Ketua Umum KONI NTB sedang membidik target ambisius untuk mencapai posisi lima besar dalam perolehan medali pada PON XXII yang akan berlangsung di NTB-NTT pada tahun 2028. Dengan target penyampaian 70 medali, strategi yang matang dan persiapan yang maksimal menjadi kunci utama untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, KONI NTB pun berkomitmen untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap setiap cabang olahraga (cabor) di NTB. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa para atlet siap berlaga secara optimal. Dalam wawancara yang dilakukan di Mataram, dijelaskan bahwa pentingnya pengamatan dan analisis mendalam terhadap kondisi atlet dan cabor menjadi langkah awal yang sangat diperlukan.
Regenerasi Atlet dan Tantangan yang Dihadapi
Salah satu tantangan besar dalam mencapai target prestasi ini adalah isu regenerasi atlet. Ketua KONI NTB mengakui bahwa banyak hal harus diperbaiki untuk menghadirkan regenerasi atlet yang berkualitas. Beberapa cabang olahraga seperti atletik, tinju, dan panjat tebing diharapkan mampu menghasilkan medali emas. Pentingnya regenerasi ini menjadi perhatian khusus, karena tanpa adanya atlet baru yang menjanjikan, keberlangsungan prestasi di kejuaraan bergengsi akan terancam.
Data menunjukkan bahwa negara-negara yang berhasil secara konsisten di ajang olahraga internasional memiliki sistem pengembangan atlet yang berkelanjutan. Oleh karena itu, KONI NTB berusaha membangun sistem yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan potensi atlet muda. Upaya ini meliputi pencarian bakat, pelatihan yang lebih terarah, dan peningkatan fasilitas olahraga yang ada.
Agenda Persiapan Menuju PON 2028
Selain isu regenerasi, ego sentral menjadi tantangan lain yang harus dihadapi oleh NTB untuk mencapai target di PON 2028. Masalah ini muncul karena ada pihak-pihak tertentu yang merasa lebih unggul, dan jika hal ini dibiarkan, maka akan menyulitkan sinergi dan kolaborasi antara berbagai elemen yang terlibat. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya bekerja sama demi mencapai tujuan bersama.
Untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah ini, persatuan dan koordinasi antar lembaga sangatlah diperlukan. Ketua KONI NTB menekankan pentingnya kolaborasi yang erat agar semua elemen dapat berkontribusi secara maksimal menuju pencapaian yang diharapkan. Apalagi, dengan NTB yang akan menjadi tuan rumah, tanggung jawab untuk meraih prestasi akan semakin besar.
Dengan adanya 45 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON 2028, di mana 23 cabang akan diadakan di NTB dan 22 di NTT, peluang untuk menonjol sangat terbuka lebar. Kesempatan ini menjadi waktu yang tepat bagi NTB untuk berinovasi dan memberikan usulan cabang olahraga baru yang berpotensi. Sejumlah cabang seperti bermotor dan Muay Thai sudah mendapatkan dukungan untuk diajukan.
KONI NTB juga berkolaborasi dengan NTT untuk merencanakan agenda acara, di mana NTB akan menjadi penutup PON dan NTT sebagai pembuka. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan anggaran dan strategi untuk meraih prestasi lebih baik. Dengan perencanaan yang matang dan evaluasi yang berkelanjutan, diharapkan NTB dapat bersaing di level tinggi dan mencapai target yang telah ditentukan.
Secara keseluruhan, kesuksesan NTB di PON 2028 tidak hanya bergantung pada prestasi di lapangan, tetapi juga pada kekuatan kerjasama, semangat persatuan, dan komitmen untuk mengembangkan potensi atlet. Dengan rencana yang jelas dan langkah yang terukur, bukan tidak mungkin NTB bisa mengukir prestasi gemilang di pentas olahraga nasional.