www.tempoaktual.id – Kematian mahasiswi Fakultas Peternakan Universitas Mataram (Unram) berinisial MV (19) di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, telah menghebohkan masyarakat. Pihak kepolisian setempat telah mengamankan satu orang sebagai bagian dari penyelidikan kasus tragis ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, memberikan informasi terbaru kepada media mengenai perkembangan kasus. Saat ditemui di Masjid Polda NTB, ia menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait identitas pelaku yang telah ditangkap.
“Sudah ada satu orang yang diamankan,” ungkap Syarif kepada wartawan. Meskipun demikian, ia belum dapat menyebutkan nama pelaku karena proses penyelidikan masih berjalan.
Penanganan Kasus Kematian Mahasiswi yang Memperoleh Perhatian Masyarakat
Kematian MV menarik perhatian banyak pihak, terutama di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Polda NTB juga telah berkoordinasi dengan Polres Lombok Utara untuk menangani kasus ini dengan serius. Kesigapan pihak kepolisian dalam menanggapi kasus ini menunjukkan komitmen mereka untuk mengungkap kebenaran.
Kementerian terkait juga diperintahkan untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Sebab, dugaan bahwa MV menjadi korban kekerasan seksual semakin menguat setelah hasil autopsi dan visum dikeluarkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
Dalam hasil investigasi tersebut, ditemukan luka robek di area vital korban, yang menjadi indikasi adanya tindakan kekerasan. Hal ini pun menjadi fokus utama penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Waktu dan Lokasi Kejadian yang Mengejutkan
Pihak keluarga MV mulai cemas ketika korban tidak kunjung pulang ke rumah setelah pergi bersama temannya, RA (19), pada Selasa (26/8/2025). Keluarga lalu menghubungi teman-teman kuliah MV untuk menanyakan tentang keberadaannya, tetapi tidak mendapatkan informasi yang jelas.
Mengetahui kondisi ini, keluarga mulai mencari dengan melacak keberadaan korban melalui check post (CP). Hasil pelacakan menunjukkan bahwa MV dan RA terakhir terdeteksi berada di sekitar Pantai Nipah.
Orang tua korban dan beberapa pihak lainnya langsung bergegas menuju lokasi tersebut. Malang, saat tiba, mereka menemukan RA dalam keadaan tidak sadarkan diri, sementara MV ditemukan beberapa jam kemudian dalam kondisi mengenaskan.
Pernyataan dari Saksi dan Analisis Kejadian tersebut
RA yang berhasil diselamatkan memberikan keterangan yang penting bagi penyelidikan. Ia menyebutkan bahwa mereka diserang oleh dua pelaku yang tidak dikenal, di mana ia sendiri dipukul hingga pingsan. Cerita ini memperkuat dugaan bahwa kejadian ini merupakan tindak kejahatan dengan motif pembegalan.
Pihak kepolisian pun telah menerima hasil visum dan autopsi, yang akan dijadikan sebagai bukti dalam penyelidikan. Angka kejahatan di wilayah tersebut nampaknya perlu mendapat perhatian lebih dari pihak berwenang untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
Dengan adanya perkembangan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan berkolaborasi dengan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan sekitar. Selain itu, kasus ini memberikan pelajaran penting mengenai perlunya edukasi tentang keselamatan bagi mahasiswa dan masyarakat luas.