Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia di salah satu universitas terkemuka baru-baru ini meluncurkan Seri Kuliah Cendekia Lintas Bangsa. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan ruang dialog ilmiah antarnegara, mengedepankan pendidikan bahasa Indonesia yang inovatif dan berlandaskan nilai-nilai Islami. Melalui program ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Kuliah pertama dalam seri ini menghadirkan narasumber terkemuka dari Universiti Putra Malaysia, yaitu Prof. Madya Datin Nik Rafidah Nik Muhamad Affendi. Ia dikenal sebagai pakar sastra anak dan studi budaya Melayu, dan pada kesempatan kali ini, beliau membawakan kuliah yang berjudul: Petualangan Kata dan Imajinasi dalam Cerita Anak: Menempa Nilai, Mengasah Budi. Tema ini sangat relevan dengan pengembangan karakter anak melalui media sastra.
Pentingnya Literasi Imajinatif dalam Pendidikan Anak
Literasi imajinatif memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Dalam kuliah ini, dibahas bagaimana sastra anak dapat menjadi medium untuk menyampaikan nilai-nilai positif dan membangun kreativitas. Menurut berbagai penelitian, anak-anak yang terpapar cerita yang kaya imajinasi cenderung lebih terbuka dalam bersikap dan memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik. Ini menunjukkan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga menyentuh aspek emosional dan sosial dalam perkembangan anak.
Seiring perkembangan zaman, sastra anak harus mampu beradaptasi dengan konteks budaya lokal. Hal ini penting agar anak-anak tidak hanya mengenal dunia melalui cerita yang jauh dari kehidupan mereka, tetapi juga dapat melihat diri mereka dalam cerita yang mereka baca. Potensi sastra anak untuk menyampaikan kearifan lokal menjadi aspek yang sangat penting dalam konteks ini. Dengan mengaitkan nilai-nilai budaya lokal ke dalam cerita, sastra anak dapat membangun rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya mereka sendiri.
Strategi Pembelajaran Melalui Sastra
Pembelajaran yang berbasis sastra dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan minat baca anak. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik. Misalnya, melalui bengkel penulisan sastra yang melibatkan mahasiswa dan dosen, peserta dapat berkolaborasi menciptakan cerita yang mengangkat tema-tema lokal. Kegiatan ini tidak hanya mendidik, tetapi juga dapat memperkuat kemampuan diri peserta dalam mengekspresikan kreativitas mereka.
Dalam sesi diskusi, banyak peserta menunjukkan ketertarikan untuk mengeksplorasi lebih lanjut praktik penulisan sastra anak yang berakar pada kearifan lokal. Mereka mengungkapkan keinginan untuk mengembangkan proyek literasi kreatif di bawah bimbingan para ahli di bidang tersebut. Kesempatan ini dapat memperkuat jejaring akademik internasional dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan literasi anak berbasis budaya.
Dengan adanya kegiatan ini, prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya dalam pengembangan literasi anak yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif, tetapi juga emosional dan sosial. Melalui pendekatan yang holistik, pendidikan literasi dapat menjadi alat yang efisien dalam membentuk karakter generasi penerus yang memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai budaya dan moral yang baik.
Secara keseluruhan, Seri Kuliah Cendekia Lintas Bangsa ini merupakan langkah signifikan dalam menjembatani pendidikan bahasa dan sastra dengan dunia yang lebih luas. Dengan menekankan pada keterlibatan lintas budaya, diharapkan dapat menciptakan dampak yang positif dalam pendidikan di berbagai aspek. Keseluruhan diskusi ini menghadirkan harapan baru untuk menjadikan sastra sebagai jembatan bagi perkembangan karakter anak dan penguatan nilai budaya di era modern ini.