www.tempoaktual.id – HUT Ke-80 Republik Indonesia di Lombok Barat menjadi moment berharga yang dirayakan dengan berbagai kegiatan menarik. Dari perlombaan hingga karnaval, setiap acara terdapat makna mendalam yang melibatkan seluruh masyarakat setempat.
Kegiatan tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk mengekspresikan kreativitas. Di Pondok Pesantren Al-Muslimun NWDI, santri-santriwati diajak bergabung dalam lomba melukis pot, yang menjadi salah satu kegiatan unik di hari kemerdekaan.
Melalui lomba ini, mereka tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga menyalurkan bakat dan imajinasi. Kegiatan ini memastikan bahwa santri dari berbagai tingkat, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah, ikut berpartisipasi dalam menggambar pot atau tempat bunga yang beragam ukuran.
Ruang Ekspresi Kreatif di Pondok Pesantren
Ketua Yayasan, Afgan Kusumanegara, mengungkapkan bahwa seluruh santri diberikan kebebasan untuk menggambar apa saja sesuai kreativitas masing-masing. Asalkan tema yang ditampilkan tetap sesuai dan tidak keluar dari batasan yang diperbolehkan.
“Kami mengharapkan mereka melukis sesuatu yang menarik seperti pemandangan, kartun, atau hewan yang berhubungan dengan ekosistem,” ujarnya sambil menunjukkan antusiasme terhadap bakat santri.
Santri-santriwati juga berpartisipasi dalam pengadaan alat gambar, seperti cat dan kuas, yang mereka beli secara bersama-sama. Dengan bimbingan guru-guru, mereka berusaha untuk menghasilkan karya terbaik.
Keterlibatan Aktif Santri dalam Lomba
Anak-anak terlihat sangat bersemangat mengikuti lomba ini, terutama para santri dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Mereka sering mengambil buku pelajaran untuk melihat contoh gambar yang akan dituangkan di pot bunga tersebut.
“Dengan cara ini, mereka bisa merayakan Hari Kemerdekaan sekaligus menyalurkan bakat,” tambah Afgan. Melalui kompetisi ini, mereka bisa mengekspresikan kreativitas yang sebelumnya mungkin tidak tersalurkan.
Hasil karya yang muncul pun beragam, dengan banyak santri memilih untuk menggambar pemandangan indah seperti gunung, laut, dan sawah. Namun, mereka juga didorong untuk mencari gambar lain yang lebih variatif.
Proses Penilaian dan Pengumuman Pemenang
Juri yang menilai hasil karya seni ini terdiri dari pihak yayasan dan kepala sekolah. Penilaian dilakukan dengan sangat hati-hati, agar dapat menemukan karya yang paling menonjol.
Pengumuman pemenang akan disampaikan setelah pelaksanaan Apel Bendera pada 17 Agustus. Lima karya terbaik serta lima karya yang dianggap paling kurang baik akan diberi penghargaan di hadapan santri dan wali kelas.
Pemenang ini bukan hanya mendapat semangat, tetapi juga diharapkan dapat memotivasi santri lainnya untuk mengembangkan kreativitas mereka di masa depan. Kegiatan ini semakin memperkuat hubungan di antara santri dan menambah rasa cinta mereka terhadap tanah air.