Tahun 2025 menjadi momen penting bagi pengembangan bahasa dan budaya di Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Pemilihan Duta Bahasa. Acara yang dilaksanakan pada 5 Juni 2025 di Mataram ini menorehkan sejarah dengan melibatkan 20 finalis yang siap memperjuangkan kebangkitan bahasa Indonesia di tingkat provinsi dan nasional. Semangat generasi muda menjadi harapan untuk menciptakan lingkungan yang lebih menghargai bahasa dan literasi.
Berdasarkan informasi dari Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB, Dwi Pratiwi, Pemilihan Duta Bahasa menyasar dua tujuan utama, yaitu membangun kesadaran positif di kalangan generasi muda dan menemukan duta terbaik yang akan mewakili NTB di ajang nasional. Pasar bahasa yang dinamis ini memerlukan individu yang penuh integritas dan mampu menyebarluaskan semangat literasi di tengah masyarakat.
Tujuan Strategis Pemilihan Duta Bahasa untuk Masyarakat NTB
Pemilihan Duta Bahasa Provinsi NTB dirancang untuk membina sikap positif serta meningkatkan kepedulian terhadap bahasa Indonesia. Dalam acara ini, para finalis diharapkan tidak hanya melakukan promosi bahasa, tetapi juga memperjuangkan nilai-nilai kebudayaan yang terkandung di dalamnya. Mengingat peran bahasa sebagai identitas budaya, duta bahasa memiliki tanggung jawab yang besar.
Melalui lomba ini, setiap finalis berkesempatan untuk mengemukakan gagasan yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menginspirasi masyarakat. Diskusi terbuka mengenai penggunaan bahasa yang tepat dan efektif menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter generasi muda yang peduli terhadap bahasa. Kesadaran ini seharusnya tumbuh sejak dini, sebagai langkah awal untuk mewujudkan generasi yang berbudaya dan berkualitas.
Membangun Generasi Muda yang Peduli terhadap Bahasa dan Sastra
Sebagai pemenang, tidak hanya satu pasang yang diharapkan dapat mengharumkan nama NTB, tetapi seluruh finalis memiliki peran penting sebagai pejuang bahasa. Mereka diharapkan untuk bergabung dalam Ikatan Duta Bahasa, di mana tugas mereka melampaui kompetisi, tetapi lebih kepada membangun jembatan antara generasi dan membuat bahasa Indonesia semakin relevan. Pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalam diri mereka adalah aset berharga untuk masa depan.
Melalui ajang ini, Sinta Agathia, Bunda Literasi Provinsi NTB, juga memberikan dukungannya untuk seluruh finalis. Ia menekankan pentingnya peran duta bahasa dalam menjaga keaslian budaya dan literasi. Dengan amanah ini, mereka tidak hanya menjadi duta bahasa, tetapi juga duta budaya yang siap membawa aspirasi generasi muda ke arah yang lebih baik.
Acara ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi ajang untuk menyampaikan misi mulia yang berkaitan dengan bahasa dan literasi. Dari sesi mosi yang diadakan, para finalis menunjukkan kepedulian mereka terhadap isu komunikasi yang beragam di tengah masyarakat. Melalui berbagai penilaian yang ketat, hasil akhir penilaian menempatkan M. Rozi Fatwa Ilham dan Alifia Putri Eldina sebagai pemenang untuk mewakili NTB di kancah nasional. Dari sini, perjalanan mereka baru saja dimulai.