www.tempoaktual.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan program inovatif yang bernama Desa Berdaya. Program ini ditujukan untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di 106 desa yang menjadi sorotan, dengan harapan semua desa dapat keluar dari jurang kemiskinan pada tahun 2029.
Dengan dukungan penuh dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, program ini dirancang sebagai langkah strategis dalam upaya memberdayakan masyarakat. Melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, program ini berfokus pada penanggulangan secara langsung penyebab kemiskinan.
Secara khusus, program ini bertujuan untuk mengintervensi aspek sosial, ekonomi, dan pelayanan dasar di dalam masyarakat. Melalui sinergi antara pemerintah desa, kabupaten, provinsi, hingga pihak swasta, diharapkan intervensi ini dapat memberikan hasil yang optimal dan berkelanjutan.
Rencana Strategis Program Desa Berdaya untuk Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem
Program Desa Berdaya memiliki pendekatan yang terintegrasi dan menyeluruh. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, H. Lalu Hamdi, menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi yang kuat antara banyak pihak. Di dalam rencana awal, pemerintah akan memilih 20 desa yang akan dijadikan pilot project pelaksanaan program ini.
Ke-20 desa tersebut saat ini sedang dalam proses konsultasi dengan pemerintah kabupaten dan kota untuk memastikan bahwa desa yang terpilih memiliki potensi yang tepat. Selanjutnya, program ini akan diperluas secara bertahap untuk mencakup semua desa yang berada dalam kategori miskin ekstrem.
Pembinaan intensif akan diberikan kepada desa terpilih dalam jangka waktu dua tahun. Dengan rata-rata waktu tersebut, diharapkan desa dapat bertransformasi menjadi mandiri dan tidak lagi menghadapi status miskin ekstrem.
Pentingnya Kemandirian Pangan dan Sektor Pariwisata dalam Program Desa Berdaya
Dua sektor utama yang menjadi fokus adalah pertanian dan pariwisata. Dengan mengembangkan kemandirian pangan melalui pertanian, diharapkan desa dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan luar. Selain itu, sektor pariwisata akan menjadi lokomotif untuk menggerakkan perekonomian desa, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Di sisi lain, pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan memahami kondisi lokal, setiap desa akan mendapatkan program yang terstruktur dan terarah.
Kombinasi dua sektor ini diharapkan pada akhirnya bisa menciptakan ekosistem yang kuat dan mandiri di setiap desa. Dengan demikian, indikator sosial dan ekonomi diharapkan meningkat secara signifikan.
Langkah-Langkah Implementasi dan Pendampingan Berkelanjutan
Pemerintah berencana melakukan identifikasi yang mendalam mengenai kebutuhan masyarakat di setiap desa. Proses ini akan melibatkan masyarakat setempat untuk meningkatkan rasa memiliki terhadap program yang dijalankan. Dengan pendekatan ini, diharapkan dukungan yang diberikan benar-benar dapat menjawab persoalan yang ada.
Setelah kebutuhan teridentifikasi, bantuan ekonomi akan diberikan berupa modal dan program pelatihan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap individu di desa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang berkelanjutan dan menghasilkan pendapatan stabil.
Pendampingan berkelanjutan akan menjadi jaminan bahwa perubahan yang dicapai tidak hanya bersifat sementara. Dukungan ini diharapkan akan menciptakan sistem ekonomi lokal yang kuat dan tahan banting di masa depan.