasuk yang dianggap kurang memuaskan, tetap menawarkan peluang belajar dan meningkatkan kualitas tim untuk masa depan.