www.tempoaktual.id – Perayaan Hari Pengayoman ke-80 baru saja berlangsung dengan khidmat di lapangan kantor kementerian di Nusa Tenggara Barat. Upacara ini dipimpin oleh Kakanwil Kemenkum NTB, I Gusti Putu Milawati, dan dihadiri oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam pemerintahan dan masyarakat.
Acara dimulai dengan pembacaan sejarah singkat tentang Kementerian Hukum yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum. Hal ini menjadi awal yang baik untuk memahami perjalanan panjang lembaga ini dalam 80 tahun terakhir.
Pembacaan sejarah tersebut mengungkapkan bahwa Kementerian Hukum telah mengalami sejumlah perubahan nomenklatur. Seiring waktu, kementerian ini berubah bentuk dan fungsi, mencerminkan dinamika politik dan kebutuhan masyarakat.
Pentingnya Perayaan Hari Pengayoman dalam Konteks Hukum dan Masyarakat
Perayaan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga sebagai momen refleksi bagi seluruh pihak terkait. Kakanwil Kemenkum NTB menekankan bahwa hukum harus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman dan adil.
Lebih lanjut, dalam sambutan Menteri Hukum yang dibacakan, ditegaskan bahwa tanpa hukum yang kuat, stabilitas negara dapat terancam. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya sistem hukum yang berfungsi secara efektif.
Dalam konteks ini, tema “80 Tahun Pengayoman: Menjaga Warisan Bangsa, Mewujudkan Reformasi Hukum untuk Menyongsong Masa Depan” menjadi sangat relevan. Tema ini menekankan tanggung jawab bersama dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam hukum.
Reformasi Hukum sebagai Wujud Komitmen terhadap Keberlanjutan Bangsa
Kakanwil menyampaikan pencapaian-pencapaian Kementerian Hukum sepanjang 80 tahun. Dia menyoroti betapa pentingnya reformasi hukum yang berkelanjutan bagi masa depan negara.
Reformasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Hukum yang adaptif dan responsif diperlukan agar masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung.
Dengan komitmen untuk menjaga warisan hukum yang berakar pada Pancasila, Kementerian Hukum berupaya memastikan bahwa hukum menjadi alat untuk menciptakan keadilan sosial. Kakanwil mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam proses ini.
Penghargaan sebagai Bentuk Apresiasi terhadap Mitra Kerja
Salah satu highlight dari upacara adalah penyerahan penghargaan kepada mitra kerja Kemenkum NTB. Dengan penghargaan ini, kementerian mengakui kontribusi berbagai pihak dalam mewujudkan pelayanan hukum yang baik untuk masyarakat.
Penghargaan ini tidak hanya simbolis tetapi juga memberikan motivasi bagi mitra kerja untuk terus berkolaborasi. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama dalam reformasi hukum.
Melalui langkah-langkah konkret ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya hukum meningkat di masyarakat. Dengan demikian, hukum bukan hanya menjadi aturan yang berlaku, tetapi juga sebagai pedoman hidup bagi setiap individu.