www.tempoaktual.id – Baru-baru ini, cuaca buruk yang melanda sejumlah daerah telah berdampak signifikan pada aktivitas transportasi laut, khususnya di Pelabuhan Lembar. Penumpukan penumpang terlihat dengan jelas, menandakan lokasi ini menjadi titik transit utama bagi wisatawan, terutama dari luar negeri.
Pihak pelabuhan melaporkan bahwa jumlah penumpang melonjak drastis, mencapai belasan ribu orang. Terutama, banyak wisatawan asing beralih dari Pelabuhan Senggigi dan Bangsal, akibat penutupan layanan kapal cepat demi keselamatan. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya Pelabuhan Lembar sebagai jalur penghubung antar pulau.
Menurut catatan yang diperoleh, selama delapan hari terakhir, lebih dari 15.000 penumpang tercatat menggunakan layanan lintasan Lembar – Padangbai. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama pada hari-hari tertentu yang mencatat jumlah penumpang luar biasa.
Melihat Peningkatan Penumpang di Pelabuhan Lembar
Pada Rabu, 6 Agustus 2025, Pelabuhan Lembar mencatat kedatangan 3.477 penumpang, sementara pada Kamis, jumlah itu menurun sedikit ke angka 2.666 orang. Ini menunjukkan tren fluktuasi yang menarik, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca dan preferensi perjalanan wisatawan.
Sementara itu, jika mengamati data gabungan dari Lembar – Padangbai, total penumpang mencapai 6.391 orang pada Rabu, diiringi oleh 5.785 penumpang pada hari berikutnya. Terlihat jelas bahwa Pelabuhan Lembar tidak hanya menjadi titik transit, tetapi juga pusat aktivitas wisata yang cukup vital.
Dengan jumlah total penumpang gabungan mencapai hampir 34.000 orang, kepadatan di ruang tunggu pelabuhan menjadi nyata. Situasi ini tentu menantang bagi pihak pelabuhan dalam mengelola arus kedatangan dan memberikan pelayanan terbaik bagi para penumpang.
Dampak Cuaca Buruk Terhadap Transportasi Laut
Agus Djoko Triyanto, GM PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Lembar, menjelaskan bahwa lonjakan penumpang ini sebagian besar disebabkan oleh tidak beroperasinya kapal cepat dari Pelabuhan Senggigi dan Bangsal. Keputusan ini diambil demi menjaga keselamatan para penumpang di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Kondisi ini terlihat semakin kompleks dengan penambahan jumlah penumpang pejalan kaki, yang diperkirakan mencapai seribu orang lebih dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Untuk mengatasi kepadatan ini, pihak pelabuhan telah mempersiapkan berbagai langkah antisipatif demi kenyamanan penumpang.
Antisipasi yang dilakukan termasuk pendirian tenda sementara di luar ruang tunggu untuk menampung wisatawan yang tidak mendapatkan tempat duduk. Tenda ini diharapkan dapat memberikan sedikit kenyamanan di tengah kondisi yang tidak ideal.
Strategi Menghadapi Lonjakan Penumpang dan Kebijakan Pelayanan
Meskipun terjadi penumpukan penumpang, pihak pelabuhan tidak akan menambah jumlah trip kapal yang dioperasikan. Saat ini, pelabuhan beroperasi dengan 13 kapal, dan pihaknya lebih memilih untuk memajukan jam pelayanan agar penumpang dapat terlayani lebih cepat.
Langkah ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa perjalanan tidak berlangsung hingga larut malam, dengan target mengurai antrean sebelum pukul 23.00. Koordinasi dengan pihak terkait menjadi kunci dalam mengelola situasi ini secara efektif.
Kondisi cuaca tetap menjadi perhatian utama, dan pihak pelabuhan akan terus berkoordinasi dengan BMKG, BPTD, serta KSOP untuk mendapatkan informasi terkini. Keputusan untuk berlayar atau tidak sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh pihak BMKG.
Persiapan dan Antisipasi Pelabuhan dalam Menghadapi Keadaan Darurat
Kendati hingga saat ini penyeberangan lintasan Lembar-Padangbai masih berjalan normal, pihak pelabuhan telah siap menghadapi kemungkinan terburuk jika cuaca semakin memburuk. Protokol keselamatan menjadi prioritas utama untuk memastikan keselamatan penumpang.
Jika dalam situasi darurat di mana tidak diperkenankan untuk berlayar, pihak pelabuhan akan mengikuti peraturan yang berlaku. Ini menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna jasa transportasi laut.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Ipda Imran, menegaskan bahwa meski terjadi peningkatan jumlah penumpang, situasi kini sudah mulai stabil. Ini adalah tanda positif dalam pengelolaan pengunjung di Pelabuhan Lembar di tengah kondisi yang menantang.