Mataram – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Mataram baru-baru ini menerima kunjungan dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kabupaten NTB. Kunjungan, yang berlangsung pada Selasa, 27 Mei 2025, juga dihadiri oleh tim dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenPMI), yang mencakup berbagai direktorat terkait pasar kerja luar negeri.
Kepala SMKN 3 Mataram, Sulman Haris, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menggali potensi sekolah dalam menjadi Pusat Keunggulan (PK) dengan program unggulan. “Sekolah ini memiliki fasilitas yang baik, jumlah siswa dan guru yang ideal, dan layanan pembelajaran berkualitas tinggi, yang semuanya berkontribusi pada pengembangan tenaga kerja terampil yang siap memasuki pasar global,” katanya.
Peluang Kerja untuk Siswa dan Alumni
BP2MI NTB memaparkan berbagai peluang kerja di luar negeri yang dapat diperoleh melalui skema Government to Government (G to G). Skema ini menawarkan jalan bagi siswa dan lulusan untuk meraih karir di luar negeri. Hal ini sangat sejalan dengan visi Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang ingin menjadikan NTB sebagai daerah yang makmur di kancah global. Program unggulan BLUD SMKN 3 Mataram telah berhasil mengirimkan banyak alumninya untuk bekerja di luar negeri, menunjukkan bahwa sekolah ini mampu berkontribusi secara signifikan.
Pada kesempatan ini, BP2MI juga menekankan pentingnya sosialisasi dan informasi kepada siswa serta orang tua mengenai peluang yang ada. Kurangnya informasi sering kali menghambat minat siswa untuk mengejar peluang bekerja di luar negeri. Dalam diskusi tersebut, para peserta mengupas tantangan yang dihadapi dalam penempatan pekerja migran, seperti masalah pembiayaan dan sosialisasi yang kurang memadai. Hal ini menunjukkan perlunya strategi komunikasi yang lebih efektif untuk menjangkau siswa dan orang tua.
Strategi Pengembangan dan Dukungan
Dalam sesi diskusi, Sulman Haris juga mengajukan sejumlah saran kepada para perwakilan dari KemenPMI. Salah satu usulan utama adalah peningkatan fasilitas dan sarana prasarana di SMKN 3 Mataram. Hal ini, menurutnya, akan berkontribusi terhadap persiapan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja internasional. Selain itu, pengembangan kualitas guru sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sesuai dengan standar internasional.
Pendidikan yang berkualitas dan pelatihan sertifikasi bagi siswa juga menjadi fokus utama. Dengan sertifikasi yang diakui secara internasional, siswa akan lebih siap bersaing di pasar kerja global. Sulman Haris meyakini bahwa dengan dukungan dari KemenPMI dan instansi terkait, SMKN 3 Mataram dapat menjadi contoh konkrit dalam menciptakan tenaga kerja migran yang tidak hanya kompeten tetapi juga terlindungi hak-haknya.
Potensi besar yang dimiliki SMKN 3 Mataram diharapkan dapat menjadi masukan penting bagi KemenPMI dalam merumuskan kebijakan dan program yang mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja. Dengan sinergi yang baik antara lembaga pendidikan dan pemerintah, diharapkan kesejahteraan pekerja migran dapat tercapai dan integritas serta profesionalisme mereka dalam bekerja di luar negeri dapat terjaga.