www.tempoaktual.id – Pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan pendidik dan siswa merupakan fokus penting yang harus diperhatikan. Baru-baru ini, Balai Bahasa NTB melakukan pendampingan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) di Kabupaten Sumbawa untuk meningkatkan kompetensi tersebut. Kegiatan ini mengambil tempat di dua lokasi strategis, yaitu SMAN 4 Sumbawa dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa pada tanggal 15 Juli 2025.
Di SMAN 4, kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan tiga kelas yang berbeda, di mana masing-masing kelas mendapatkan sosialisasi terkait pendaftaran UKBI. Sementara itu, di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pendampingan dibagi menjadi dua sesi untuk menjangkau lebih banyak peserta. Sesi pertama dihadiri oleh guru kelas 5 SD, sedangkan sesi kedua diisi oleh guru Bahasa Indonesia untuk SMP.
Kepala Balai Bahasa NTB, Dwi Pratiwi, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam konteks kerjasama antara Balai Bahasa dan pemerintah daerah. “Kami sedang menyusun nota kesepahaman dengan kepala daerah di seluruh NTB. Kerjasama ini sudah sering berlangsung, termasuk melalui kegiatan hari ini,” jelasnya. Pendampingan seperti ini diharapkan dapat menyokong penguasaan bahasa di kalangan pendidik, yang pada akhirnya berpengaruh positif terhadap kualitas pendidikan di Sumbawa.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, Irawan Subekti, menekankan pentingnya peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan tenaga pendidik. Menurutnya, kemampuan bahasa yang baik sejalan dengan Trigatra Bangun Bahasa, yang baru-baru ini diinformasikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah kepada tiga sekolah yang dikunjungi.
Selain itu, Irawan juga mengingatkan tentang pergeseran penggunaan bahasa Sumbawa di kalangan anak-anak. “Sekarang ini, banyak anak yang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia dalam lingkungan keluarga mereka. Ini tentunya perlu perhatian kita bersama agar bahasa daerah tetap dilestarikan,” tambahnya.
Pentingnya Komunikasi dalam Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendampingan UKBI dimulai dengan pemberian materi oleh Kepala Balai Bahasa yang membahas Kebijakan Bahasa dan Sastra. Selanjutnya, Toni Samsul Hidayat menjelaskan mengenai kaidah bahasa yang baik dan benar dalam konteks pendidikan. Tim UKBI juga memberikan penjelasan mendalam mengenai prosedur pendaftaran untuk mengikuti UKBI, sehingga para pendidik bisa menyampaikan informasi ini kepada siswa mereka.
Kegiatan ini tidak hanya penting untuk pendidik, tetapi juga untuk siswa, khususnya mereka yang sedang mendalami bahasa Indonesia. Dengan pemahaman yang tepat, diharapkan akan ada peningkatan minat dan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa nasional ini. Hal ini sangat penting mengingat bahasa Indonesia adalah alat utama dalam komunikasi di tingkat pendidikan.
Pada hari sebelumnya, Tim UKBI juga menyasar SMAN 1 Sumbawa dan Fakultas Psikologi dan Humaniora Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), yang menunjukkan upaya serentak untuk menjangkau berbagai kalangan. Di SMAN 1, kegiatan berlangsung bersamaan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), tetapi tidak menyurutkan antusiasme siswa, terutama bagi mereka yang berada di kelas XII.
Penyampaian sosialisasi di SMAN 1 dibagi menjadi tiga kelas berbeda, dan siswa terlihat sangat aktif dalam mengikuti materi yang disampaikan. Koordinator Tim Kerja UKBI, Hartanto, bersama rekannya, Desi Rachmawati, memberikan sosialisasi dengan cara yang interaktif, sehingga siswa dapat memahami tata cara pembuatan akun dan pendaftaran UKBI dengan lebih baik.
Setelah kegiatan di SMAN 1, Tim UKBI berpindah ke Fakultas Psikologi dan Humaniora UTS untuk melakukan sosialisasi sekaligus penandatanganan kerjasama antara Balai Bahasa dan UTS. Kesepakatan tersebut mencakup pelaksanaan UKBI, magang mahasiswa, dan pengembangan kapasitas dosen.
Kerjasama untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Naskah kerjasama ditandatangani oleh Dwi Pratiwi dan Ivon Arisanti selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Humaniora. Pada kesempatan tersebut, Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, Niken Saptarini Widyawati, juga memberikan sambutan yang menekankan pentingnya bahasa dalam perkembangan budaya dan teknologi. “Bahasa adalah pintu budaya yang tidak boleh diabaikan,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Dalam suasana kekeluargaan, semua pihak berharap bahwa UTS dapat menjadi universitas pionir dalam pengutamaan bahasa Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya kolektif untuk meningkatkan penguasaan bahasa di kalangan generasi muda, yang merupakan aset berharga bagi bangsa.
Melalui program studi bahasa yang ada di UTS, diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan berbahasa mereka sekaligus memahami aspek kebudayaan. Dwi Pratiwi menyambut baik kerja sama ini dan berharap dapat berlanjut di masa mendatang demi kemajuan bersama.
Kegiatan-kegiatan seperti ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pendidik dan siswa tentang pentingnya penguasaan bahasa Indonesia. Melalui pendampingan dan sosialisasi, tidak hanya kemampuan berbahasa yang ditingkatkan, tetapi juga kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya dan bahasa lokal.
Dampak Jangka Panjang dari UKBI dalam Pendidikan
Pendampingan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia memberi dampak signifikan bagi perkembangan pendidikan di Sumbawa. Melalui kegiatan ini, pendidik dan siswa diharapkan tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman praktis tentang bagaimana menggunakan bahasa Indonesia secara efektif dalam kehidupan sehari-hari dan dalam konteks akademis.
Keberhasilan penerapan bahasa yang baik tidak bisa diukur hanya dari kemampuan berbicara, tetapi juga dari bagaimana bahasa itu digunakan dalam tulisan dan komunikasi formal. Dengan memahami kaidah bahasa yang benar, para pendidik bisa mengajarkan siswa-siswi mereka untuk berkomunikasi secara efektif.
Di masa mendatang, kegiatan serupa diharapkan terus digelar dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Ini merupakan langkah konkret dalam mengintegrasikan bahasa Indonesia dengan pendidikan yang berkualitas, serta menjaga eksistensi bahasa daerah di tengah perkembangan era globalisasi.