www.tempoaktual.id – Dinas Pendidikan Kota Mataram tengah menyusun langkah strategis guna menata beberapa sekolah yang mengalami penurunan jumlah siswa pada tahun ajaran baru 2025/2026. Dalam proses penerimaan siswa baru, tercatat ada tiga sekolah negeri yang tidak mendapatkan peminat hingga batas akhir pendaftaran ulang yang ditentukan. Hal ini menciptakan tantangan tersendiri bagi pihak dinas pendidikan dalam mempertahankan kualitas layanan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, menginformasikan bahwa sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan siswa ini termasuk dua Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Menurutnya, SMPN 18 Mataram hanya memiliki sekitar empat pendaftar untuk kelas VIII, yang menunjukkan betapa rendahnya minat siswa terhadap sekolah tersebut.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Dinas Pendidikan merencanakan langkah penataan ulang, mencakup kemungkinan penggabungan beberapa sekolah yang jumlah siswanya sangat minim. Langkah ini diambil dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sekolah dan tetap memberikan layanan pendidikan yang baik kepada masyarakat.
Yusuf menjelaskan bahwa fokus utama dari penataan ini akan diarahkan pada sekolah-sekolah dasar yang letaknya berdekatan. Dengan penggabungan, diharapkan aksesibilitas siswa tidak terganggu serta kualitas pembelajaran tetap terjaga.
Penggabungan sekolah akan dilakukan melalui kajian mendalam terkait lokasi dan jumlah siswa yang terdaftar. Dinas Pendidikan menargetkan kebijakan merger ini dapat mulai berjalan pada tahun 2025 setelah semua evaluasi teknis dan administratif selesai disusun.
Rencana Merger Sekolah untuk Optimalisasi Layanan Pendidikan
Pihak Dinas Pendidikan mengungkapkan bahwa rencana merger akan diterapkan dengan cermat agar tidak merugikan siswa. Merger ini diperlukan untuk menghadapi kenyataan bahwa tidak semua sekolah memiliki peminat yang sama. Dengan langkah ini, diharapkan dapat menjaga keberlangsungan sekolah dan meminimalkan dampak negatif bagi siswa.
Dalam implementasinya, Dinas Pendidikan memastikan bahwa penggabungan hanya dilakukan pada sekolah dengan jarak yang dekat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam bertransisi ke sekolah baru tanpa harus menghadapi perubahan akses yang drastis.
Selain itu, Yusuf menekankan bahwa semua proses evaluasi harus berlangsung transparan dan melibatkan semua pihak terkait. Orang tua dan masyarakat diharapkan dapat menyampaikan masukan dan keluhan mengenai langkah yang diambil untuk penataan sekolah ini.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan dengan Sekolah Unggulan
Meskipun ada sekolah yang mengalami kekurangan siswa, seperti SMPN 18 Mataram, pihak dinas tidak akan langsung menggabungkannya. Sebaliknya, SMP tersebut direncanakan untuk dikembangkan menjadi sekolah unggulan di bidang tertentu, sehingga mampu menarik minat lebih banyak siswa.
Pengembangan ini akan dilakukan setelah dilakukan kajian menyeluruh terkait potensi sekolah dan kebutuhan masyarakat. Sekolah unggulan yang baik diharapkan mampu menjawab tantangan pendidikan di era modern.
Yusuf menambahkan, ke depan sekolah-sekolah unggulan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi sekolah lain dalam pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran yang lebih inovatif. Dengan langkah strategis ini, diharapkan sekolah-sekolah tersebut dapat berkontribusi lebih bagi perkembangan pendidikan di Kota Mataram.
Menjawab Tantangan Pendidikan di Era Modern
Situasi saat ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam penerapan zonasi pendidikan di Kota Mataram. Dinas Pendidikan mengakui perlunya evaluasi lebih lanjut terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), terutama pada jalur domisili dan mutasi yang menjadi acuan utama dalam perencanaan pendidikan.
Pentingnya penyusunan kebijakan yang tepat akan berpengaruh besar terhadap pemerataan pendidikan. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan berharap evaluasi yang menyeluruh dapat membawa hasil positif dan meningkatkan tata kelola pendidikan di wilayah ini.
Kepala Dinas menggarisbawahi bahwa semua upaya yang dilakukan merupakan langkah proaktif guna memastikan keberlangsungan pendidikan yang baik di tengah dinamika jumlah siswa yang terus berubah. Setiap kebijakan diharapkan dapat menjamin aksesibilitas pendidikan yang adil bagi semua siswa.
Bersama dengan masyarakat, Dinas Pendidikan berkomitmen untuk terus mencari solusi terbaik demi kepentingan seluruh siswa. Setiap langkah akan dipantau dan dievaluasi demi menciptakan pendidikan yang maksimal dan bermanfaat.