www.tempoaktual.id – Praya – Pada Rabu, 18 Juni 2025, sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Lombok terpaksa dibatalkan. Situasi ini disebabkan oleh sebaran debu vulkanik yang muncul akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
“Hingga pukul 13.00 Wita hari ini, tercatat enam penerbangan dibatalkan oleh pihak maskapai, dengan rincian terdiri dari dua penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional,” ungkap General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana.
Penerbangan domestik yang dibatalkan mencakup Wings Air IW1878 dari Lombok ke Bima, dan Wings Air IW1879 dari Bima ke Lombok. Sementara itu, empat penerbangan internasional yang dibatalkan termasuk dua penerbangan dari dan menuju Singapura serta dua penerbangan dari dan menuju Kuala Lumpur.
Akibat pembatalan tersebut, tercatat sebanyak 722 penumpang yang terdampak, yang terdiri dari 130 penumpang penerbangan domestik dan 642 penumpang internasional. Kondisi ini membuat beberapa penumpang merasa khawatir dan bingung tentang kelangsungan perjalanan mereka.
Untuk mengatasi situasi ini, PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Lombok terus berkoordinasi dengan pihak maskapai, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Kantor Otoritas Bandara. Keputusan terkait operasional penerbangan tetap berlandaskan pada prinsip keselamatan dan keamanan bagi semua penumpang.
Millyas Wardana juga menekankan perlunya penumpang untuk terus memantau informasi terkini dari maskapai. “Kami mengimbau calon penumpang untuk memperhatikan status penerbangan mereka demi menghindari kebingungan更多,” ujarnya.
Hingga kini, pihak bandara memastikan bahwa ruang udara di Bandara Lombok tidak terpengaruh oleh sebaran abu vulkanik. “Hasil observasi aerodrome dengan uji kertas setiap jam menunjukkan hasil negatif, artinya tidak ada sebaran abu vulkanik di area bandara,” jelas Millyas.
Pentingnya Keselamatan dalam Operasional Penerbangan di Bandara Lombok
Keselamatan penerbangan merupakan hal yang utama bagi seluruh stakeholder yang terlibat. Dalam situasi seperti ini, komunikasi yang jelas antara pihak bandara, maskapai, dan penumpang sangat penting untuk menghindari kebingungan.
General Manager juga menyatakan bahwa semua keputusan yang diambil berkaitan dengan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki didasarkan pada data yang akurat dan terkini. Pendekatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab untuk menjaga keselamatan penumpang di udara maupun di bandara.
Karena letusan gunung berapi dapat mempengaruhi banyak sektor, termasuk transportasi, sangat penting bagi semua pihak untuk selalu siap menghadapi segala kemungkinan. Rencana darurat dan prosedur penanganan harus selalu diperbaharui agar dapat merespons dengan cepat jika situasi memburuk.
Respons Penumpang terhadap Pembatalan Penerbangan
Sejumlah penumpang yang mendapati penerbangannya dibatalkan merasa kecewa, namun mereka memahami bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Banyak yang berharap maskapai dapat memberikan alternatif yang sesuai untuk keberangkatan mereka.
Beberapa penumpang yang terpaksa menunda perjalanan juga mencurahkan perasaan mereka melalui media sosial. Umpan balik ini menjadi penting bagi maskapai untuk meningkatkan layanan dan transparansi informasi kepada penumpang.
Sebagian penumpang yang terdampak memilih untuk mencari akomodasi sementara sambil menunggu informasi lebih lanjut mengenai penerbangan mereka. Dalam situasi ini, penting bagi pihak bandara untuk memberikan bantuan sekecil apapun demi kepuasan penumpang yang terpengaruh.
Pengaruh Letusan Gunung Berapi terhadap Transportasi Udara
Letusan gunung berapi tidak jarang menimbulkan efek domino dalam dunia penerbangan. Baik penerbangan domestik maupun internasional dapat terdampak, serta harus ada prosedur yang jelas untuk menangani kondisi tersebut.
Pihak berwenang harus bekerja sama dengan institusi terkait untuk memantau kondisi cuaca dan aktivitas vulkanik yang dapat mempengaruhi keselamatan penerbangan. Dalam hal ini, pertukaran informasi yang cepat menjadi kunci untuk meminimalkan dampak yang lebih besar.
Dalam banyak kasus, langkah-langkah preventif dan mitigasi dapat membantu mengurangi risiko. Melalui pelatihan dan simulasi, para petugas bandara maupun maskapai dapat lebih siap dalam menghadapi situasi darurat yang tidak terduga.
Kesimpulan Mengenai Pembatalan Penerbangan di Bandara Lombok
Pembatalan penerbangan adalah hal yang tidak diinginkan bagi pihak maskapai maupun penumpang. Namun, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama, terutama dalam situasi darurat akibat aktivitas vulkanik.
Melalui pendekatan yang kolaboratif antara semua stakeholder, diharapkan dampak dari pembatalan penerbangan dapat diminimalkan dan penumpang dapat mendapatkan informasi yang jelas dan akurat. Semoga ke depan, aktivitas vulkanik dapat terpantau dengan baik sehingga kondisi penerbangan tetap aman dan nyaman bagi semua.
Secara keseluruhan, komunikasi yang baik dan koordinasi yang efektif adalah kunci agar setiap permasalahan yang muncul bisa diatasi dengan bijaksana. Dengan begitu, diharapkan pengalaman perjalanan udara bagi semua penumpang akan tetap terjaga meskipun dalam situasi yang sulit.