• Latest
  • Trending
Klarifikasi Fadli Zon oleh Anggota DPR NTB mengenai Tak Ada Pemerkosaan Massal 98

Klarifikasi Fadli Zon oleh Anggota DPR NTB mengenai Tak Ada Pemerkosaan Massal 98

Ketua DPRD NTB Menyoroti Kenaikan Harga Tiket Pesawat yang Tinggi

Ketua DPRD NTB Menyoroti Kenaikan Harga Tiket Pesawat yang Tinggi

Lombok Pusat Penerbangan Nasional untuk Indonesia

Lombok Pusat Penerbangan Nasional untuk Indonesia

SMKN 3 Mataram Harap ANBK Rekam Kondisi Nyata Pembelajaran

SMKN 3 Mataram Harap ANBK Rekam Kondisi Nyata Pembelajaran

Volume Lalat Menurun di SRMP 18 Mataram Setelah Proses Fogging

Volume Lalat Menurun di SRMP 18 Mataram Setelah Proses Fogging

Pansus RPJMD Fokus Penajaman Potensi Hilirisasi Ekonomi Hijau dan Biru di NTB

Pansus RPJMD Fokus Penajaman Potensi Hilirisasi Ekonomi Hijau dan Biru di NTB

Semangat Kemerdekaan dan Sinergi Energi Budaya Pastikan Kelistrikan di Festival Sangiang Api 2025

Semangat Kemerdekaan dan Sinergi Energi Budaya Pastikan Kelistrikan di Festival Sangiang Api 2025

Sabun Alami Berbasis Tanah Liat untuk Kesehatan Kulit

Sabun Alami Berbasis Tanah Liat untuk Kesehatan Kulit

Jeratan Hukum Kades, Pemerintah Didorong Susun Regulasi Dana Desa Jaminan Pinjaman Kopdes

Jeratan Hukum Kades, Pemerintah Didorong Susun Regulasi Dana Desa Jaminan Pinjaman Kopdes

Konferda PDIP NTB Segera Digelar Menunggu Petunjuk Pelaksanaan dari DPP

Konferda PDIP NTB Segera Digelar Menunggu Petunjuk Pelaksanaan dari DPP

Sinergi BRI dan Indogrosir Luncurkan Inovasi Transaksi untuk Dukung UMKM dan Ritel Modern

Sinergi BRI dan Indogrosir Luncurkan Inovasi Transaksi untuk Dukung UMKM dan Ritel Modern

Peringatan Hari Anak Nasional dengan Ruang Kreatif untuk Anak-anak di Bhumi Resto

Peringatan Hari Anak Nasional dengan Ruang Kreatif untuk Anak-anak di Bhumi Resto

Warga Keluhkan Musik Keras di Pantai Duduk Batulayar, Pol PP Kirim Tim Pendamping

Warga Keluhkan Musik Keras di Pantai Duduk Batulayar, Pol PP Kirim Tim Pendamping

Retail
Jumat, Agustus 8, 2025
  • Login
  • Home
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ntb
  • Polhukam
No Result
View All Result
Tempoaktual.id
No Result
View All Result

Klarifikasi Fadli Zon oleh Anggota DPR NTB mengenai Tak Ada Pemerkosaan Massal 98

Klarifikasi Fadli Zon oleh Anggota DPR NTB mengenai Tak Ada Pemerkosaan Massal 98

BacaJuga

Kejagung Tangkap Direktur Utama Terkait Dugaan Korupsi Kredit Bank

Kejagung Tangkap Direktur Utama Terkait Dugaan Korupsi Kredit Bank

Hasto Terkejut Dituduh Sebagai Aktor Intelektual Kasus Suap Anggota KPU

Hasto Terkejut Dituduh Sebagai Aktor Intelektual Kasus Suap Anggota KPU

www.tempoaktual.id – Isu terkait penulisan ulang sejarah Indonesia telah menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat. Dalam konteks ini, rapat kerja yang akan digelar oleh Komisi X DPR RI menjadi titik fokus untuk merespons pernyataan Menteri Kebudayaan mengenai peristiwa-peristiwa kelam dalam sejarah, terutama Tragedi Mei 1998 yang melibatkan kekerasan seksual. Berdasarkan pengamatan, penyampaian opini yang tidak hati-hati dapat berisiko menghancurkan proses pemulihan bagi para korban.

Dalam diskusi mendatang, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian, menegaskan pentingnya meluruskan berbagai wacana yang beredar. Oleh karena itu, beliau merasa perlu mempertanyakan pernyataan Fadli Zon terkait perlakuan terhadap korban pemerkosaan dalam insiden tersebut.

Peristiwa Mei 1998 harus dikenang sebagai bagian dari perjalanan sejarah bangsa yang menyimpan luka mendalam. Keterlibatan perempuan sebagai korban kekerasan seksual menjadi fokus utama yang tidak boleh terabaikan dalam narasi sejarah.

Pentingnya Menghormati Sejarah Tragedi Mei 1998

Tragedi Mei 1998 tidak hanya menyisakan kesedihan, tetapi juga pelajaran berharga tentang pentingnya mengakui kebenaran. Penyangkalan terhadap peristiwa kekerasan seksual ini seperti mencoba menutup mata terhadap sejarah yang pahit. Setiap upaya untuk menghapus jejak sejarah hanya akan menambah luka dan menciptakan ketidakadilan bagi para korban.

