www.tempoaktual.id – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII di Nusa Tenggara Barat menjadi momen penting bagi masyarakat setempat. Acara ini resmi dibuka di halaman Kantor Gubernur NTB pada 27 Juli 2025, dengan berbagai rangkaian acara yang menggambarkan kekayaan budaya daerah.
Pembukaan festival ini bukan sekadar ritual administratif, tetapi juga sebuah perayaan yang menggambarkan keragaman budaya yang ada di Bumi Gora. Keempat budaya besar yakni Sasak, Samawa, Mbojo, dan Dompu, bersatu dalam semangat olahraga dan kebersamaan.
Selama seminggu, ribuan peserta dari berbagai daerah akan berlaga untuk meraih kemenangan. Kegiatan ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi pengingat bahwa olahraga bisa memperkuat jalinan sosial di masyarakat.
Dalam sambutannya, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menekankan bahwa Fornas bukan sekadar kompetisi di bidang olahraga. Lebih dari itu, acara ini diharapkan dapat memacu perekonomian daerah yang saat ini sedang berusaha bangkit setelah masa-masa sulit.
Dari total kegiatan, sekitar 90 persen di antaranya melibatkan unsur masyarakat lokal. Iqbal menekankan bahwa berbagai elemen, mulai dari panggung pertunjukan hingga penyedia layanan, dikerjakan oleh putra-putri NTB sendiri. Ini menunjukkan bahwa masyarakat aktif terlibat dalam kesuksesan acara ini.
Ajang Fornas juga memberikan direksi positif bagi perkembangan pariwisata di daerah tersebut. Iqbal mengungkapkan bahwa keindahan alam, budaya, dan keramahan masyarakat adalah magnet bagi wisatawan. Hal ini diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.
Dalam festival ini, beragam pertunjukan seni daerah dipamerkan, seperti kuliner khas dari setiap suku. Kegiatan pameran komunitas ditambahkan untuk menunjukkan bahwa olahraga tidak bisa lepas dari aspek budaya dan sosial yang mendukungnya.
Tagline “Kalah Menang Semua Senang” menjadi simbol dari esensi Fornas, yakni bahwa kompetisi harus berjalan dalam nuansa rekreasi. Meski ada unsur persaingan, fokusnya tetap pada kebahagiaan dan saling mendukung satu sama lain.
Rencana Fornas VIII NTB untuk Menjadi Tuan Rumah PON di Masa Depan
Dalam konteks lebih besar, Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa NTB menjadi tuan rumah Fornas VIII sebagai persiapan menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII. Acara ini berfungsi sebagai ajang uji coba sebelum NTB menjadi tuan rumah PON yang sesungguhnya di tahun 2028.
Ketua Umum KONI Pusat sebelumnya telah menyerahkan bendera PON kepada Pj Gubernur NTB, Mayjen Purn. Hassanudin, menegaskan komitmen untuk menggelar PON dengan penuh tanggung jawab. Hal ini menjadi salah satu prioritas utama bagi pemerintah daerah.
Perencanaan matang untuk PON diharapkan dapat mengoptimalkan fasilitas dan sumber daya yang ada di NTB. Persiapan ini bukan hanya berdampak pada olahraga, tetapi juga pada peningkatan sektor ekonomi dan pariwisata secara keseluruhan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo juga memberikan dukungannya bagi rencana NTB dan NTT sebagai pelaksana PON XXII. Hal ini membuktikan bahwa kedua provinsi tersebut memiliki potensi besar dalam menggelar acara olahraga berskala nasional.
Keterlibatan Masyarakat dalam Festival Olahraga
Salah satu hal menarik dari Fornas adalah tingginya keterlibatan masyarakat dalam proses penyelenggaraan. Dari persiapan hingga pelaksanaan, setiap lapisan masyarakat memiliki peran yang signifikan dalam membuat acara ini sukses.
Pemerintah daerah pun mengajak komunitas, pelajar, hingga lansia untuk turut serta dalam berbagai aktivitas festival ini. Tindakan ini tidak hanya menyatukan semua elemen masyarakat, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan terhadap acara tersebut.
Dengan keterlibatan langsung, masyarakat akan merasakan dampak ekonomis dari acara ini. Baik dari hasil usaha kecil maupun medium yang terbuka selama festival berlangsung, diharapkan bisa memperkaya kehidupan para pelaku usaha lokal.
Fornas VIII juga menjadi platform bagi komunitas untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka. Melalui pertunjukan seni, kuliner, dan pameran, masyarakat bisa menunjukkan identitas budaya mereka dengan bangga.
Promosi Pariwisata Melalui Olahraga dan Budaya
Di atas segala kegembiraan dalam kompetisi, Fornas juga memberikan kontribusi bagi promosi pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Setiap kegiatan selama festival dapat menarik perhatian pengunjung baik dari dalam maupun luar daerah.
Dengan menghadirkan berbagai aspek budaya dan kuliner, diharapkan pengunjung tidak hanya menikmati olahraga, tetapi juga terkagum dengan keunikan yang dimiliki NTB. Ini menjadi kesempatan bagi daerah untuk memperkenalkan diri sebagai destinasi wisata unggulan.
Pertunjukan seni yang beragam dan kuliner khas dari setiap suku menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung festival. Ini merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan budaya lokal dan menarik minat wisatawan.
Hari demi hari, kegiatan dalam festival tidak hanya menghadirkan berbagai macam pertandingan, tetapi juga menjadikan olahraga sebagai jembatan untuk merayakan keindahan budaya daerah. Kombinasi ini menunjukkan bahwa NTB memiliki potensi luar biasa dalam menggabungkan olahraga dan seni.