www.tempoaktual.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan segera melaksanakan seleksi terbuka bagi jabatan eselon III untuk pertama kalinya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Tri Budiprayitno, yang menyatakan bahwa proses seleksi ini akan dilaksanakan pada bulan Juli tahun ini.
“Keputusan untuk mengadakan seleksi terbuka ini merupakan langkah pertama menuju sistem meritokrasi yang lebih baik dalam pemerintahan,” kata Tri pada Jumat, 4 Juli 2025. Ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam pengisian jabatan di lingkup pemerintahan.
Saat ini, pemerintah masih menunggu petunjuk teknis dari Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengenai skema detail pelaksanaan seleksi terbuka ini. Adapun, terdapat 16 jabatan eselon III yang saat ini dalam keadaan kosong, termasuk di Badan Pendapatan Daerah yang belum memiliki sejumlah posisi kunci.
Beberapa jabatan yang kosong di antaranya adalah Sekretaris dan Kepala Bidang Pajak. Selain itu, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) juga memiliki beberapa jabatan yang masih kosong. Hal ini menjadi perhatian utama bagi pemerintah untuk segera diisi agar kelancaran operasional dapat terjaga.
Keberadaan jabatan yang kosong tentulah memberikan dampak terhadap efektivitas kerja di masing-masing instansi. Beberapa jabatan yang perlu segera diisi mencakup Kepala Bidang Evaluasi serta posisi lainnya di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Dinas Kelautan dan Perikanan.
Kepala BKD menyampaikan bahwa pelaksanaan seleksi terbuka ini akan difokuskan pada 16 jabatan eselon III, sedangkan untuk jabatan eselon II masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Gubernur. Diharapkan, eksekusi seleksi ini dapat berlangsung secara bertahap agar pemenuhan posisi esensial dalam struktur pemerintahan dapat terencana dengan baik.
Pentingnya Meritokrasi dalam Pengisian Jabatan Pemerintahan
Implementasi sistem meritokrasi dalam pengisian jabatan pemerintah sangat krusial untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan adanya seleksi yang transparan, diharapkan individu yang terpilih benar-benar kompeten dan sesuai dengan kebutuhan jabatan yang ada.
Selain membantu mendapatkan sumber daya manusia yang tepat, sistem meritokrasi juga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan. Melalui pendekatan ini, diharapkan akan muncul suasana kerja yang lebih efektif dan efisien di lingkungan pemerintah.
Proses seleksi yang terbuka dan transparan mengurangi potensi adanya diskriminasi dalam penempatan jabatan. Hal ini sangat penting untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan profesional, di mana setiap pegawai merasa dihargai dan termotivasi untuk berkontribusi.
Pemerintah NTB berkomitmen untuk menjalankan sistem ini dengan penuh tanggung jawab. Tindakan ini menggambarkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki sistem birokrasi dan memajukan pelayanan publik yang lebih baik, sehingga kinerja pemerintah dapat lebih terukur dan efektif.
Strategi dalam Pelaksanaan Seleksi Jabatan Eselon
Pihak BKD telah menyusun strategi untuk memastikan bahwa pelaksanaan seleksi berjalan dengan baik. Salah satu pertimbangan utama adalah menemukan Panitia Seleksi (Pansel) yang berkompeten dalam menjalankan tugasnya.
Pansel akan didampingi oleh unit asesmen center terakreditasi, yang diharapkan dapat memberikan hasil seleksi yang objektif. Namun, saat ini, unit asesmen center di NTB masih dalam kategori B, sehingga pemerintah akan bekerja sama dengan unit luar yang memiliki akreditasi A untuk membantu proses seleksi ini.
Keterbatasan akreditasi ini menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah NTB. Oleh karena itu, kolaborasi dengan pihak lain sangat penting untuk menjamin integritas dan kualitas seleksi yang dilakukan.
BKD berencana untuk melakukan seleksi ini secara bertahap, dan diawali dengan jabatan eselon III yang paling mendesak. Melalui pendekatan bertahap ini, diharapkan setiap tahap seleksi dapat dilaksanakan dengan maksimal dan menghasilkan pejabat yang benar-benar berkualitas.
Proses Pengisian Jabatan Kepala OPD dan Jabatan yang Dimerger
Sekaligus dengan seleksi eselon III, Pemprov NTB juga merencanakan pembentukan panitia seleksi untuk mengisi 11 jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang saat ini masih kosong. Jabatan-jabatan ini termasuk di dalamnya Bappenda, DPMPTSP, hingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Selain itu, terdapat pula rencana untuk melakukan seleksi terbuka bagi jabatan-jabatan yang telah dimerger. Di antaranya adalah Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta beberapa organisasi lainnya.
Pengisian jabatan yang dimerger juga menjadi perhatian penting untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi yang hilang tetap dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, seleksi calon pemimpin di area ini perlu dilakukan dengan prosedur yang sama ketatnya.
Setiap jabatan yang akan diisi diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kapasitas OPD tersebut agar lebih produktif dalam menjalankan misi dan visi pemerintah. Melaksanakan seleksi dengan baik tentunya akan menjadi dasar yang kuat untuk membangun pemerintahan yang lebih profesional.