Wakil Ketua Komisi X menegaskan bahwa penutupan fakta-fakta sejarah dapat merendahkan martabat para korban. Oleh karena itu, penting bagi para pengambil kebijakan untuk menjalin komunikasi yang jujur dan terbuka mengenai sejarah kelam bangsa.

Pengakuan mediatisasi atas tragedi ini harus disertai dengan upaya pemulihan yang nyata dan mendalam, guna menghormati hak para korban. Kesadaran akan ketidakadilan masa lalu adalah langkah penting menuju rekonsiliasi dan penyembuhan.

Penulisan Ulang Sejarah Sebagai Tanggung Jawab Bersama

Penulisan ulang sejarah bukan hanya menjadi tanggung jawab kementerian tertentu, tetapi merupakan kepentingan kolektif bangsa. DPR RI, sebagai representasi rakyat, memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa proses ini tidak diwarnai oleh kepentingan politik semata. Sejarah haruslah ditulis secara jujur, inklusif, dan partisipatif.

Lalu Hadrian juga menekankan bahwa proses penulisan sejarah memerlukan partisipasi publik yang berarti. Masyarakat tidak boleh dijadikan penonton, tetapi harus diberi ruang untuk berkontribusi dalam menyusun narasi sejarah yang lebih holistik dan realistis.

Fenomena ini menunjukkan bahwa penulisan sejarah harus melibatkan orang-orang yang memahami berbagai perspektif. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan narasi sejarah yang dihasilkan lebih mendalam dan komprehensif.

Kritik Terhadap Penggunaan Istilah Sejarah Resmi

Penggunaan istilah seperti “Sejarah Resmi” dalam penulisan ulang seharusnya dikritisi. Pemilihan kata ini dapat menciptakan kesan bahwa satu pandangan sejarah saja yang diakui, sementara banyak perspektif lain terpinggirkan. Sebuah narasi yang sahih wajib mencerminkan keragaman pendapat dan pengalaman.

Dengan menerapkan sudut pandang yang beraneka ragam, kita dapat menciptakan narasi yang lebih kaya mengenai sejarah bangsa. Keberagaman ini seharusnya dianggap sebagai aset, baik untuk peningkatan pemahaman masyarakat maupun pengembangan identitas nasional.

Oleh karena itu, sejarah tidak seharusnya dihadirkan sebagai dogma. Ia adalah ruang interpretasi yang memungkinkan adanya perbedaan tanpa menimbulkan ketegangan. Negara seharusnya berfungsi sebagai fasilitator dalam pembuatan narasi sejarah yang inklusif.

Kesadaran dan Tanggung Jawab dalam Menghadapi Masa Lalu

Memahami sejarah dengan jujur adalah langkah penting untuk membangun bangsa yang berorientasi pada masa depan. Menghadapi masa lalu dengan keberanian untuk mengakui kesalahan adalah kunci untuk menciptakan iklim saling trust dan empati. Hal ini tidak hanya untuk mengurangi stigma terhadap korban, tetapi juga untuk mendorong kesadaran kolektif bahwa semua orang memiliki peran dalam penulisan sejarah.

Kementerian Kebudayaan harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan data yang akurat dan kredibel. Pendalaman terhadap isu-isu sensitif, seperti kekerasan seksual dalam tragedi Mei 1998, memerlukan penelitian yang mendalam dan berorientasi pada fakta-fakta yang solid.

Bila ada ketidakpastian mengenai fakta, penting untuk berhati-hati agar tidak menimbulkan kesimpulan yang tercela. Keberanian melawan kesalahan dan ketidakadilan di masa lalu akan menjadikan bangsa ini lebih kuat dan utuh.

Previous Post

Revisi Kepmendagri untuk Memasukkan Empat Pulau ke Aceh

Next Post

Pemkab Diminta Tindak, Pengembang Tak Berhak Larang Nelayan Tambatkan Perahu di Pantai

Rekomendasi

Kafe Ilegal di Lombok Barat Tercatat 104 Titik, Satgas Penertiban Kecamatan Dibentuk

Kafe Ilegal di Lombok Barat Tercatat 104 Titik, Satgas Penertiban Kecamatan Dibentuk

Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, Anggota Fraksi DPRD Lobar Dukung Putusan MK

Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, Anggota Fraksi DPRD Lobar Dukung Putusan MK

Seri Kuliah Cendekia Lintas Bangsa Pascasarjana Unisma

Seri Kuliah Cendekia Lintas Bangsa Pascasarjana Unisma

Perkuat Sinergi dan Kolaborasi, Kakanwil Kemenkum NTB Hadiri Pelantikan Dekranasda NTB

Perkuat Sinergi dan Kolaborasi, Kakanwil Kemenkum NTB Hadiri Pelantikan Dekranasda NTB

DPR Dukung Polri Tingkatkan Patroli Digital untuk Berantas Grup Menyimpang

DPR Dukung Polri Tingkatkan Patroli Digital untuk Berantas Grup Menyimpang

SMPN 16 Mataram Usulkan Proposal Perbaikan Fasilitas Rusak Karena Banjir

SMPN 16 Mataram Usulkan Proposal Perbaikan Fasilitas Rusak Karena Banjir

KPK Sita 1,5 Juta Dolar AS Terkait Kasus Jual Beli Gas

KPK Sita 1,5 Juta Dolar AS Terkait Kasus Jual Beli Gas

Sidebar

Kategori

  • Ekonomi
  • Ntb
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Polhukam
Tempoaktual.id

© 2025 TempoAktual . Seluruh hak cipta dilindungi undang.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Ntb
  • Polhukam

© 2025 TempoAktual . Seluruh hak cipta dilindungi undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?