Pada Hari Kebangkitan Nasional 2025, salah satu sekolah di Nusa Tenggara Barat, SMKN 3 Mataram, menunjukkan inovasi mereka dalam kendaraan listrik di Electric Vehicle (EV) Experience Chapter 3 2025 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika. Acara ini menjadi wadah untuk memamerkan karya siswa, menandakan kemajuan dalam pendidikan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri masa kini.
Dalam ajang ini, SMKN 3 Mataram memamerkan dua jenis motor konversi, yaitu matic dan manual, serta satu unit mobil golf. Ketiga produk ini memicu perhatian banyak pengunjung, termasuk pejabat daerah, yang datang untuk melihat hasil kerja keras para siswa dan guru. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan teknik dan keterampilan praktis sangat penting untuk membekali generasi muda.
Inovasi Kendaraan Listrik di Sekolah Vokasi
Kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi yang ramah lingkungan semakin mendapatkan perhatian dari banyak kalangan. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim, banyak institusi pendidikan mulai beradaptasi dengan mengembangkan program yang relevan. SMKN 3 Mataram memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan konsep kendaraan konversi, yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon.
Menurut Hadi Kurniawan, guru dan koordinator program konversi, produk yang dipamerkan mencerminkan kreativitas dan kemampuan siswa. Pada ajang tersebut, banyak pengunjung yang mencoba kendaraan listrik ini dan memberikan umpan balik positif mengenai efisiensi bahan bakar dan penghematan biaya operasional. Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam bidang otomotif tidak hanya menarik bagi mahasiswa, tetapi juga masyarakat luas.
Mendukung Ekosistem Energi Terbarukan
Partisipasi SMKN 3 Mataram dalam ajang ini bukan hanya tujuan untuk berprestasi, namun juga memiliki visi untuk mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Nusa Tenggara Barat. Melalui kerjasama dengan lembaga terkait, diharapkan program konversi ini bisa berkembang pesat dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dengan fasilitas yang memadai dan dukungan dari PT PLN dan instansi lainnya, SMKN 3 Mataram berencana untuk mendapatkan sertifikat bengkel konversi grade A dari Kementerian Perhubungan. Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan mutu dan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
Sekolah ini juga berkomitmen untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang praktis dan aplikatif, sehingga para lulusan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menciptakan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dalam upaya mencapai visi Nusa Tenggara Barat sebagai pusat energi terbarukan, dukungan dari pemerintah dan swasta menjadi kunci utama.
Secara keseluruhan, inisiatif ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam pendidikan vokasi, di mana kolaborasi antara sekolah dan industri sangat dibutuhkan untuk menciptakan generasi yang inovatif dan berdaya saing. Dengan berbagai program yang ada, harapannya adalah pencapaian net-zero emission di tahun 2060 dapat terwujud.