www.tempoaktual.id – Kerja sama antara Universitas Mataram dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa menjadi langkah penting dalam upaya melestarikan rusanya Pulau Moyo. Melalui inisiatif ini, diharapkan populasi rusa yang menurun dapat dipulihkan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Langkah ini diawali dengan kunjungan Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, bersama jajaran pimpinan Unram ke Pulau Moyo. Dalam kunjungan tersebut, mereka menegaskan komitmen untuk kembali membudidayakan rusa di pulau yang menjadi simbol kemakmuran Nusa Tenggara Barat.
Populasi rusa di Pulau Moyo dikenal menurun dari tahun ke tahun, dan hal ini memicu keprihatinan dari para pihak berwenang. Oleh karena itu, kerjasama ini memiliki tujuan ganda, yaitu konservasi dan peningkatan sektor pariwisata yang berbasis keunikan lokal.
Inisiatif Pengembangan Rusa di Pulau Moyo
Dalam pertemuan tersebut, Rektor Unram mengemukakan pentingnya pelestarian rusa sebagai salah satu daya tarik wisata. Selain itu, pengembangan rusa dapat menjadi bagian dari program ekonomi masyarakat yang lebih luas.
Menurutnya, dengan budi daya yang terencana, wisatawan bisa berinteraksi langsung dengan rusa dalam suasana alam. Ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman wisata dan mendorong kunjungan lebih banyak orang ke pulau tersebut.
Sejumlah metode yang akan diterapkan termasuk budi daya terkontrol dan pelepasliaran terbatas. Dengan sistem monitoring yang baik, langkah-langkah ini akan memastikan populasi rusa tetap terjaga dan tidak mengganggu ekosistem lokal.
Peluang Ekonomi dari Rusa dan Madu Pulau Moyo
Selain rusa, Unram juga memfokuskan perhatian pada potensi madu yang dihasilkan di Pulau Moyo. Madu ini dikenal mempunyai kandungan unik yang bisa bersaing di pasar internasional jika dikelola dengan baik.
Rektor menjelaskan bahwa melalui penelitian dan branding yang tepat, madu Pulau Moyo dapat diangkat ke pasar global. “Contohnya seperti Madu Manuka di New Zealand yang sangat populer,” ujarnya.
Dengan pengembangan yang direncanakan, masyarakat setempat diharapkan dapat menuai manfaat dari produk lokal yang bernilai tinggi. Ini tidak hanya berkontribusi pada perekonomian, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Peran Pemkab Sumbawa dalam Melestarikan dan Mengembangkan Sektor Pariwisata
Bupati Sumbawa menegaskan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan langkah awal untuk mendukung inisiatif ini. Ia menyatakan ada lebih dari seratus ekor rusa di penangkaran saat ini dan berencana untuk memindahkan sebagian besar ke Pulau Moyo.
“Kami mengharapkan pemindahan ini akan memberi rusa habitat yang lebih baik dan sesuai dengan ekosistemnya,” tambahnya. Dengan langkah tersebut, diharapkan populasi rusa dapat tumbuh secara alami.
Tak hanya itu, rencana untuk melatih masyarakat agar mampu membudidayakan rusa juga tengah dipersiapkan. “Ini adalah peluang ekonomi baru yang akan melibatkan langsung masyarakat dalam pengelolaannya,” ujar Bupati.
Lebih jauh, Pemkab Sumbawa merencanakan pengembangan ekowisata terpadu di Pulau Moyo. Dengan pengembangan dan penataan yang baik, diharapkan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal dapat lebih signifikan dari kedatangan wisatawan.
“Kami ingin setiap pihak terlibat merasa mendapat manfaat dari pariwisata, dan tidak hanya pemerintah,” ujar Bupati menekankan.
Program-program ini menunjukkan komitmen nyata untuk pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Pengembangan sektor peternakan sapi Bali dan budidaya pangan lainnya juga menjadi prioritas dalam rencana ini.
Seluruh inisiatif ini menegaskan bahwa Unram dan Pemkab Sumbawa berkomitmen untuk kolaborasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan keanekaragaman hayati di Pulau Moyo. Dengan dukungan yang tepat, semua ini bisa menjadi model keberhasilan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.