Konflik lahan yang memunculkan tragedi di Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat. Insiden pada 8 Juni 2025 ini merenggut nyawa seorang pria dan melukai anaknya, menciptakan gelombang kepedihan yang mendalam. Kasus ini bukan hanya tentang sengketa lahan, tetapi juga merupakan cerminan dari ketegangan sosial yang dapat terjadi di komunitas kita.
Pada banyak kesempatan, kita mendengar tentang sengketa lahan yang berakhir dengan cara yang tragis. Apakah ini yang terjadi ketika dialog telah gagal? Mengapa kita tidak dapat menemukan jalan damai dalam konflik yang semestinya bisa diselesaikan melalui mediasi dan komunikasi?
Sengketa Lahan dan Akibatnya: Insight tentang Konflik Sosial yang Menghancurkan
Sengketa lahan seringkali berakar dari masalah kepemilikan yang kabur atau belum terselesaikan. Di Desa Kore, erupsi konflik berlangsung setelah mediasi yang sebelumnya dijadwalkan tidak membawa hasil. Data menunjukkan bahwa konflik lahan di Indonesia meningkat terutama di daerah rural, di mana banyak orang berjuang untuk mendapatkan hak atas tanah.
Dalam kasus ini, kita melihat dampak nyata dari sengketa tersebut saat seorang pria berusia 29 tahun kehilangan nyawanya. Sebuah tragedi yang mengingatkan kita akan pentingnya komunikasi dan penyelesaian yang tepat sebelum konflik memuncak menjadi kekerasan. Kata-kata bisa menjadi senjata yang lebih ampuh daripada pisau, dan dialog bisa menunjukkan arah menuju penyelesaian yang lebih baik.
Langkah Preventif dalam Menghindari Tragedi Serupa di Masa Depan
Untuk mencegah insiden tragis seperti ini terulang, penting bagi masyarakat untuk memiliki saluran komunikasi yang efektif. Apakah itu melalui mediasi komunitas atau forum diskusi, semua pihak harus diajak duduk bersama. Investasi dalam pendidikan konflik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang cara menghadapi perbedaan dalam pandangan dan kepemilikan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat membangun ikatan yang kuat dan mengurangi kecenderungan untuk menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Kita harus ingat bahwa setiap nyawa berharga, dan menyelesaikan konflik dengan cara damai adalah pilihan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.