www.tempoaktual.id – Pengajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk generasi yang mencintai dan memahami budayanya. Melalui berbagai inisiatif, seperti yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, upaya ini terus diperkuat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperkuat rasa cinta siswa terhadap bahasa Indonesia sejak dini.
Pada Rabu, 13 Agustus 2025, Balai Bahasa Provinsi NTB menjadi tuan rumah bagi kunjungan dari SDIT Anak Sholeh Mataram. Sebanyak 107 murid kelas VI dan delapan guru hadir, mengisi aula dengan semangat belajar dan rasa ingin tahu. Kepala Balai Bahasa, Dwi Pratiwi, dengan didampingi oleh Kepala Subbagian Umum, Diah Rachma Yudita, menyambut mereka dengan hangat.
Dwi Pratiwi memulai kegiatan dengan sambutan resmi yang menekankan pentingnya memahami bahasa Indonesia dan kebudayaan yang menyertainya. Ia juga melakukan interaksi singkat dengan siswa, menanyakan tentang 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang menambah keseruan acara.
Pentingnya Pembelajaran Bahasa Sejak Dini dalam Pendidikan
Bahasa adalah alat komunikasi yang tidak hanya berfungsi untuk bertukar informasi, tetapi juga menjadi jembatan untuk memahami budaya. Oleh karena itu, penting bagi siswa mengenal dan mencintai bahasa mereka sendiri. Kegiatan seperti ini memberikan pengalaman langsung yang dapat meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Indonesia.
Dalam sambutannya, Dwi Pratiwi juga menyampaikan betapa pentingnya mengingat Trigatra Bangun Bahasa yang ada dalam Mars Badan Bahasa. Siswa diajak untuk memahami ketiga pilar ini: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing. Dengan memahami ini, mereka diharapkan dapat menjadi duta bahasa yang baik di masa depan.
Produk-produk seperti KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan EYD V juga dikenalkan sebagai referensi penting dalam pembelajaran bahasa. Dwi berharap materi ini dapat menjadi bekal berharga bagi siswa untuk memahami bahasa dan kaidah yang berlaku.
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dan Pentingnya Program Ini
Selanjutnya, Dwi Pratiwi memberikan penjelasan tentang Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai salah satu cara untuk mengukur kompetensi bahasa. Ia mendorong guru dan siswa untuk mengikuti program ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan berbahasa. Melalui UKBI, mereka akan mengetahui seberapa baik kemampuan bahasa yang mereka miliki.
Penyampaian materi oleh perwakilan guru pendamping, Muhammad Adil, menekankan pentingnya kegiatan outing class sebagai bagian terintegrasi dari kurikulum. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas, sehingga siswa lebih memahami aplikasi praktis dari apa yang telah mereka pelajari.
Perbincangan mengenai struktur bahasa Indonesia menjadi materi penting yang disampaikan. Hal ini memberikan pemahaman mendalam tentang elemen-elemen yang membentuk bahasa sehingga siswa dapat belajar dengan lebih baik.
Mengasah Kemampuan Bahasa dengan Pendekatan Interaktif
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini bervariasi dan menggunakan metode yang interaktif. Dengan memanfaatkan diskusi dan kuis, siswa didorong untuk aktif berpartisipasi. Pendekatan ini tidak hanya membuat suasana belajar menjadi lebih menarik tetapi juga menumbuhkan rasa ingin tahu siswa terhadap bahasa dan budayanya.
Pengantar materi tentang ejaan kata baku dan tidak baku juga disampaikan untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai tata bahasa. Mengetahui perbedaan ini sangat penting agar siswa dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar dalam berbagai konteks.
Menutup kegiatan tersebut, para guru pendamping bersama tim dari Balai Bahasa NTB memberikan pendampingan supaya siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kegiatan ini menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka peroleh selama pembelajaran.