www.tempoaktual.id – Pendidikan merupakan salah satu fondasi penting dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Di Kabupaten Bima, pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk tahun 2025 menjadi fokus utama, meskipun berbagai tantangan masih harus dihadapi.
Sekolah-sekolah di daerah terpencil, khususnya, mengalami kesulitan dalam mengakses jaringan internet yang stabil. Hal ini membuat pihak terkait harus mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan pelaksanaan asesmen bisa berjalan dengan lancar.
Melalui pengelolaan yang baik, Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima berkomitmen untuk membantu setiap sekolah dalam memenuhi kebutuhan pelaksanaan ANBK. Komunikasi yang baik antara sekolah-sekolah juga menjadi penting dalam menyelesaikan kendala yang ada.
Tantangan Jaringan Internet di Wilayah Terpencil Kabupaten Bima
Di Kabupaten Bima, beberapa wilayah seperti Langgudu dan Tambora terkenal sebagai daerah yang sulit terjangkau oleh sinyal internet. Hal ini mengakibatkan banyak sekolah di area tersebut tidak dapat melaksanakan ANBK dengan baik. Upaya untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan agar pendidikan tidak terhambat.
Faturrahman, Sekretaris Dikbudpora, menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang memiliki pengakses internet yang lebih baik akan dijadikan lokasi alternatif untuk pelaksanaan ANBK. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi seluruh sekolah dalam mengikuti asesmen.
Dalam situasi yang tidak ideal ini, kondisi sinyal menjadi isu serius yang harus ditangani. Oleh karena itu, konsultasi dan kolaborasi antara sekolah-sekolah menjadi semakin penting untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada.
Kendala Perangkat Komputer yang Dihadapi Sekolah-Sekolah
Selain masalah jaringan, ketersediaan perangkat komputer juga menjadi faktor penghambat utama. Tidak semua sekolah di Kabupaten Bima memiliki jumlah laptop atau komputer yang cukup untuk pelaksanaan ANBK. Situasi ini menciptakan ketidakmerataan dalam kesiapan sekolah.
Faturrahman menegaskan bahwa sekolah-sekolah di Bima saling membantu dalam hal penyediaan perangkat. Mereka bekerja sama untuk memastikan setiap sekolah bisa memenuhi kebutuhan pelaksanaan asesmen, meskipun ada keterbatasan pada sarana prasarana pendidikan.
Melalui kerjasama ini, diharapkan semua sekolah akan mampu menyediakan perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan ANBK. Sepanjang proses ini, dukungan dari pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait sangat diharapkan untuk memberi solusi konkret terhadap masalah yang ada.
Pentingnya Partisipasi Seluruh Sekolah dalam ANBK 2025
Dalam upaya untuk memastikan setiap sekolah di Kabupaten Bima berpartisipasi dalam ANBK, Dinas Dikbudpora telah menetapkan langkah-langkah penting. Sekolah-sekolah yang memiliki akses internet stabil akan melaksanakan ANBK sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sementara itu, sekolah-sekolah di pelosok akan mendapatkan dukungan dari sekolah induk yang ditunjuk.
Jadwal pelaksanaan ANBK 2025 telah dibagi ke dalam beberapa tahapan, seperti simulasi, gladi bersih, hingga pelaksanaan utama. Gladi bersih untuk SMA/MTs pada bulan Agustus dan tahap awal untuk SD dilaksanakan pada bulan September. Ini menjadi momen penting untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi asesmen.
Setiap proses pelaksanaan ANBK tidak hanya berfokus pada literasi dan numerasi, namun juga menilai karakter dan lingkungan belajar siswa. Oleh karena itu, Faturrahman menekankan bahwa penting bagi semua sekolah untuk berpartisipasi dalam proses ini agar mendapatkan hasil yang optimal.