www.tempoaktual.id – Giri Menang – Nasib tragis menimpa seorang perempuan berinisial NU yang berasal dari Desa Beleka, Lombok Barat. Ia diduga menjadi korban pembunuhan oleh pacarnya yang berinisial IMB, seorang pria berusia 31 tahun dari Mataram. Kejadian ini menghebohkan masyarakat setempat dan menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga dan teman-teman korban.
NU dikenal sebagai sosok pekerja keras dan bersikap baik kepada semua orang. Namun, sebelum jasadnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan, ia dilaporkan hilang sejak 10 Agustus 2025, dan pihak keluarganya telah melaporkan kehilangan itu ke kepolisian setempat dua hari setelahnya.
Kepala Desa Beleka, Islahudin, menjelaskan keadaan korban ketika ditemui di lokasi kejadian. Ia mengatakan bahwa NU merupakan warganya yang berstatus janda dan bekerja di salah satu rumah makan di Labuapi. Islahudin mengungkapkan betapa sedihnya ia atas kejadian ini, seolah-olah tidak percaya bahwa NU mengalami nasib seburuk ini.
Proses Pencarian yang Mengharukan
Setelah korban dilaporkan hilang, pencarian dilakukan secara intensif oleh pihak berwenang bersama warga desa. Tim pencari bekerja sama dengan polisi dan Kepala Desa Perampuan untuk melacak keberadaan NU yang hilang tersebut. Melalui kerjasama yang baik, petunjuk awal menunjukkan bahwa NU pernah berada di rumah pacarnya.
Pencarian berlangsung dengan melibatkan banyak pihak, namun memakan waktu cukup lama sebelum akhirnya mengarah pada penemuan yang mengerikan. Tim akhirnya menemukan NU dalam keadaan terkubur, di bawah lantai rumah pelaku di Desa Perampuan. Keberhasilan penemuan ini memberikan sedikit kelegaan bagi pihak keluarga, meskipun kenyataan pahit harus mereka hadapi.
Islahudin mengucapkan terima kasih kepada seluruh aparat keamanan, mulai dari Kapolri hingga Kapolsek, yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi korban. Dukungan dari pihak kepolisian dan pemerintahan desa sangat berarti dalam momen yang penuh tekanan ini.
Terungkapnya Bukti dan Pengakuan Pelaku
Setelah penemuan korban, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap IMB, pelaku yang diduga membunuh NU. Pelaku berhasil diamankan dan menjalani pemeriksaan di Mapolres Lombok Barat. Diduga, pelaku telah mengakui tindakan keji yang dilakukannya terhadap NU sebelum menguburnya.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, menyampaikan bahwa hasil autopsi terhadap jenazah NU sangat penting untuk melengkapi proses hukum. Hal ini diperlukan untuk memastikan penyebab kematian dan membuktikan kesalahan pelaku di mata hukum. Masyarakat pun berharap agar keadilan dapat ditegakkan setelah kejadian yang sangat memilukan ini.
Pihak kepolisian dan pemerintah desa sepakat untuk aktif dalam memantau proses hukum yang berjalan. Mereka ingin memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya yang telah menghilangkan nyawa seorang perempuan yang baik hati dan pekerja keras.
Respons Masyarakat Terhadap Kejadian Tragis Ini
Kejadian ini tentu meninggalkan dampak yang mendalam di masyarakat sekitar. Warga khawatir akan keamanan dan keselamatan perempuan di daerah mereka, terutama setelah mengetahui bahwa kasus ini melibatkan seorang pacar. Diskusi tentang kekerasan terhadap perempuan menjadi sangat relevan dan diperlukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa.
Warga setempat mulai berdiskusi mengenai perlunya peningkatan kesadaran akan hubungan yang sehat dan aman. Dalam konteks ini, edukasi mengenai dampak kekerasan dalam rumah tangga atau hubungan menjadi sangat penting. Masyarakat berharap ada langkah preventif yang dapat diambil untuk melindungi individu, terutama perempuan, dari kekerasan.
Pemerintah dan lembaga terkait juga turut berperan dalam memberikan sosialisasi terhadap bahaya kekerasan. Melalui program-program yang melibatkan masyarakat, diharapkan keterlibatan dan kesadaran masyarakat meningkat untuk mendukung satu sama lain dalam menciptakan lingkungan yang aman.