www.tempoaktual.id – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Bapak Dr. H. Ashari, S.H., M.H., baru-baru ini menghadiri acara pengukuhan Bunda Literasi di Pendopo Bupati Lombok Timur. Kehadiran beliau menunjukkan komitmen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTB dalam mendukung gerakan literasi di seluruh pelosok daerah.
Dalam acara tersebut, Ashari menjelaskan bahwa pengukuhan Bunda Literasi diharapkan menjadi motor penggerak untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di masyarakat, terutama di komunitas terkecil. Dengan peran aktif Bunda Literasi, diharapkan akses masyarakat terhadap informasi dan pengetahuan akan semakin terbuka, menciptakan generasi yang cerdas.
Ashari menargetkan agar pada tahun 2025, seluruh desa dan kelurahan di NTB memiliki perpustakaan. Ia menekankan bahwa keberadaan perpustakaan sangat penting dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai berbagai perkembangan, baik di dalam negeri maupun global.
Untuk mewujudkan target tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah menyiapkan langkah-langkah konkret yang melibatkan pemerintah kabupaten/kota untuk membuat kebijakan mengenai pembentukan perpustakaan di tingkat desa dan kelurahan. Upaya ini akan memastikan bahwa literasi dapat diakses oleh semua kalangan.
Ashari juga mengakui bahwa anggaran yang tersedia bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terbatas. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah daerah sangat diperlukan agar kebijakan pembentukan perpustakaan desa dapat terlaksana. Pembentukan perpustakaan ini diharapkan tidak hanya sebagai sarana membaca, tetapi juga sebagai pusat informasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Peran Penting Bunda Literasi dalam Masyarakat
Peran Bunda Literasi sangat strategis dalam meningkatkan minat baca di masyarakat. Hal ini dilakukan melalui berbagai program yang melibatkan masyarakat langsung dalam kegiatan literasi. Dengan melibatkan Bunda Literasi, diharapkan akan muncul lebih banyak inovasi dalam cara menyampaikan pengetahuan kepada masyarakat.
Keterlibatan Bunda Literasi dalam kegiatan di setiap tingkatan dapat membantu membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya membaca. Mereka diharapkan dapat memfasilitasi berbagai program pengembangan literasi dan menciptakan lingkungan yang mendukung budaya membaca di sekitar mereka.
Melalui pelibatan komunitas, kegiatan literasi yang diprakarsai oleh Bunda Literasi akan lebih menggugah minat masyarakat untuk belajar. Forum-forum diskusi, seminar, dan pelatihan yang diadakan menjadi ajang yang efektif untuk memberi informasi terbaru kepada masyarakat.
Selain itu, kolaborasi antara Bunda Literasi dengan berbagai pihak juga menjadi bagian penting dari program ini. Dukungan dari organisasi lain, baik dari pemerintah maupun swasta, dapat memperkaya sumber daya dan ide dalam upaya meningkatkan literasi di masyarakat.
Pentingnya Perpustakaan sebagai Pusat Pengetahuan
Perpustakaan adalah satu-satunya tempat di mana masyarakat dapat mengakses beragam sumber informasi. Keberadaan perpustakaan di setiap desa dan kelurahan diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar dan berdiskusi.
Dengan memiliki perpustakaan yang baik, masyarakat tidak hanya bisa mendapatkan akses informasi yang lebih baik, tetapi juga dapat membangun jaringan sosial dengan aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Hal ini akan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih terdidik dan berwawasan luas.
Pentingnya pemanfaatan perpustakaan juga mencakup penyediaan materi yang relevan dan menarik bagi pengunjung. Oleh karena itu, pengelolaan perpustakaan harus dilakukan secara profesional agar perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan pengetahuan.
Kerjasama antara Dinas Perpustakaan dan instansi terkait akan memastikan bahwa perpustakaan bisa berfungsi optimal. Dengan adanya dukungan dari pihak-pihak lain, perpustakaan tidak hanya menjadi tempat yang sepi, tetapi juga menjadi tempat yang hidup dan dinamis.
Upaya Meningkatkan Minat Baca di Kalangan Masyarakat
Meningkatkan minat baca perlu dilakukan melalui berbagai cara kreatif. Salah satunya adalah dengan mengadakan event membaca bersama yang melibatkan berbagai kalangan usia. Kegiatan ini dapat membantu menciptakan suasana yang mendukung keterlibatan aktif masyarakat dalam literasi.
Dukungan dari Bunda Literasi juga sangat penting dalam mendorong masyarakat untuk rajin berkunjung ke perpustakaan. Mereka dapat mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam berbagai program literasi yang diselenggarakan, sehingga budaya membaca dapat berkembang di tengah masyarakat.
Dalam era digital saat ini, perpustakaan juga dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perpustakaan harus mampu menyediakan akses terhadap berbagai sumber informasi digital yang relevan. Inovasi dalam layanan perpustakaan dapat menarik minat kalangan muda untuk lebih aktif membaca.
Penting pula untuk melibatkan berbagai organisasi dan lembaga dalam meningkatkan minat baca. Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memainkan peranan penting dalam menghidupkan perpustakaan di lingkungan mereka masing-masing, sehingga staf bisa memanfaatkan waktu untuk membaca dan belajar. Dengan cara ini, diharapkan budaya literasi akan semakin tumbuh dalam masyarakat.