Mataram – Pada hari Minggu, 29 September 2024, suasana di Pertamina Mandalika International Street Circuit Indonesia dipenuhi oleh ribuan penggemar MotoGP. Kemeriahan semakin terasa saat Presiden Joko Widodo menyerahkan trofi kepada Jorge Martin, pembalap dari Prima Pramac Racing, yang berhasil meraih podium pertama. Kemenangan ini menjadi momen yang sangat spesial apalagi trofi yang diserahkan Jokowi merupakan yang terakhir sebelum ia mengakhiri masa jabatan dua periode pada 20 Oktober 2024.
Ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan MotoGP di Mandalika. Gelaran ini menciptakan sejarah baru bagi Indonesia, setelah lebih dari 25 tahun tidak menjadi tuan rumah balapan bergengsi ini. Momen bersejarah tersebut dipadati oleh puluhan ribu pengunjung dari berbagai negara yang datang untuk menyaksikan aksi-aksi dramatis dari para pembalap.
Pengalaman Menonton yang Tak Tergantikan
Ketika balapan dimulai di suhu yang mencapai 37 derajat Celcius, sorakan penonton menggema dari tribun. Sejumlah pembalap terjatuh pada lap-lap awal, menambah keseruan balapan. Jorge Martin, setelah melewati berbagai tantangan, berhasil meraih kemenangan ketiga di musim ini. Posisi kedua ditempati Pedro Acosta, sementara Francesco Bagnaia, juara dunia bertahan, berhasil menyelesaikan balapan di posisi ketiga.
Presiden Joko Widodo menyampaikan kepuasannya terhadap penyelenggaraan MotoGP Mandalika kali ini. Ia merasa event ini berjalan lebih baik dibandingkan sebelumnya, terutama dari sisi manajemen dan fasilitas yang disediakan. Selain itu, Joko Widodo menyoroti bahwa sebanyak 3.000 personel yang terlibat dalam penyelenggaraan adalah masyarakat lokal dari Nusa Tenggara Barat. Ini merupakan langkah positif untuk memberdayakan ekonomi lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja.
Kesempatan Emas bagi Ekonomi Lokal
Keberhasilan MotoGP Mandalika sebagai salah satu ajang olahraga dunia tidak hanya berdampak pada sektor otomotif, tetapi juga meningkatkan ekonomi di bidang pariwisata dan perhotelan. Selama tiga hari penyelenggaraan, okupansi hotel di Kota Mataram hampir mencapai 100 persen. Diperkirakan, perputaran uang di sektor perhotelan selama event ini bisa mencapai Rp30 hingga Rp50 miliar. Hal ini menunjukkan dampak besar dari MotoGP terhadap perekonomian lokal.
Selain itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga merasakan keuntungan dengan banyaknya pengunjung yang berpotensi menjadi konsumen baru. Beberapa UMKM bahkan mengaku mengalami peningkatan omzet. Misalnya, produk es krim dari salah satu UMKM lokal mendapat sambutan hangat saat event, dan omzetnya meningkat hingga 44 persen dibandingkan biasanya. Ini adalah peluang besar untuk memperkenalkan produk lokal kepada pasar yang lebih luas.
Penjualan yang baik juga dirasakan oleh para pedagang kaki lima di sekitar sirkuit. Mereka memanfaatkan momentum dengan menjual minuman dan makanan kepada pengunjung. Ini adalah bentuk nyata bagaimana event internasional seperti MotoGP dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja, dan membantu ekonomi kerakyatan.
Dalam kesempatan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga melakukan kajian dampak ekonomi dari penyelenggaraan MotoGP. Menurut laporan, MotoGP Mandalika ini berhasil menyerap tenaga kerja hingga 3.000 orang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Hal ini menunjukkan bahwa event seperti ini sangat layak untuk dilanjutkan karena dampaknya yang positif.
Berdirinya Pertamina Mandalika International Circuit sendiri merupakan hasil dari kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah dan investor. Sirkuit ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat untuk ajang balapan, tetapi juga dapat menjadi ikon pariwisata di Indonesia yang akan mengundang lebih banyak perhatian dunia.
Secara keseluruhan, MotoGP Mandalika 2024 bukan hanya tentang balapan, tetapi juga tentang mengangkat ekonomi lokal, promosi pariwisata, dan kebanggaan bangsa. Dengan pencapaian yang diraih, diharapkan acara ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi bagian dari kalender kegiatan olahraga internasional selama bertahun-tahun ke depan.