www.tempoaktual.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengambil langkah signifikan dalam memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada penutur asing. Melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), sebanyak 149 peserta dari Rusia akan menjalani pembelajaran daring hingga akhir 2025. Ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia di kancah internasional.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menekankan bahwa bahasa Indonesia kini memiliki peran yang semakin penting di dunia global. Program BIPA diharapkan dapat digunakan sebagai jembatan untuk memperkenalkan budaya, pariwisata, dan ekonomi Indonesia kepada masyarakat internasional.
Ketika membuka program ini, Mendikdasmen menyatakan bahwa bahasa Indonesia kini termasuk dalam bahasa resmi UNESCO. Dengan ini, diharapkan lebih banyak warga negara asing mengenal dan memahami Indonesia melalui bahasanya.
Dalam semangat Trigatra Bangun Bahasa, Mendikdasmen mengajak masyarakat untuk mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Diharapkan, BIPA bisa menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Rusia, yang memiliki riwayat kerjasama yang panjang.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan program BIPA untuk menginternasionalkan bahasa Indonesia. Ia mencatat bahwa minat belajar bahasa Indonesia di berbagai negara semakin meningkat, menunjukkan bahwa bahasa ini semakin diminati di tingkat global.
Sejak tahun 2015, pemerintah Indonesia telah mendukung pengajaran melalui penyediaan tenaga pengajar serta materi ajar yang berkualitas untuk program BIPA. Hingga Juni 2025, telah ada lebih dari 2.200 pengajar yang ditugaskan untuk membantu lebih dari 200.000 pemelajar di 57 negara.
Keberhasilan program ini juga menunjukkan bahwa fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional semakin diakui dan dipertegas oleh UU Nomor 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014. Penugasan pengajar BIPA dilakukan dengan berbagai skema, termasuk secara daring dan luring.
Perkembangan Program BIPA dalam Konteks Global
Latihan pendidikan ini juga mencakup dukungan bagi lembaga-lembaga penyelenggara di luar negeri, termasuk KBRI Moskow dan universitas-universitas terkemuka di Rusia. Dengan dibukanya kelas BIPA di KBRI Moskow, diharapkan pengajaran bahasa Indonesia dapat lebih terfokus dan mendalam.
Kelas ini akan berlangsung dengan dukungan jaringan pengajar lokal dan internasional yang memadai. Pembelajaran secara daring memungkinkan fleksibilitas bagi peserta dengan berbagai latar belakang dan lokasi untuk ikut berpartisipasi secara aktif.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Jose Antonio Morato Tavares, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang menunjukkan antusiasme belajar bahasa Indonesia. Ia mencatat bahwa langkah ini merupakan fondasi penting untuk memperkuat hubungan bilateral.
Apresiasi tersebut menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dalam membangun jembatan antara dua bangsa yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang berbeda. Program ini menjadi sarana bagi warga Rusia untuk lebih memahami budaya Indonesia dan sebaliknya.
Antusiasme Peserta dan Harapan untuk Masa Depan
Antusiasme peserta terlihat jelas saat seorang pelajar level BIPA 4 menyampaikan harapannya terhadap program ini. Ia mengungkapkan kebahagiaannya bisa belajar meski secara daring, dan berharap dapat bertemu langsung dengan para pengajar suatu saat nanti.
Penuturan ini mencerminkan harapan besar para peserta untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan budaya dan bahasa Indonesia. Program BIPA menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita tersebut secara langsung, memberikan pengalaman belajar yang lebih berharga.
Pengenalan beberapa pengajar juga dilakukan untuk periode yang akan datang. Setiap pengajar memiliki keahlian yang berbeda dan membawa pendekatan unik dalam mengajarkan bahasa Indonesia, sehingga peserta dapat belajar dari berbagai perspektif.
Acara pembukaan juga dimeriahkan dengan sajian kuliner khas Indonesia, menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Ini juga menjadi momen yang spesial bagi peserta yang hadir secara langsung di KBRI Moskow, menambah keintiman dalam pembelajaran.
Manfaat Jangka Panjang dari Program BIPA
Program BIPA tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan bahasa, tetapi juga untuk memperkenalkan aspek-aspek budaya Indonesia. Para peserta akan mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang adat istiadat dan tradisi yang ada di Indonesia.
Jangka panjang, diharapkan bahwa peserta program akan menjadi duta bagi budaya Indonesia di negara mereka. Penguasaan bahasa Indonesia akan membuka lebih banyak kesempatan, baik dalam bidang pekerjaan maupun kesempatan belajar lebih lanjut tentang Indonesia.
Pengembangan program ini juga menekankan kualitas pendidikan yang diterima oleh peserta. Dengan adanya materi ajar yang terstandarisasi, diharapkan proses belajar akan lebih efektif dan menyenangkan bagi semua pemelajar.
Melalui peningkatan akses terhadap pendidikan bahasa Indonesia, diharapkan akan tercipta lebih banyak hubungan internasional yang positif dan saling menguntungkan. Pendidikan bahasa selalu menjadi alat penting untuk menjalin pemahaman antarbudaya.