www.tempoaktual.id – Bandara Internasional Lombok menjadi pusat perhatian setelah sejumlah pengguna jasa mengeluhkan sistem pembayaran parkir yang bermasalah. Pengalaman tidak menyenangkan ini dialami oleh Ahmad Yani, seorang warga Lombok Barat, yang terpaksa membayar tarif parkir yang tidak wajar meskipun hanya memarkir dalam waktu singkat.
Yani menceritakan, pada malam Jumat 28 Juni 2025, ketika ia menjemput anggota keluarganya, ia terkejut saat mengetahui bahwa biaya parkir yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp360 ribu. Ia merasa bahwa ada kesalahan dalam sistem, karena seharusnya jumlah yang harus dibayar hanya Rp7.500.
Setelah kejadian itu, Yani merasa khawatir dan curiga, terutama dengan nama merchant “Parkee” yang tertera dalam bukti transaksi. Menurutnya, nama tersebut tidak mencerminkan entitas resmi dari pengelola parkir bandara, dan ia mempertanyakan keabsahan dari sistem pembayaran ini.
Menghadapi situasi ini, antrean kendaraan pun tampak mengular di gerbang keluar parkir, di mana banyak pengendara yang mengalami kesulitan saat transaksi. Meski saldo kartu mereka seharusnya mencukupi, mesin tidak mengizinkan transaksi tersebut, membuat banyak orang frustrasi.
“Saya terpaksa menggunakan QRIS, namun hasilnya malah mengecewakan,” tambah Yani dengan nada menyesal.
Nasruddin, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia NTB, juga berbagi pengalaman yang serupa. Ia menceritakan bahwa dirinya pernah dihadapkan pada tagihan tinggi meskipun hanya memarkir dalam waktu yang singkat. Setelah itu, ia memilih untuk tidak menggunakan metode pembayaran nontunai seperti QRIS di bandara lagi.
“Setelah mengalami kejadian serupa, saya lebih memilih cara lain untuk membayar parkir,” ujar Nasruddin, menegaskan pentingnya keandalan layanan pembayaran di tempat umum seperti bandara.
Masalah Dengan Sistem Pembayaran Parkir Bandara Internasional Lombok
Keluhan yang disampaikan oleh Ahmad Yani dan Nasruddin menciptakan kesadaran akan pentingnya evaluasi sistem pembayaran parkir. Kejadian ini juga menunjukkan bahwa ada potensi masalah keamanan dalam sistem pembayaran yang seharusnya dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jasa.
Pihak bandara seharusnya mengantisipasi keluhan pengguna dengan lebih proaktif. Mengingat keamanan dan kepuasan konsumen adalah prioritas utama, memperbaiki sistem yang mengatur pembayaran parkir mutlak diperlukan.
Keberadaan entitas atau merchant yang tidak jelas juga membuat banyak orang merasa tidak nyaman. Dalam hal ini, pengguna jasa berhak mendapatkan kejelasan mengenai pihak yang menangani sistem pembayaran, sehingga tidak ada keraguan akan keabsahan dari layanan tersebut.
Penyebab utama masalah ini terletak pada integrasi sistem yang ada. Jika sistem pembayaran tidak berjalan dengan efisien, hal ini dapat mengacaukan seluruh proses layanan di bandara yang seharusnya ramah pengguna.
Sebagai langkah awal untuk memperbaiki situasi ini, komunikasi antara pihak pengelola bandara dan penyedia layanan harus dibangun. Koordinasi yang baik akan membantu dalam mengidentifikasi dan menangani masalah dengan cara yang cepat dan tepat.
Respons Dan Tindakan Pihak Bandara Terhadap Keluhan Pengguna
Menanggapi keluhan yang muncul, Humas Bandara Lombok Arif Haryanto mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola parkir. Koordinasi ini bertujuan untuk menyelidiki kejadian yang dialami oleh beberapa pengguna jasa, serta menindaklanjuti informasi yang telah diberikan.
“Kami berharap solusi terbaik dapat ditemukan dengan melibatkan semua pihak terkait dalam proses evaluasi,” ungkap Arif. Hal ini menunjukkan bahwa pihak bandara mendengarkan suara penggunanya dan berusaha untuk memperbaiki layanan.
Masyarakat juga diimbau untuk menyampaikan keluhan secara resmi melalui berbagai saluran yang ada. Ini adalah langkah yang penting supaya semua masalah yang terjadi dapat dicatat dan ditindaklanjuti dengan benar.
Arif menekankan, “Setiap keluhan sebaiknya disampaikan melalui akun resmi, atau lewat nomor yang telah disediakan.” Informasi yang diterima akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan layanan kedepannya.
Pentingnya transparansi dalam hal ini sangat jelas. Pengguna jasa harus merasa aman dan nyaman saat menggunakan fasilitas layanan publik, dan pihak bandara memiliki tanggung jawab untuk memenuhi harapan tersebut.
Langkah Selanjutnya Untuk Meningkatkan Sistem Pembayaran Parkir
Ke depan, diperlukan langkah konkret untuk memastikan bahwa sistem pembayaran parkir dapat berfungsi dengan baik. Ini mencakup evaluasi menyeluruh terhadap sistem yang ada serta kerja sama yang lebih baik dengan penyedia layanan pembayaran.
Penggunaan teknologi yang tepat dan sistem yang terintegrasi dengan baik adalah solusi yang harus diprioritaskan. Hal ini penting terutama untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan bandara yang sangat diandalkan terutama oleh wisatawan.
Apabila sistem sudah diperbaiki, pihak bandara diharapkan dapat melakukan sosialisasi kepada pengguna jasa mengenai perubahan yang dilakukan. Ini untuk memastikan bahwa semua orang mendapatkan informasi yang akurat dan jelas mengenai sistem baru.
Pada akhirnya, pengalaman buruk pengguna jasa seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi pengelola. Memperbaiki sistem bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek, tetapi juga untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang diharapkan antara pengelola bandara dan masyarakat.
Evaluasi dan pengawasan yang ketat memang sangat penting untuk menjaga standar layanan yang tinggi, serta memenuhi ekspektasi pengguna jasa secara keseluruhan. Mengingat bandara merupakan wajah dari suatu daerah, membuat layanan yang optimal adalah kunci utama dalam menarik lebih banyak pengunjung.